Saling Melayani

“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah” (1 Petrus 4 : 10)

 Saling Melayani

               Ketika Bill Hybels dan jemaatnya mendirikan gedung gereja, mereka tidak punya cukup uang untuk mempekerjakan karyawan. Jadi, semua anggota diminta melayani. Ada yang membersihkan toilet, merawat taman, mengurus administrasi, dan lain-lain. Kekurangan dana itu ternyata membawa berkat besar. Ketika semua terlibat dalam pelayanan, mereka merasa diri berarti. Juga tumbuh persekutuan yang akrab dan penuh sukacita. “Gereja dirancang sebagai organisasi relawan. Kuasa gereja muncul ketika setiap orang memberikan bakat mereka, ” ungkap Hybels dalam bukunya The Volunteer Revolution.

Seruan untuk saling melayani telah didengungkan Rasul Petrus sejak ribuan tahun lalu. Jika setiap anggota saling melayani, bukan hanya gedung gereja yang terawat rapi. Pelayanan yang tulus itu akan menumbuhkan kasih (ayat 8).  Pada dasarnya, melayani bukanlah sekadar mengikuti aktivitas gerejawi, melainkan juga mewujudkan kasih dalam tindakan. Ketika seseorang memberi tumpangan dan memakai karunianya untuk menolong sesama, ia belajar mengasihi. Hidupnya menjadi semakin selaras dengan maksud Tuhan, yakni “melakukan pekerjaan baik” (Efesus 2:10). Hidup kerohaniannya akan bertumbuh. Ini tidak akan terjadi jika ia hanya memberi uang persembahan agar gereja bisa membayar orang untuk mengurusi gereja!

Apakah gereja Anda sedang kekurangan staf? Kekurangan biaya untuk merawat gereja? Jangan khawatir. Inilah saatnya kita saling melayani. Libatkan diri kita dalam pelayanan yang tulus. Gereja kita akan terlayani dengan baik, dan saudara sendiri akan bertumbuh!

 

Jika setiap anggota jemaat saling melayani, gereja tidak akan pernah mati.

 

 

Artikel oleh: October 31, 2013   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Peter (Renungan Alkitab dari Surat Petrus)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda