Berani Menderita

“Jadi karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa-,” 1 (Petrus 4:1)

 Berani Menderita

           Sekarang ini banyak bermunculan hamba Tuhan atau pengkotbah-pengkotbah hebat dan dipakai Tuhan secara luar biasa. KKR akbar dan spektakuler banyak digelar di bebagai kota, sehingga banyak anak Tuhan yang excited berbondong-bondong datang menghadiri acara tersebut. Hal itu tidak salah. Namun sebagian orang Kristen datang ke kebaktian/KKR hanya karena mengidolakan pengkotbah tertentu, apalagi bila si hamba Tuhan seorang public figure dan terkenal dengan kotbah yang lucu-lucu; tidak peduli isi firmanya, yang penting membuat senang, enak di telinga dan memuaskan. 

Bila kita datang ke kebaktian hanya untuk mencari hiburan atau agar supaya stress hilang, apa bedanya dengan kita pergi ke konser musik atau nonton film di bioskop? Bila kita hanya tertarik dengan firman yang lucu dan yang meninabobokan, sampai kapan pun kita tidak akan mengalami pertumbuhan rohani; kita tetap saja menjadi seorang Kristen yang kerdil atau kanak-kanak, “sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” (Ibrani 5:13-14).

Orang Kristen yang demikian akan bersifat manja; dia hanya tahu bahwa ikut Yesus itu pasti enak, tidak ada masalah, dan akan cepat menjadi kaya! Padahal dengan sangat tegas firman Tuhan menyatakan, “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,” (Filipi 1:29).  Jadi kekristenan tidak dapat dipisahkan dari “salib”, yaitu lambang dari penderitaan, ketaatan, dan penyangkalan diri. Menjadi seorang Kristen berarti kita harus siap untuk menderita, memikul salib dan menyangkal diri, yang artinya kita harus menyalibkan segala kedagingan kita, rela dibenci oleh dunia karena nama Yesus, dan tidak lagi hidup seturut dengan cara hidup orang dunia ini.

 

Menjadi Kristen berarti kita harus siap untuk menderita bagi Kristus!

 

Artikel oleh: October 30, 2013   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Peter (Renungan Alkitab dari Surat Petrus)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda