DIA SANGGUP BUKA JALAN

Dia Buat Jalan

Yesaya 43:15-21

Oleh Rudy Suwardi

 

Kotbah pagi ini akan saya awali dengan sebuah kisah nyata yang diceritakan dalam buku renungan Daily Bread per tanggal 9 Maret 1999.

Iman Rebeka sedang berada pada titik terendah pada saat ia di belakang kemudi  mobil tua-nya menuju tempat penitipan anak untuk menjemput putrinya. Bos-nya di kantor membuat hidupnya bertambah sulit. Pemilik rumah kontrakan menaikkan harga sewa rumahnya. Sebagai orang tua tunggal, ia merasa sangat kesepian dan merasakan bebannya sangat berat. “Aku akan mencoba melakukan yang terbaik,“ katanya kepada Tuhan. “Tolonglah aku.”

Pada saat yang sama ia mendengar lagu Don Moen dari radio:

Dia buka jalan, saat tiada jalan
Dengan cara yang ajaib Dia buka jalan bagiku,
Dia menuntunku dan memeluk diriku,
Dengan kasih dan kuasa-Nya
Dia buka jalan, Dia buka jalan

“Aku mohon Tuhan, bukakanlah jalan bagi-ku,” Rebeka berdoa. “Aku tidak kuat berjalan lebih jauh lagi.”

Tuhan membuka jalan bagi Rebeka. Rebeka mendapat pekerjaan yang lebih baik dari surat lamaran yang ia kirimkan beberapa bulan yang lalu. Kenaikan gajinya cukup untuk menutupi kenaikan sewa rumah. Sebuah keluarga jemaat di gerejanya membantu  Rebeka untuk mendapatkan mobil yang lebih baru.

Jika hidup anda tampak tertutup, janganlah putus asa! Percayalah kepada Tuhan. Dia sanggup buka jalan. Keyakinan ini saya pergunakan sebagai judul kotbah hari ini: DIA SANGGUP BUKA JALAN. Yes 43:16 mengatakan, Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat…………………

Dari ayat tersebut kita melihat bahwa Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan yang membuat jalan. Ayat ini adalah ayat yang sangat berarti bagi siapapun juga yang sedang mengalami masa-masa sulit.

Pembahasan hari ini akan berfokus pada janji Tuhan tersebut.  Tuhan menekankan, sekalipun situasi yang engkau hadapi begitu sulit, dan sekalipun pilihan yang tersedia bagimu begitu terbatas, namun Tuhan adalah Tuhan yang sanggup membuka jalan. Ia membuat jalan!

Marilah kita mulai membahas kebenaran tersebut dengan mempelajari perikop yang sudah kita baca.

LATAR BELAKANG SITUASI DALAM BACAAN ALKITAB

Yes 43:15-16 mengatakan: “(15) Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel.” (16) Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,

Pada banyak perikop yang bersifat prophetik dalam Kitab Yesaya, nabi Yesaya memberitahukan tentang akan datangnya suatu masa kesulitan yang besar bagi bangsa Israel – suatu masa dimana mereka akan menjadi tawanan dari musuh-musuh mereka. Pada masa itu mereka akan dibawa dari tanah airnya sebagai tawanan dan diasingkan ke negara-negara asing. Dari sejarah kemudian kita mengetahui dan melihat penggenapan nubuatan dimaksud dalam pembuangan bangsa Israel ke Babel pada tahun 586 SM.

Rumah-rumah bangsa Israel dan Bait Allah mereka dihancurkan, kemudian mereka berada dalam pembuangan selama beberapa puluh tahun. Karena itu  timbul pertanyaan besar di dalam hati bangsa Israel, apakah mereka masih memiliki harapan? Apakah akan ada jalan keluar dari masa-masa sulit yang sedang mereka alami ? Apakah ada jalan untuk pulang kembali ke tanah air?

Tuhan akan berkunjung dan berbicara kepada orang-orang yang benar-benar merasa putus asa dan  kepada mereka yang imannya mencapai titik terendah.

Dan Tuhan melakukannya kepada bangsa Israel. Sepertinya Tuhan harus memperkenalkan diri-Nya lagi kepada bangsa-Nya sendiri dan mengingatkan mereka sekali lagi tentang karakter-Nya. Tuhan memulainya pada ayat 15 dengan mengatakan, “Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel.”  Dia mulai dengan mengingatkan kepada mereka bahwa Dia adalah YAHWE –Allah Yang Maha Besar! Allah yang ada dengan sendirinya, Allah yang aktif dan selalu ada.

Barangkali saat ini anda sudah memalingkan matamu dari Tuhan dan mengarahkan pandang matamu kepada situasi yang engkau hadapi? Barangkali kesulitan yang engkau hadapi sudah menutupi pikiranmu dan menutupi hadirat Tuhan yang ada di hadapanmu? Barangkali anda  lupa bahwa Dia yang ada di sisimu adalah Allah yang kekal, Allah yang Maha Kuasa, Allah yang Maha Hadir dan Allah yang membuka jalan?

Bangsa Israel sudah lupa, dan anda juga mungkin sudah lupa.

Lalu apa lagi yang diingatkan Tuhan  kepada bangsa Israel pada waktu Dia memperkenalkan diri-Nya lagi kepada mereka? Tuhan mengingatkan kepada mereka bahwa Dia adalah Allah yang menciptakan Israel. Israel, bangsa Tuhan,  tidak lahir karena kebetulan. Bangsa Israel lahir dan berkembang berdasarkan rencana dan maksud Tuhan yang kekal.

Jadi, Tuhan sedang berkata kepada bangsa Israel dengan menggunakan begitu banyak ungkapan “Aku menciptakah engkau, dan engkau adalah milik-Ku. Apakah engkau berpikir bahwa  Aku akan melupakan engkau atau akan membiarkan engkau?

Pada akhirnya Tuhan mengingatkan kepada bangsa-Nya  bahwa Dia adalah Raja. Israel sedang berada dalam pembuangan dan menderita dibawah raja Babel, tetapi mereka tidak perlu takut pada raja dunia. Raja yang sejati sedang memperhatikan apa yang sedang terjadi pada diri mereka.

Ayat 16: ……….. yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,…………..

DIA YANG MEMBUAT JALAN MELALUI LAUT ……………………

Pada ayat 16, Tuhan mengingatkan kepada bangsa Israael bahwa Ia membuat jalan melalui laut.

Apa yang sedang dilakukan Tuhan? Apa hubungan “laut” dengan situasi sulit yang sedang mereka hadapi? Disini Tuhan sedang mengingatkan mereka kepada masa lalu mereka, khususnya pada saat dimana mereka merasa sepertinya tidak ada jalan keluar. Saat itu adalah saat ketika mereka keluar dari Mesir dan bangsa israel menghadapi kematian! Marilah kita ingat-ingat lagi situasinya.

Ketika bangsa Israel memulai perjalanan mereka, Tuhan secara khusus memimpin mereka melalui jalan dimana mereka akan dapat menghindar dari masalah dan konfrontasi.

Kel 17-18 menyatakan: (17) Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.” (18) Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir.

Banyak orang Kristen menyebut masa itu adalah “tahap bulan madu.”  Apakan anda mengalami situasi seperti ini pada masa awal perjalananmu bersama Tuhan? Apakah anda memperhatikan bahwa Tuhan membuat semuanya mudah bagimu ketika anda lahir baru?

Keadaannya seringkali memang demikian ketika kita mulai mengambil langkah-langkah awal bersama Tuhan. Seperti yang dilakukan Tuhan terhadap bangsa Israel secara keseluruhan, demikianlah dilakukan Tuhan terhadap umat-Nya sekarang ini.

Ketika perjalanan bangsa Israel dilanjutkan, jalan yang diperintahkan oleh Tuhan menjadi semakin sulit dan berpuncak pada jalan buntu di antara laut di depan mereka dan pasukan Mesir di belakang mereka!

Namun situasi ini adalah  bagian dari rencana Tuhan, karena Dia berkata kepada Musa pada Kel 14:2-3: (2) Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka balik kembali dan berkemah di depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut. (3) Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel: Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah mengurung mereka.

Perjalanan anda juga mungkin akan menuju pada situasi-situasi yang sangat sulit dimana tampak sepertinya tidak ada harapan. Semuanya ini adalah bagian dari perjalanan.

Tanpa ada jalan untuk mundur dan juga tidak ada jalan untuk maju, Tuhan melakukan sesuatu yang menjadi keahlian-Nya, yaitu melakukan “Sesuatu yang Mustahil!” Tuhan membuat jalan dimana secara logis, disitu tidak ada jalan.

Kel 14:13-14, 21-22 menyatakan: (13) Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. (14) TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”…………… (21) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. (22) Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

Bp/Ibu kejadian itulah yang Tuhan ingin agar diingat oleh bangsa Israel pada jaman nabi Yesaya. Dia masih TETAP  Tuhan yang membuat jalan melalui laut.

Kembali pada ayat 16: Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat, …………

DIA YANG MEMBUAT JALAN MELALUI AIR ……………………

Dari apa yang sudah kita lihat, sangat jelas, bahwa anda dapat mengikuti jalan yang sudah dirancang Tuhan untuk hidupmu dan jalan itu bisa langsung menuju air yang hebat. Terlebih lagi jika Tuhan ingin memakai anda untuk membantu orang lain. Jika anda harus menghibur orang lain, anda pertama-tama harus mendapat penghiburan terlebih dahulu. 2 Kor 1: 3-4 mengatakan: (3) Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, (4) yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

Setiap kita akan menghadapi air dalam tahap-tahap tertentu kehidupan kita. Yes 43:2 mengatakan: “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.”

Puji Tuhan, pada ayat tersebut dikatakan, ketika engkau melalui air, ketika engkau melalui sungai bahkan ketika engkau melalui api, Tuhan akan menyertai engkau! Haleluya…..

Sekali lagi ayat 16: Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat, …………

MELALUI

Syukur kepada Tuhan karena Dia sanggup membuat jalan ketika secara alami tidak ada jalan. Dia membuat jalan melalui. Kata “melalui” memiliki aspek positif maupun negatif.

Mari kita tinjau aspek negatifnya terlebih dahulu.

Aspek negatif dari kata “melalui” adalah bahwa kita harus menerobos. Saya tidak yakin apa pendapat anda, tetapi saya lebih cenderung memilih kata yang lain. Misalnya “mengelilingi” atau mungkin “melompati (over).”  “Dia membuat jalan mengelilingi kesulitan.” Ya, kedengarannya lebih baik. Saya bahkan lebih dapat menerima kata “melompati” Dia melompati sungai.” Setidaknya dua kata itu memberi kesan bahwa kita diangkat ke atas dan tidak perlu mengalami kesulitan itu. Kita tentu memilih untuk diangkat ke atas melompati masalah, namun kebenaran ayat Firman Tuhan mengatakan, bahwa kita harus melalui dan mengalami masalah itu.

Aspek positif dari kata “melalui” adalah bahwa kita berhasil melewatinya. Masa-masa kesulitan tidak berlangsung selama-lamanya. Tidak ada kebutuhan untuk membangun tenda di tengah-tengah air yang akan menjadi tempat tinggal untuk seumur hidupmu. Tidak, bangsa Israel harus berjalan menerobos air tetapi mereka tetap berjalan. Mereka tetap bergerak maju. Dan ketika air yang dahsyat naik di dalam kehidupanmu, anda juga akan menerobos karena Tuhan akan membuat engkau sanggup melewatinya.

APAKAH TIDAK INGAT AKAN MASA LALU???

Yes 43:18-19: (18) firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! (19) Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Pada ayat 16 dikatakan Tuhan membuat jalan. Lalu pada ayat 18 Tuhan menyuruh bangsa Israel untuk melupakan hal-hal yang dahulu dan jangan berkubang dalam masa lalu. Mengapa Tuhan berkata demikian? Baru saja Tuhan mengingatkan mereka akan kejadian di masa lalu! Biasanya Tuhan ingin agar kita mengingat masa lalu supaya kita bisa mengenang pertolongan yang pernah kita terima dan belajar dari kesalahan masa lalu. Tetapi sekarang Dia berkata “Jangan.” Apa sebabnya?

Ada kecenderungan manusia untuk berpikir tentang Tuhan sebagai Tuhan masa lalu (God who was) dan sebagai Tuhan masa yang akan datang (God who will be), tetapi tidak memandang Dia sebagai Tuhan masa kini (God who is). Artinya, kita mengingat perbuatan-perbuatan dahsyat yang sudah dilakukan Tuhan dalam hidup kita pada masa lalu dan karena itu kita bersukacita di dalamnya. Kita juga berharap pada apa yang dijanjikan oleh Tuhan pada saat Dia datang kembali dan kita menaruh pengharapan di dalamnya.  Tapi bagaimana dengan saat ini? Bagaimana dengan Tuhan masa kini atau The Great I AM?

Itulah yang ingin dihindarkan oleh Tuhan. Dia mengatakan kepada bangsa Israel  pada ayat 19, bahwa Dia akan melakukan sesuatu yang baru dan menakjubkan bagi mereka. Bangsa Israel tidak hanya harus mengenang kisah-kisah yang mereka dengar dari leluhur mereka tentang pertolongan Tuhan ketika mereka keluar dari Mesir. Tidak. Mereka sekarang akan mengalami sendiri sesuatu yang menakjubkan. Tuhan akan membuat jalan supaya mereka dapat pulang kembali ke tanah airnya dari pembuangan dan menyediakan sungai sekalipun di padang belantara. Tuhan mengetahui dan tertarik pada kehidupan umat-Nya – pada masa lalu maupun masa kini.

PENUTUP

Perikop bacaan kita ditutup dengan ayat 21: “umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”

Anda saat ini mungkin berada pada situasi dimana anda melihat air yang dahsyat naik di sekeliling anda. Pencobaan dan kesulitan mungkin sedang melanda kehidupan anda sehingga tampaknya seperti tidak ada jalan keluar. Jika hal itu yang sedang anda rasakan, ingatlah bahwa Tuhan sanggup buka jalan. Percayalah, Dia akan membuat jalan bagimu. Sehingga anda juga akan memberitakan kemashyuran Tuhan.

Mari kita angkat pujian yang diambil dari ayat-ayat yang sudah kita bahas.

Dia buka jalan, saat tiada jalan
Dengan cara yang ajaib Dia buka jalan bagiku,
Dia menuntunku dan memeluk diriku,
Dengan kasih dan kuasa-Nya
Dia buka jalan, Dia buka jalan
Di belantara Dia tetap menuntunku
Sungai di gurun kutemui
Langit bumi ‘kan lenyap, tapi firman-Nya tetap
Saat ini Dia buka jalan

 

 

Artikel oleh: June 7, 2016   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Isaiah (Renungan Alkitab dari Kitab Yesaya)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda