Doa Yesus
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”. (Yohanes 17 : 3)
Doa Yesus ini merupakan doa yang paling indah dan menarik yang diucapkan oleh Yesus selama pelayanan-Nya di bumi. Juga merupakan doa terpanjang yang mencerminkan doa keimaman-Nya yang mulia, yang tidak dapat diucapkan oleh siapapun juga kecuali oleh Yesus sendiri. Melalui doa ini kita dapat mengerti pikiran dan perasaan Yesus yang dicurahkan kepada Bapa-Nya. Ini adalah doa terakhir yang diucapkan-Nya sebelum Ia disalibkan. Ada tiga hal yang menjadi isi dari doa Tuhan Yesus:
Yesus berdoa kepada Allah untuk diri-Nya (ay 1—5). Melalui doa ini Yesus menaikkan doa penyerahan kepada Bapa-Nya karena “telah tiba saat-Nya” diri-Nya menggenapi rencana Allah bagi penebusan dosa dunia. Yesus pun mungkin saja ingin menunjukkan kepada murid-murid-Nya mengenai hubungan-Nya yang intim dengan Bapa-Nya dan Yesus juga menghendaki mereka memiliki persekutuan yang erat dengan Allah, Bapa. Dalam doa Yesus untuk diri-Nya, Ia menyatakan tiga hal yang menjadi keinginan hati-Nya, yaitu: Pertama, memberikan hidup kekal kepada manusia; Kedua, supaya semua orang mengenal Allah dan Anak-Nya; Ketiga, supaya Ia dipermuliakan oleh Bapa-Nya dengan kemuliaan yang pernah diberikan kepada-Nya sebelum dunia ini ada.
Yesus berdoa untuk rasul-rasul atau murid-murid-Nya (6—19). Ada empat hal yang diinginkan oleh Yesus bagi murid-murid-Nya, yaitu supaya Allah memelihara mereka, menguduskan mereka, memenuhi mereka dengan sukacita Ilahi dan melindungi mereka dari kejahatan dunia. Karena kasih Yesus yang begitu besar kepada murid-murid-Nya sehingga dalam doa-Nya pun Ia tidak pernah lupa mendoakan murid-murid-Nya. Ia tahu bahwa murid-murid-Nya akan sangat bersedih dan kehilangan pada saat pengorbanan-Nya tiba, dan Ia pun tahu bahwa banyak kesulitan yang akan dialami oleh murid-murid-Nya.
Yesus berdoa untuk semua orang percaya (ay 20—26). Inti utama dari doa-Nya yaitu supaya semua orang percaya dipersatukan di dalam Tuhan, sama seperti Dia dan Bapa adalah satu. Yesus tidak menghendaki ada perselisihan, permusuhan ataupun konflik dalam kehidupan orang-orang Kristen. Kehendak-Nya adalah supaya kita selalu menjalin persatuan, persaudaraan dan kerukunan satu sama lain.
Tidak ada kekuatan yang dashyat dibanding dengan doa Yesus bagi umat-Nya. Sampai sekarang,
Dia tetap berdoa untuk kita!
Artikel oleh: Antonius Mulyanto
October 19, 2014
Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from John (Renungan Alkitabiah dari Injil Yohanes) Sebarkan
Tulis Komentar Anda