Jangan Menjadi Pemabuk!
āJanganlah engkau ada diantara peminum anggur dan pelaham dagingā (Amsal 23 : 20)
Ada dua macam anggur, yaitu anggur yang difermentasi dan anggur yang tidak difermentasi.Ā Fermentasi adalah proses dimana unsur gula dalam sari anggur berubah menjadi alcohol dan karbon dioksida. Anggur yang tidak difermentasi, adalah sari buah anggur yang murni dan manis. Biasanya mengacu pada sari buah anggur segar sewaktu baru diperas dari buah anggurnya.Ā Itulah jenis anggur yang bisa diminum. Sedangkan, anggur yang memabukkan itu adalah yang difermentasi yang menyebabkan berbagai akibat yang merugikan dan menyedihkan seperti yang digambarkan dalam Amsal ini.
Salah satu dampak buruk dari anggur yang memabukkan ini adalah kisah Nuh (Kej 9:20-27). Nuh menanam kebun anggurnya, memetik buahnya, lalu membuat anggur yang memabukan dari hasil petikannya itu dan meminumnya. Tindakannya itu menyebabkan kemabukan, perbuatan tidak senonoh, kurang sopan dan tragedi di keluarga berupa kutukan atas Kanaan. Pada zaman Abraham, anggur yang memabukkan menjadi factor dalam perbuatan zinah Lot dengan putri-putrinya (Kej 19:31-38).
Jadi sangat jelas bahwa minuman yang beralkohol, yang memabukkan mampu merusak akhlak dan moral manusia. Minuman beralkohol dapat membuat seseorang berlaku serampangan dan tidak sesuai standar kebenaran Allah dan juga tidak lagi mengendalikan diri untuk berbuat dosa dan kebejatan. Jika seseorang telah kecanduan, maka ia akan terus menerus mencariĀ lagi sehingga kebiasaan minum dan mabuk tidak terkendali lagi.
Suatu hari William Penn, yang tinggal di Pennsylvania sedang membujuk seorang pemabuk untuk berhenti minum. āBaiklah, bisakah kamu memberi tahu saya cara melakukannya?ā Tanya si pemabuk itu.Ā Penn berkata: āYa, hal itu semudah membuka kepalan tangan Andaā.Ā āCoba yakinkan saya akan hal itu,ā kata pemabuk itu, ādan saya berjanji untuk tidak meminumnya lagiā.Ā Kemudian Penn berkata, āCaranya begini. Bila kamu memegang gelas dengan minuman keras, buka telapak tanganmu sebelum kamu mengangkat gelas atau botol itu ke mulutmu dan kamu tidak akan pernah minum lagiā. Pemabuk itu setia pada janjinya.
Katakan āTIDAKā pada alkohol supaya hidupmu dapat dinikmati dengan baik, nyaman, dan penuh berkat Tuhan.
Artikel oleh: Antonius Mulyanto March 19, 2016 Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Proverbs (Renungan Alkitabiah dari Kitab Amsal) Sebarkan
Tulis Komentar Anda