Allah yang Peduli

Bacaan Alkitab: Imamat 13

“Apabila seorang kena kusta, ia harus dibawa kepada imam” (Imamat 13 : 9)

 

Pada zaman dulu di Israel, ada anggapan bahwa penyakit kusta adalah penyakit kutukan; Tuhan mengutuk penderita penyakit tersebut. Itu sebabnya mereka harus disingkirkan dari tengah masyarakat. Di satu sisi, penyakit itu memang menjijikkan, menular, dan membawa kematian, karena saat itu belum ada obat-obatan seperti sekarang. Namun, tentu tidak benar Tuhan mengutuk. Perintah Tuhan untuk menjauhkan mereka dari masyarakat sesungguhnya adalah demi kebaikan semua orang, termasuk si penderita itu sendiri.

Petunjuk rinci mengenai penyakit kusta yang dituliskan dalam Imamat 13, sebenarnya hendak membuktikan bahwa Allah peduli terhadap kehidupan manusia, termasuk penderita kusta. Ada kebiasaan bangsa kafir pada zaman itu, untuk memperlakukan dengan semena-mena setiap orang yang terkena kusta. Tak hanya mengucilkan, tetapi juga memperlakukan mereka layaknya bukan manusia. Dalam konteks seperti inilah Allah memberi peraturan mengenai penyakit kusta. Allah menunjukkan bahwa ada perbedaan antara umat-Nya dengan bangsa kafir. Orang yang berpenyakit kusta dikucilkan bukan hanya agar penyakitnya tak menular ke orang banyak, melainkan juga agar si penderita masuk ke dalam proses penyembuhan dan pemulihan, serta terhindar dari perlakuan semena-mena orang lain.

Jadi, apa pun kondisinya, Tuhan tetap peduli terhadap penderitaan manusia itu dan memperlakukan manusia sebagai ciptaan yang mulia. Dalam kondisi sakit sekalipun, penghargaan Allah terhadap manusia tidak berubah. Ini sekaligus menjadi pengajaran bagi kita, bagaimana seharusnya kita memperlakukan sesama manusia; kita harus memperlakukan setiap manusia sebagaimana Allah memperlakukan mereka.

Apa pun kondisi manusia itu, Tuhan tetap memperlakukan manusia sebagai ciptaan yang mulia.

Artikel oleh: November 30, 2011   Kategori : Biblical Devotion from Leviticus (Renungan Alkitabiah dari Kitab Imamat)  Sebarkan 

Satu komentar

  1. RHINO - August 6, 2012

    SEMUA MANUSIA SAMA DI HADAPAN ALLAH DAN ALLAH TIDAK PERNAH MEMBEDA-BEDAKAN CIPTAAN-NYA YANG MULIA. JADI KALAU ALLAH SENDIRI TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN MANUSIA JANGANLAH KITA MANUSIA MEMBEDA-BEDAKAN SESAMA KITA APAPUN ALASANNYA…!!!

Tulis Komentar Anda