Melangkah Untuk Meraih Mimpi

Yosua 3:1-17


Apa persamaan Steve Jobs, Kolonel Sanders,  J.K. Rowling, Steven Spielberg, Oprah Winfrey dan  Albert Einstein?
Mereka adalah orang-orang yang telah meraih kesuksesan. Mereka terkenal sebagai orang sukses. Steve Jobs adalah inovator sukses di Apple Computer. Kol. Sanders adalah pekerja sukses yang mendirikan KFC. J.K. Rowling adalah pengarang Harry Potter.  Steven Spielberg adalah sutradara sukses, Oprah Winfrey adalah pemandu acara TV sukses, dan Albert Einstein adalah  ilmuwan yang sukses.
Namun ada lagi persamaannya, mereka adalah orang-orang yang pernah gagal sebelumnya.

  • Steve Jobs gagal dalam kuliahnya dan pernah dipecat dari Apple. Tetapi ketika meninggal dunia, ia adalah CEO dari Apple Computer.
  • Harland David Sanders ditolak lebih dari seribu kali ketika ingin menjual resep ayam gorengnya sampai satu restoran di Kentucky-Amerika Serikat mau membeli idenya.
  • Joanne Rowling gagal dalam pernikahannya lalu menjadi pengangguran padahal harus mengurus anaknya serta beberapa kali ditolak oleh penerbit buku.
  • Steven Spielberg ditolak tiga kali ketika ingin mendaftar di sekolah film,
  • Oprah mengalami trauma pelecehan dan pernah dikeluarkan dari industri televisi.
  • Einstein, sang ilmuwan jenius, pernah kesulitan berbicara dan membaca di waktu kecil serta mendapatkan nilai yang kurang bagus di sekolahnya.

Namun, ada satu persamaan yang paling penting dari kesemua tokoh yang telah sukses meskipun pernah gagal tersebut. Mereka semua belajar dari kegagalannya. Mereka bangkit kembali dan berubah untuk memperbaiki diri hingga dapat meraih kesuksesan. Mereka tetap bersikap antusias dan mempunyai semangat untuk meraih mimpi-mimpi mereka.
Sungguh amat sangat banyak jumlah orang yang terpuruk dalam kegagalan yang kita tidak pernah tahu atau kita tidak dengar namanya. Orang-orang yang menyia-nyiakan anugerah kehidupan dan meninggal dalam penyesalan karena tidak pernah berjuang semaksimal mungkin.
Ada jutaan orang di sekitar kita, yang tidak terkenal karena telah menyerah pada nasib. Mereka tidak mau berubah dan takut untuk mengambil resiko. Mereka tidak berani gagal untuk meraih sukses. Atau mereka yang telah gagal tapi takut dan tidak mau bangkit kembali.
Mereka yang dikalahkan oleh rasa takut dan dipenuhi rasa penyesalan. Tidak ada yang menceritakan kisah orang-orang ini karena mereka bukan orang-orang yang sukses.
Kesuksesan akan menghampiri mereka yang memiliki antusiasme.  Antusias, bersemangat dan berani untuk berubah dan bertindak, berani gagal dan bangkit kembali, demi meraih mimpi yang berarti.
Hari ini kita akan membahas cara bagaimana meraih mimpi dengan memelihara semangat atau antusiasme Sdr.
Perikop yang kita baca pagi ini berjudul “Menyeberangi Sungai Yordan”. Situasinya terjadi ketika orang-orang Israel sedang bersemangat untuk memasuki Tanah Perjanjian. Mereka sudah berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun. Kini tiba saatnya mereka keluar dari padang gurun – menyeberangi Sungai Yordan – dan masuk ke Kanaan. Mereka sudah mengalami banyak kegagalan dan kekecewaan di sepanjang perjalanan mereka – tetapi kini tiba saatnya!
Beberapa diantara Saudara juga pernah mengalami kegagalan dan kekecewaan di sepanjang jalan kehidupan Sdr –

TETAPI KINI TIBA SAATNYA BAGI SDR UNTUK MEMASUKI TANAH PERJANJIAN!
MERAIH MIMPI-MIMPI SDR ….
BAGAIMANAKAH CARANYA?

1. Arahkan Matamu Kepada Tuhan
Yos 3:1-3: (1) Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang. (2) Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, (3) dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya.

Perhatikan, mereka harus menunggu 3 hari. Mereka sudah menunggu selama 40 tahun. Karena itu 3 hari bukan masalah. Ingatlah bahwa Yosua sudah berusia 80 tahun pada saat itu.
Ini adalah hari yang menggairahkan. Hari ini adalah awal dari penggenapan janji Tuhan kepada Abraham 300 tahun silam.

Musa pernah sampai di tepi sungai tetapi tidak pernah menyeberanginya.
Berapa banyak di antara kita yang sudah sampai di tepi sungai tetapi tidak pernah menyeberanginya?
Berapa banyak di antara kita yang dapat mendengar atau melihat janji tetapi tidak pernah memperoleh penggenapannya?

Perhatikan ayat 3: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu….”
“Tabut Perjanjian” disebutkan sebanyak tujuh kali dalam perikop ini. Tentunya ada sesuatu yang penting dengan Tabut Perjanjian itu.
Mereka harus selalu mengarahkan mata kepada Tuhan. Ketika Tuhan pindah, mereka juga harus pindah. Ketika Tuhan berhenti, mereka juga harus berhenti.

Dalam buku  “Experiencing God”, Henry Blackaby mengatakan : “Kita perlu melihat apa yang dilakukan oleh Tuhan di sekeliling kita, lalu melibatkan diri.” Untuk itu kita harus meninggalkan zona nyaman kita.

Bangsa Israel sedang bersiap mengikuti Tabut Perjanjian untuk menyeberangi Sungai yang lebarnya lebih dari 1 KM.  Ada hambatan di depan mereka untuk memasuki Tanah Perjanjian.

HAMBATAN SERING DIPAKAI OLEH TUHAN UNTUK MEMBONGKAR KEBIASAAN KITA.

Sunga Yordan memaksa Yosua untuk membongkar kebiasaannya sebagai orang kedua setelah Musa. Sungai Yordan memaksa bangsa Israel untuk keluar dari “mentalitas manna”

Jika Sdr berharap Sdr mampu mengatasi semua hambatan dan memasuki Kanaan, Sdr harus belajar untuk mengikut Tuhan.

Dibawah pimpinan Yosua, bangsa Israel bersiap untuk menyeberangi Sungai Yordan. Sungai Yordan sebetulnya bukanlah sungai yang lebar. Pada musim kering, lebarnya kira-kira hanya  13 meter pada titik yang paling lebar. Tetapi pada musim semi, sungai-sungai kecil disekitarnya membanjiri tepian sungai Yordan. Di beberapa tempat dalamnya mencapai 45 meter dan lebarnya mencapai lebih dari 1 KM.

Bangsa Israel sekarang berjalan menuju tepi sungai Yordan dan tinggal di situ selama 3 hari untuk  “menunggu pengarahan dari Tuhan”.

Yos 3:4: “hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya–maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.”

Ada dua perintah yang diberikan pada ayat 3 dan 4
a. Mengikuti tabut perjanjian – (arahkan matamu kepada Tuhan)  (ayat 3)
“Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, …………. maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya”
Mereka sedang memasuki teritori yang belum pernah didatangi sebelumnya. Mereka memerlukan petunjuk dari Tuhan.

b. Menjaga jarak dengan tabut kira-kira dua ribu hasta (900 meter) (ayat 4)
Ada 2 maksud disini:
i. Supaya mereka mengetahui jalan yang harus ditempuh
Ayat 4a: “maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh”
Jika semua orang berkerumun di sekitar tabut perjanjian – arah jurusan menjadi tidak jelas.
Ayat 4b: “sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.”
Kita semua sedang berada di tengah perjalanan  hidup kita dan kita berjalan dalam janji-janji Tuhan. Kita akan pergi ke tempat-tempat yang belum pernah kita lalui.
KITA MEMERLUKAN PIMPINAN DAN PERTOLONGAN TUHAN!

ii. Supaya mereka menghormati Tuhan
Keluaran 25:21-22 : (21) Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. (22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel.”

Tuhan berkata bahwa di situlah Dia akan bertemu dengan orang-orang Israel. Mereka harus menghormati Tabut Perjanjian – demi kekudusan Tuhan

Apakah Sdr menghormati hadirat Tuhan? Apakah Sdr menghormati rumah Tuhan?

2. Siapkan Hatimu
Yos 3:5-7 : (5) Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” (6) Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: “Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu.” Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu. (7) Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.

Ketika menghadapi peperangan, para Jenderal di bidang militer akan memberikan instruksi kepada para prajuritnya: “Asah pedangmu dan gosok perisaimu!” Para Jenderal militer itu mengatur persiapan logistik.
Tetapi berbeda dengan jenderal yang satu ini. Juga beda dalam kasus ini.
Bagi bangsa Israel saat itu, kesiapan bukanlah mengenai masalah logistik. Tetapi kesiapan bagi mereka adalah masalah rohani.

“Kuduskanlah dirimu …….” Mereka harus menguduskan dirinya agar mukjizat Tuhan terjadi di tengah-tengah mereka. Tuhan tidak dapat bekerja di tempat yang tidak kudus.

Bagi orang Israel, menguduskan diri berarti mempersiapkan hati yang murni.
Mengakui dosa-dosa mereka
Menghapuskan kebencian dan kepahitan
Mengangkat hati kepada Tuhan
Mempercayai kedaulatan Tuhan
Merendahkan diri di hadirat Tuhan yang kudus.

Demikianlah perintah Yosua kepada bangsa Israel.

Sangat menarik ………. Mereka harus menguduskan diri sebab “besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara mereka……..”
Hari esok akan lebih baik!  Mereka harus mempersiapkan diri.

Berapa banyak di antara kita yang kehilangan kesempatan untuk melangkah guna meraih mimpi kita karena kita tidak mempersiapkan diri?

3. Dengarlah Perintah Tuhan
Yos 3:8 “Maka kauperintahkanlah kepada para imam pengangkat tabut perjanjian itu, demikian: Setelah kamu sampai ke tepi air sungai Yordan, haruslah kamu tetap berdiri di sungai Yordan itu.”

Para imam diperintahkan untuk menuju ke tepi air sungai Yordan dan menantikan perintah Tuhan. Harap diingat bahwa lokasi untuk mereka menyeberang adalah sangat dalam.
Tampaknya tidaklah masuk akal untuk mencoba menyeberangi Sungai Yordan pada musim banjir. Pada musim semi, Sungai Yordan selalu mengalami banjir.

Tetapi ingatlah bahwa Yeriko yang berada di seberang sungai sudah siap untuk ditaklukkan.
Yos 2:9-11: (9) dan berkata kepada orang-orang itu: “Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. (10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. (11) Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.

Tuhan tahu saat yang tepat. Menunda penyeberangan akan memberi kesempatan kepada Yeriko untuk memulihkan keberaniannya.

Mata jasmani kita melihat bahwa musim banjir bukanlah saat yang tepat untuk menyeberang. Tetapi Tuhan tahu apa yang tidak kita tahu. Jadi ketika Tuhan memberi perintah, yakinlah bahwa kuasa-Nya akan menolong Sdr untuk menyeberang.

Yos 3:12-13  “(12) Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang dari tiap-tiap suku. (13) Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan.”

Mereka harus memiliki iman untuk memasukkan kaki mereka ke dalam air.
Tidak ada sesuatupun akan terjadi sebelum Sdr memasukkan kaki ke dalam sungai kehidupan Sdr. Itu adalah suatu langkah iman.

4. Ingatlah Janji  Tuhan
Yos 3: 9-11: (9) Lalu berkatalah Yosua kepada orang Israel: “Datanglah dekat dan dengarkanlah firman TUHAN, Allahmu.” (10) Lagi kata Yosua: “Dari hal inilah akan kamu ketahui, bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu: (11) sesungguhnya, tabut perjanjian Tuhan semesta bumi berjalan menyeberang di depan kamu, masuk ke sungai Yordan.

Ayat 10 mengatakan bahwa Allah ada bersama Sdr.  Ia akan memberikan kemenangan kepada Sdr.

Mari kita lihat Ulangan 7:1 Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu,

Ayat tersebut menyatakan bahwa tujuh bangsa tersebut, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ternyata lebih banyak dan lebih kuat dari bangsa Israel.

Keluaran 23:23: Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka.

Yos 3:11 menyatakan bahwa hadirat-Nya menyertai Sdr.

5. Percayalah pada Mukjizat
Yos 3:14: Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.

Mereka membongkar tenda mereka dan berangkat mengikuti Tuhan. Mereka berangkat dan  akhirnya mendapatkan jawaban atas doa-doa mereka. Tuhan melakukan sesuatu yang menakjubkan pada hari itu.

Apakah disana ada hambatan? Coba terka!
Sungai itu lebih dari 1 Km lebarnya. Lagi pula ada 2 juta orang yang harus menyeberang. Di dalamnya juga ada perempuan dan anak-anak.

Mereka tidak dapat membangun jembatan, tidak cukup waktu untuk menyediakan material.
Mereka tidak dapat mengangkut setiap orang ke dalam kapal – karena memang tidak ada perahu.
Hanya ada satu cara yang dapat menyelesaikan masalah mereka – mereka memerlukan mukjizat.

Pada masa yang lalu, bangsa Israel pernah menghadapi persoalan yang sama di tepi Laut Merah. Pada waktu itu Musa yang memimpin.
Dari semua yang masih hidup, hanya Yosua dan Kaleb yang menjadi saksi mata tentang kejadian penyeberangan di Laut Merah.
Tetapi Yosua tidak akan berbuat seperti Musa.
Ia tidak akan mengangkat tangannya dan melihat air terbelah.
Tetapi Yosua akan menyuruh para imam yang mengangkut Tabut untuk mengambil langkah  masuk ke air.

Sdr patut bersuka cita karena kita memiliki Allah yang berjalan di depan kita dan membuka jalan bagi kita.

Para pengintai datang ke tempat ini 40 tahun yang lalu – dan yang mereka lihat adalah para raksasa dan persoalan.

Sekarang berbeda ………….. mereka harus melihat kepada Tuhan.
Tuhan berkata, “Ikutilah aku …………  Aku punya rencana ……”

Yos 3:15: Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu (sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai),

Ada maksud Tuhan dalam rencana ini …….. air sungai Yordan tidak akan terputus sebelum para imam yang mengangkut Tabut itu melangkahkan kakinya ke dalam air.
Dengan kata lain, diperlukan langkah iman dari mereka. Mukjizat tidak akan terjadi sebelum “imam” itu mulai memimpin di dalam iman.

Bukankah demikian juga dengan kita? Kita harus melangkah dalam iman agar Tuhan dapat bekerja.

Efesus  3:20: “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita”

Yos 3:16-17 : (16) maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. (17) Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

Ayat 16 mengatakan bahwa air itu menjadi bendungan di dekat kota Adam. Kota ini terletak kira-kira 30 KM di sebelah utara dari lokasi bangsa Israel menyeberang. Tuhan membuatkan jalan yang memotong air agar dua juta orang Israel dapat melewatinya dengan cepat dan aman.

Ini adalah mukjizat Tuhan.
Ingatlah …… kejadiannya adalah pada waktu musim banjir , bukan pada musim kering.

PENUTUP
Seperti Steve Jobs, Kolonel Sanders, J.K. Rowling, Steven Spielberg, Oprah Winfrey dan  Albert Einstein – kita semua juga pernah mengalami kegagalan, kekecewaan dan merasa kecil hati. Tetapi ingatlah, masa lalu tidak menentukan masa depan Sdr. Kita harus memelihara semangat dan antusiasme kita.

Dalam bacaan kita pagi ini, bangsa Israel sudah sampai pada titik yang menentukan. Mereka harus memilih apakah akan menyeberangi Sungai Yordan dan masuk ke tanah perjanjian, atau mereka akan memilih tinggal di tepi sungai Yordan.

Setiap orang yang mempunyai mimpi akan tiba di tempat kritikal seperti ini. Sdr harus mengambil keputusan apakah Sdr antusias untuk menyeberang dan mengalami penggenapan janji Tuhan atau Sdr memilih untuk menetap di tepi sungai dan membuang mimpi Sdr.

Sdr mungkin menghadapi Sungai Yordan dalam bentuk sakit-penyakit, kesulitan keuangan, perselisihan keluarga, atau pergumulan lainnya.
Tuhan tidak menciptakan sakit penyakit, kesulitan ataupun kemiskinan. Tetapi ketika kita menghadapi masalah-masalah tersebut, kita merasa menghadapi jalan buntu.

Jadi Yordan adalah garis pemisah. Yordan adalah suatu tempat dimana kita didorong untuk mengambil keputusan apakah kita akan percaya kepada Tuhan yang hidup, ataukah kita akan percaya pada kedagingan dan upaya pribadi?

Izinkan saya untuk memberikan saran. Sdr hendaknya tetap antusias untuk menyeberang dalam rangka meraih mimpi Sdr. Ikutilah teladan Yosua yang sudah kita bahas pagi ini:
Arahkan matamu kepada Tuhan
Siapkan hatimu
Dengarlah Perintah Tuhan
Ingatlah janji Tuhan
Percayalah pada mukjizat.

(Kotbah di Rajawali tanggal 14 Oktober 2012 oleh Rudy Suwardi)

Artikel oleh: October 17, 2012   Kategori : Bahan Khotbah  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda