DAPATKAH TULANG–TULANG INI HIDUP KEMBALI?

Tulang

Yehezkiel 37: 1 – 14

By: Rudy Suwardi

Tuhan berbicara kepada Nabi Yehezkiel melalui mimpi-mimpi dan penglihatan. Selama 22 tahun pelayanan Yehezkiel, kita menemukan sedikitnya enam penglihatan yang diperolehnya dari Tuhan. Penglihatan Yehezkiel yang paling populer adalah penglihatan tentang suatu lembah yang penuh dengan tulang-tulang kering.

Nubuatan tentang tulang-tulang kering dalam Kitab Yehezkiel memiliki makna tertentu bagi setiap orang.

Pertama, tulang-tulang kering adalah gambaran dari bangsa Israel pada masa itu. Yehezkiel bersama dengan orang-orang Israel sedang berada dalam pembuangan. Suku-suku bangsa Israel sudah terpencar secara luas di antara bangsa-bangsa tetangga sehingga Israel tampak seperti suatu bangsa yang sudah hilang. Suku Yehuda, Benyamin dan Lewi baru saja ditaklukkan dan dibawa sebagai tawanan ke Babel. Kelihatannya identitas mereka sebagai bangsa sudah hilang untuk selama-lamanya. Orang-oran Israel merasa tidak akan pernah pulang kembali ke Tanah Perjanjian. Karena itu, salah satu tujuan Tuhan memberi penglihatan kepada Yehezkiel tentang tulang tulang kering adalah untuk membangkitkan kembali pengharapan mereka bahwa Tuhan pada suatu saat nanti akan membangkitkan mereka kembali sebagai suatu bangsa.

Makna kedua, tulang-tulang kering itu menggambarkan Israel rohani yang sedang “kering”. Israel rohani adalah gereja masa kini, bisa merujuk pada pribadi-pribadi ataupu keluarga orang percaya, tetapi juga bisa merujuk gereja sebagai suatu komunitas orang Kristen. Banyak gereja yang sudah “kering” seperti tulang-tulang dalam penglihatan Yehezkiel. Demikian juga banyak keluarga ataupun pribadi-pribadi Kristen yang sudah menjadi “kering.” Mungkin ada yang sudah kehilangan kasih yang mula-mula. Tidak bersemangat lagi pergi ke gereja, malas membaca Alkitab, malas berdoa, apalagi bersaksi untuk Tuhan.  Nubuatan Yehezkiel bagi Israel rohani yang kering adalah bahwa Tuhan dapat memulihkan keadaan rohani umat-Nya atau gereja-Nya. Tuhan dapat membangkitkan mereka dan menjadikan mereka sebagai balatentara yang perkasa untuk Kristus.

Makna ketiga, tulang-tulang kering itu juga melukiskan orang-orang yang belum percaya kepada Kristus.  Alkitab mengatakan pada 1 Yoh 5:12, Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Jika seseorang tidak memiliki Kristus, ia seperti tulang-tulang yang putih dan amat kering. Dari sudut pandang rohani, ia tidak memiliki kehidupan, tidak memiliki harapan dan tidak memiliki masa depan. Kita semua diberi tugas oleh Tuhan untuk menjadi Yehezkiel-Yehezkiel masa kini untuk menghidupkan tulang-tulang kering atau orang-orang yang masih terhilang itu.

Makna keempat, tulang-tulang kering itu menggambarkan keadaan yang sedang dihadapi oleh orang-orang percaya. Anda mungkin sedang berada di di lembah keuangan yang kering. Barangkali saat ini anda sedang berada di lembah hubungan rumah tangga yang kering, atau di lembah  pekerjaan yang kering, atau di lembah kesehatan yang kering.  Tidak perlu ragu-ragu, tulang-tulang kering yang melukiskan berbagai persoalan anda dapat hidup kembali. Walaupun situasi keputus-asaan yang anda alami sedemikian parah, Tuhan dapat memulihkan hidup anda melalui Firman dan Roh Kudus-Nya.

Bp/Ibu, dalam kehidupan setiap orang percaya selalu ada lembah tulang-tulang kering. Pertanyaannya adalah ketika Bp/Ibu dan saya mendapati diri kita berada di lembah tulang-tulang kering, apakah kita dapat menemukan jalan keluarnya? Dapatkah tulang–tulang ini hidup kembali?

Bp/Ibu mungkin mengatakan, keadaan saya sudah sangat parah. Aku tidak mungkin lagi hidup dalam kelimpahan seperti dahulu. Aku tidak mungkin mengalami kebangkitan rohani lagi. Aku tidak mungkin mengalami kebangkitan lagi dalam bisnisku yang sudah jatuh bangkrut,  tidak mungkin. Tapi Bp/Ibu, pagi ini kita diingatkan melalui perikop yang sudah kita baca, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

Pagi ini kita akan belajar dari Yehezkiel. Jika Bp/Ibu merasa seperti sedang berada di lembah tulang kering dan Bp/Ibu berharap dapat mengalami kebangkitan, ada empat hal yang harus dilakukan.

1.   Akui situasinya

Ayat 1: Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang.

Dimana-mana, di setiap sudut terlihat tulang-tulang orang mati. Dalam penglihatan yang menyeramkan itu, Yehezkiel dikelilingi oleh tulang-tulang yang tidak terhitung jumlahnya. Tulang-tulang itu berasal dari orang-orang yang sudah tewas.

Bp/Ibu, saya ingin memberi penjelasan tentang latar belakang dari situasi lembah tulang kering.  Pada zaman alkitab, ketika suatu pasukan tentara dikalahkan, para prajurit yang menang dalam perang akan menjarah barang-barang berharga dari korban yang tewas dan meninggalkan jenazah musuhnya tanpa dikuburkan. Karena itu di tempat-tempat bekas medan pertempuran, kerangka atau tulang-tulang manusia masih tetap berada disana sampai bertahun-tahun kemudian.

Yehezkiel hidup pada zaman dimana orang dapat menemukan lembah-lembah yang berisi tulang. Dalam penglihatannya, Yehezkiel ditempatkan di tengah-tengah lembah tulang ini, dan ia berkata pada ayat 2, “Tuhan membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling.” Alkitab juga mengatakan pada ayat 2, bahwa “tulang-tulang itu amat kering.”  Tidak ada harapan hidup sama sekali.

“Tulang-tulang yang amat kering” itu melambangkan suatu situasi yang benar-benar tanpa pengharapan. Tulang-tulang kering itu melambangkan  suatu situasi keputus-asaan.

Tuhan ingin Yehezkiel tahu bahwa tulang-tulang itu betul-betul mati. Tuhan ingin agar Yehezkiel menyadari bahwa masalahnya terlalu besar untuk dapat diatasinya sendiri.

Masalah yang dihadapi oleh banyak orang Kristen adalah bahwa meskipun mereka mendapati dirinya berada di lembah tulang kering, mereka terlalu sombong untuk mengakuinya.

Namun anda tidak akan dapat mengatasi masalah jika tidak mengakui dan menghadapinya. Jangan melarikan diri dari persoalan.

Selanjutnya dalam penglihatan Yehezkiel, Tuhan bertanya kepadanya (ayat 3), “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?” Yehezkiel menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!”

Tuhan Maha Tahu. Tuhan bertanya bukan karena Ia ragu. Tuhan bertanya agar Yehezkiel berpikir. Jika Yehezkiel menjawab pertanyaan Tuhan berdasarkan logikanya, maka ia tentu akan menjawab “tidak dapat.”  Tulang yang kering dan mati tentu saja tidak dapat hidup kembali.

Tetapi Yehezkiel percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Jika Tuhan menghendakinya, Ia dapat memberi kehidupan. Hal ini juga harus menjadi keyakinan dari setiap orang percaya, bahwa kita menyembah Tuhan Yang Maha Tahu, Yang Awal dan Yang Akhir, Alpha dan Omega dan segala sesuatu berada diantaranya.

2.   Ucapkan Firman Tuhan

Mari kita baca lagi ayat 4-6, (4) “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! (5) Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. (6) Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”

Ayat-ayat diatas menunjukkan suatu kebenaran kepada kita, bahwa Tuhan memakai manusia untuk memberikan hidup baru kepada tulang-tulang kering. Tuhan dapat menghidupkan tulang-tulang kering tanpa bantuan manusia. Tetapi pada kenyataannya, Tuhan memakai kita. Itulah sebabnya ada kegairahan yang besar untuk menjadi saksi Kristus.

Apabila kita membayangkan detil-detil situasi yang dialami oleh Yehezkiel, Tuhan mungkin berkata kepada Yehezkiel “Marilah datang kepada-Ku, Aku akan memakai engkau. Aku dapat melakukannya sendiri, Aku dapat memakai apapun untuk membuat tulang-tulang itu hidup kembali, tetapi aku mau engkau yang bernubuat kepada tulang-tulang itu.”  Dan yang perlu dilakukan oleh Yehezkiel hanyalah mengucapkan Firman Tuhan.

Yehezkiel segera mentaati dan mengucapkan Firman Tuhan kepada tulang-tulang itu seperti pada ayat 7 “Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku;”

Jika anda pada suatu hari melihat seorang pengkotbah sedang berkotbah kepada satu kerangka manusia, apa yang anda pikirkan. Anda mungkin akan menghubungi rumah sakit jiwa. Anda mungkin menilai pengkotbah itu berbahaya bagi masyarakat.

Berkotbah kepada tulang-tulang kering tampaknya seperti suatu pemborosan waktu. Kerangka manusia tidak dapat mendengar. Tetapi anda jangan lupa akan kuasa Firman Tuhan yang luar biasa.

Tuhan dapat berfirman kepada sesuatu yang tidak ada, lalu menjadi ada hanya dengan satu kata. Tuhan dapat membentuk manusia dari debu tanah atau membangun seorang perempuan dari tulang rusuk.  Ia juga dapat membuat seseorang yang tuli secara rohani untuk mendengar. Karena itu janganlah putus harapan. Anda dapat berkotbah kepada ornag-orang yang belum percaya dan melihat hasilnya.

Firman Tuhan sangat ampuh dan berkuasa sehingga dapat memompakan kehidupan baru ke dalam sesuatu yang tampaknya sudah mati.

Manakala Tuhan berfirman, sesuatu terjadi. Alkitab mengatakan, ketika Kristus berkata kepada penderita kusta, ia seketika menjadi tahir. Ketika Yesus menyuruh seorang yang sudah lumpuh selama 38 tahun untuk bangkit dan berjalan, orang itu berjalan. Selalu ada kuasa yang melekat pada Firman Tuhan sehingga memampukan kita melakukan apapun yang diperintahkan Tuhan kepada kita.

Berikut ini saya ingin memberikan suatu ilustrasi tentang Firman Tuhan yang ampuh dan berkuasa

Beberapa tahun yang lalu di sebuah teater di Moskow, seorang pemain teater, Alexander Rostovzev bertobat ketika berperan sebagai Yesus dalam sebuah pertunjukan berjudul “Christ in a Tuxedo.”  Dalam suatu adegan, Rostovzev harus membacakan 2 ayat dari Kotbah di Bukit, lalu melepas pakaiannya, dan berseru “Berikan aku tuksedo dan topiku!”  Ia membacakan Firman dari 2 ayat itu: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.”

Ketika ia membacanya, badannya mulai gemetar. Selanjutnya ia menyimpang dari naskah adegan dan terus membacakan ayat-ayat Firman Tuhan selanjutnya  dari Kitab Matius pasal 5, tanpa menghiraukan teguran dan hentakan kaki dari lawan mainnya. Akhirnya ia teringat pada satu ayat yang pernah dipelajarinya pada waktu ia masih anak-anak di sebuah gereja Ortodox Rusia, dan ia berseru “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” (Luk 23:42). Sebelum tirai panggung diturunkan, Rostovzev sudah percaya kepada Yesus Kristus.

 

3.   Berdoa untuk pengurapan Roh Kudus

Ayat 7b-8: (7b) ………. dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. (8) Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.

Pada tahap ini semua organ tubuh sudah berada di tempatnya. Tulang, otot dan kulit berada dalam posisinya yang benar, namun masih belum ada kehidupan. Otak sudah berada di kepala, tetapi tidak dapat berpikir. Paru-paru sudah ada di dalam dada, tetapi tidak dapat bernafas. Jantung sudah ada di tempatnya, tetapi tidak dapat berdenyut. Seperti Adam sebelum Tuhan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, setiap prajurit di lembah itu adalah seperti jenazah atau orang mati karena mereka belum bernafas.

Sekarang Yehezkiel bukan lagi dikelilingi oleh ribuan tulang lepas, Sekarang ia dikelilingi oleh balatentara yang badannya dingin. Mereka mungkin memiliki wajah yang rupawan, tetapi mereka belum bernafas.

Kondisi ini menggambarkan dengan tepat keadaan beberapa gereja. Mereka mungkin memiliki gedung yang mewah dengan fasilitas yang lengkap, tetapi di dalamnya tidak ada kehidupan rohani.

Ayat 9: Maka firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.”

Nafas dalam Bahasa Ibrani disebut “ruach”. Ruach juga mempunyai arti roh dan disebut juga Roh Allah.

Hanya Roh Kudus yang memiliki kuasa kebangkitan. Zacharia 4:6 menyatakan, “Inilah firman Tuhan kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam.”

Anda akan mengalami pemulihan jika anda berdoa untuk mengalami kuasa Roh Kudus.  Anda akan mengalami kebangkitan, baik kebangkitan rohani ataupun kebangkitan dari lembah kekeringan lainnya. Karena itu meski sedang mengalami kekeringan sekering apapun, anda harus tetap memprioritaskan  doa dalam aktivitas anda sehari-hari.

4.   Alami Kuasa Kebangkitan

Ayat 10: Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar.

Bp/Ibu, Tuhan memberi kehidupan kepada orang-orang yang sudah tewas di lembah itu, dan mereka menjadi balatentara. Dengan cara yang sama, Tuhan dapat  memberikan kehidupan dalam kehidupan rohani anda yang sudah kering. Dengan cara yang sama, Tuhan dapat memberi kehidupan dalam hubungan keluarga yang sudah kering, dalam kesehatan yang sudah kering, dalam keuangan yang sudah kering.

Pada ayat 11 Tuhan berfirman kepada Yehezkiel: “Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.”

Penglihatan Yehezkiel tentang lembah tulang-tulang kering adalah sebuah penglihatan tentang pengharapan. Penglihatan tersebut adalah suatu pesan yang mengagumkan bahwa Firman dan Roh Tuhan dapat menghidupkan kembali situasi apapun.

Ayat 12-14, (12) Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. (13) Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. (14) Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN.”

Penyebab kematian dan kekalahan umat Israel adalah karena mereka keluar dari jalan dan perintah Tuhan.  Kita pun sering keluar dari jalan dan perintah TUHAN, sering mengandalkan kekuatan di luar TUHAN. Akibatnya, menjadi “tulang-tulang kering”. Setelah mau mendengar Firman, mereka hidup kembali dan dibawa kembali oleh TUHAN ke tanah Israel, untuk tinggal permanen di atas tanah milik mereka sendiri dan menikmati hasil tanahnya.

PENUTUP

Bp/Ibu, Roh Kudus yang dihembuskan ke dalam orang-orang yang terbunuh itu adalah sama dengan Roh Kudus yang dicurahkan kepada murid-murid Yesus pada hari pentakosta, 10 hari setelah kenaikan Yesus ke Surga. Kuasanya begitu dahsyat, membuat tiga ribu orang sekaligus bertobat ketika Petrus berkotbah.

Gereja kita sedang menjalankan program 10 hari doa dan puasa untuk menyongsong hari Pentakosta.

Kalau Bp/Ibu sudah mengakui sedang mengalami situasi lembah kering, menurut pelajaran hari ini, anda perlu melakukan langkah ke 2, yaitu Mengucapkan Firman Tuhan, lalu langkah ke 3, Berdoa untuk Pengurapan Roh Kudus.

Dengan mengikuti program 10 hari Doa dan Puasa di Rajawali, Bp/Ibu artinya sudah melakukan 3 langkah untuk mendapatkan jalan keluar dari lembah tulang kering. Langkah selanjutnya adalah anda akan mengalami kuasa kebangkitan untuk tulang-tulang kering dalam lembah yang sedang anda hadapi.

 

 

 

 

Artikel oleh: May 26, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Ezekiel (Renungan Alkitabiah dari Kitab Yehezkiel)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda