Nama Baik

Bacaan Alkitab: Amsal 22

“Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar,

dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas”
(Amsal 22 : 1)

Pada masa sekarang, orang-orang begitu gampangnya merusak nama baiknya sendiri. Ada orang yang membiarkan dirinya terjerat dalam praktek korupsi serta penyelewengan yang lain; wanita-wanita muda begitu gampangnya melahirkan anak walaupun belum terikat dalam status pernikahan; ada yang gemar menipu sana-sini; dan berbagai bentuk tingkah laku dan perbuatan yang merusak nama baik. Manusia boleh saja mengabaikan pentingnya nama baik, tapi firman Tuhan berkata bahwa kehormatan seseorang adalah lebih bernilai daripada semua harta bendanya dan kehormatan itu adalah nama baik yang selalu terpelihara bersih.

Suatu hari Angin, Air dan Nama Baik bertemu dan berjalan-jalan bersama. Pak Angin datang dengan cepat dalam bentuk seorang pria galak sambil melompat ke sana kemari dan menendang-nendang debu. Nyonya Air ikut pergi dalam rupa seorang wanita. Dia memegang kaleng penyiram di tangannya dan membasahi setiap tanah disekitarnya. Nama Baik mengambil bentuk seorang pemuda tampan dengan sikap yang baik, hanya ia agak malu-malu. Ketiganya suka satu sama lain, meskipun mereka begitu berbeda. Ketika mereka harus berpisah, mereka berkata satu kepada yang lain, “Kapan kita bertemu lagi untuk bepergian bersama?”. Pak Angin berkata, “Kalian bisa selalu menemui saya di puncak gunung, atau melompat-lompat di sekitar kaki kalian, meniup debu ke mana pun saya pergi”. Nyonya Air berkata, “Saya selalu siap; Anda hanya perlu pergi ke laut atau sungai, atau ke dapur Anda untuk menemukan dan memanggil saya”. Pemuda Nama Baik berkata, “Kalian tidak akan pernah lagi bertemu dengan saya. Siapa saja yang telah kehilangan saya, tidak akan menemukan saya lagi”.

Jangan pernah menghancurkan ataupun meninggalkan nama baik itu. Pertahankan terus nama baik itu dan bawalah dia kemanapun Anda pergi dan berada, sampai kapanpun selamanya Anda hidup.

Tanpa nama baik maka harta adalah sia-sia, kedudukan tidak berarti, dan hidup tak akan bermakna.

Artikel oleh: October 29, 2011   Kategori : Biblical Devotion from Proverbs (Renungan Alkitabiah dari Kitab Amsal)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda