Fundamentalis, Injili dan Liberal

by Rowland Croucher

a-57

Setiap kita yang berada dalam salah satu kelompok di atas pasti pernah memperhatikan bahwa orang dapat menyebut diri ‘Kristen’ tetapi berbeda secara lumayan menyolok (kadang-kadang menjadi isu panas) dalam dasar-dasar iman dan kehidupan Kristennya.

Apa sebenarnya perbedaannya? Sebenarnya perbedaannya terletak pada ‘otoritas’.

Ketika masalah keyakinan muncul maka:

Fundamentalis akan secara instinktif bertanya “Apa yang Alkitab katakan?”.

Progresif Injili akan bertanya, “Apa pendekatan Yesus dan praktek yang dilakukan Yesus dan ajaran-Nya, terutama sebagaimana ditunjukkan dalam Injil-Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas).

Liberalis akan bertanya “Apa pandangan rasional atas semua ini, dalam terang kelimuan biblical dan teologis?”

Hal lainnya yang terutama membedakan adalah:

Fundamentalis menuntut kejelasan doktrin. Manusia pada dasarnya berdosa dan perlu pertobatan. Mereka mengingat apa yang Yesus katakan kepada wanita yang tertangkap berzinah, ‘Pergi dan jangan berbuat dosa lagi’ tapi tidak menekankan kepada apa yang dikatakan Yesus sebelumnya, ‘Aku tidak menghukum engkau.’ Amanat Agung diambil dari Matius 28:19-20.

Progressive Injili (Injili ‘konservatif’ biasanya lebih dekat kepada Fundamentalis pada poin ini) cenderung untuk menekankan pada belas kasihan Yesus dan menekankan pada kasihNya dari pada keberdosaan orang – dan serangan Yesus kepada legalisme/biblisisme dari orang Farisi contohnya. Amanat Agung terutama diambil dari Lukas 4:18-19.

Kristen Liberal biasanya skeptis tentang otentisitas dokumen-dokumen Perjanjian Baru, dan meragukan kebenaran mujizat yang disebut dalam Inji-Injil sebagai perbuatan Yesus – terutama pandangan tradisional tentang ketuhanan Yesus dan kebangkitan badani Yesus.

Sekian!

Artikel oleh: July 30, 2009  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda