Kotbah Rick Warren tentang “Menjalin Hubungan Dengan Tuhan”

Pendahuluan

(Contoh kotbah Rick Warren ini ini disampaikan dalam acara Purpose Driven Connection di GSJA CWS Kelapa Gading. Saran kami agar anda dapat membacanya dan menemukan pola pikirnya sehingga anda dapat mengembangkan sendiri kotbah anda)

Salam sejahtera!  Saya sungguh gembira Anda berada di sini minggu ini.  Dunia tidak pernah demikian terhubung/terkoneksi seperti sekarang.  Apapun yang terjadi dalam dunia, dalam beberapa detik kita sudah mendengar beritanya. Dalam sekejap! Dalam sekejap berita penting tersebar melalui berbagai saluran berita di TV dan semua orang mereka membicarakannya.

Perusahaan-perusahaan memasang jutaan mil optik fiber dan meluncurkan satelit ke ruang angkasa.  Hampir tidak ada tempat di dunia di mana Anda tidak dapat menemukan seorang anak sedang mengirim SMS melalui telpon genggamnya. Kita menyaksikannya jauh di tengah hutan, di gurun pasir pun ada orang mengirimkan SMS dari sana.

Tetapi, walaupun sepertinya dunia semakin dan semakin terhubung, saya berbicara dengan banyak orang yang semakin merasa terasing.  Mereka merasa tidak terlibat.  Mereka ada di luar arus.  Saya berpikir tentang mobilitas hidup dan kecepatan gerak, saya berpikir tentang ambisi untuk maju dan mencapai sesuatu; saya berpikir tentang individualisme.  Semua itu menghancurkan hubungan yang mestinya kita bangun.

Dan saya tahu bahwa orang tidak merasa saling terhubung seperti yang terjadi satu generasi yang lalu ketika kadang-kadang ada dua, tiga, empat generasi keluarga masih tinggal di satu kota kecil yang sama.  Keakraban itu merupakan jaring keselamatan di mana semua orang saling mengenal satu sama lain. Sekarang dengan adanya pintu garasi elektronik, Anda dapat keluar masuk rumah Anda tanpa bertemu tetangga Anda sama sekali.  Dan Anda tidak pernah benar-benar terhubung dengan orang-orang yang tinggal di sebelah rumah Anda.

Alkitab dengan jelas berkata bahwa kita diciptakan untuk saling berhubungan.  Bahkan salah satu perkataan pertama yang dikatakan Allah adalah, “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja.” Ia baru saja menciptakan Adam dalam dalam satu lingkungan hidup yang sempurna.  Adam berada di sana dan memiliki segala-galanya.  Tak ada masalah sama sekali.  Tetapi Allah berkata, Tidak.  Manusia diciptakan bukan untuk hidup sendiri. Kita diciptakan untuk berhubungan.  Mengapa?  Karena kita diciptakan menurut peta Allah.  Alkitab berkata bahwa Allah adalah kasih dan untuk dapat mengasihi Anda harus punya orang yang dapat dikasihi.  Harus ada hubungan kasih dalam hidup Anda.  Tidak penting apakah Anda menikah atau tidak. Yang penting adalah bahwa Anda membutuhkan hubungan yang sehat dalam hidup Anda.

Kita mencoba untuk menggantikan hubungan dengan banyak hal.  Mendapatkan banyak uang.  Punya hobby yang baik.  Karier.  Kesuksesan. Atau semua hal ini.  Tetapi tidak ada yang dapat menggantikan hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama.

Baru minggu ini saya membaca tentang keluarga Rosetta yang terkenal itu.  Ada satu penelitian yang dilakukan di sebuah kota kecil di Pennsylvania.  Mereka mempelajari keluarga ini. Mencakup banyak generasi.  Para anggota keluarga Rosetta berumur panjang sampai sembilan puluhan bahkan seratus tahun.  Para peneliti tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi.  Masalahnya adalah karena mereka melakukan semua hal yang salah.  Mereka makan makanan berlemak tinggi.  Mereka merokok.  Mereka tidak berolah raga sama sekali. Dan mereka hidup sampai usia sembilan puluh bahkan seratus tahun.  Hal ini tidak masuk akal.  Penelitian dilakukan mencakup multi generasi.  Setelah beberapa lama, keadaan mulai berubah.  Sebagian orang mulai meninggalkan desa dan pindah ke kota sambil bekata, Aku perlu ruang yang lebih lapang.  Aku perlu lebih banyak kebebasan.  Anda tahu apa yang terjadi?  Mereka mulai meninggal pada usia yang lebih muda. Penelitian ini sangat terkenal.  Mereka menyimpulkan bahwa perekat kehidupan yang sehat, lebih dari apapun, adalah hubungan yang sehat.  Hubungan yang sehat.

Inilah yang ingin saya katakan ketika kita memulai seri pelajaran ini.  Saya akan berbicara tentang bagaimana menjadi terhubung secara rohani.  Anda harus terhubung secara emosional dengan orang lain dan Anda harus terhubung secara rohani.  Bukan hanya dengan Allah tetapi juga dengan sesama.

Alkitab membicarakan hal ini dalam Roma 12:5 “..meskipun kita semuanya banyak, [Dan kita semua unik. Tak seorangpun persis sama dengan yang lain.] namun kita merupakan satu tubuh karena kita bersatu pada Kristus.  Dan kita masing-masing berhubungan satu dengan yang lain sebagai anggota-anggota dari satu tubuh.” Lingkarilah kata “berhubungan satu dengan yang lain”  Kita saling terhubung satu dengan yang lain.

Saya ingin Anda menoleh pada orang yang duduk di sebelah Anda dan berkata, “Tahukah Anda bahwa kita sebenarnya terhubung?”

Kita akan memulai seri pelajaran ini dengan membahas bagaimana kita saling terhubung secara rohani karena hal ini sangat penting bagi hidup Anda.  Hidup adalah tentang hubungan.  Saya hanya ingin membicarakan tentang apa artinya terhubung secara rohani.  Ini merupakan pendahuluan kecil sebelum kita mulai menggali lebih dalam pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang.

Saya ingin kita melihat empat gambaran dalam Alkitab.  Reaksi sebagian besar orang ketika saya berkata, “terhubung secara rohani,” adalah   Hah? Apa yang Anda bicarakan?  Saya tidak mengerti maksud Anda.  Mereka tidak pernah mengalami keterhubungan secara rohani dan mereka tidak pernah menikmati keindahannya – benar-benar secara harafiah keindahan – sebuah keterhubungan rohani.

Alkitab memberi kita empat gambaran yang berbeda dalam Perjanjian Baru tentang apa artinya terhubung secara rohani.  Firman Tuhan menyatakan bahwa gambaran-gambaran itu melambangkan gereja.

Jadi apa artinya terhubung secara rohani? Ada empat arti.

1.  Terhubung secara rohani berarti seperti ditanam ke dalam sebuah gedung.

Itulah gambaran pertama yang digunakan Alkitab untuk menjelaskan konsep ini bagi kita.  Terhubung artinya seperti ditanam ke dalam sebuah gedung.

Efesus 2:22 berkata, “Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan [secara rohani] menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Kita adalah Bait Allah.

Yang paling penting dalam satu bangunan adalah ini: bagian-bagian itu harus cocok satu dengan yang lain.  Bila ada satu tiang yang setengah inci terlalu pendek, maaf saja!  Tiang itu tidak berguna.  Bila ada pipa yang terlalu pendek satu cm, atau terlalu panjang, Anda tidak dapat mempergunakannya.  Bila pada pintu dipasang ensel pada sisi yang salah atau terlalu lebar setengah cm, pintu tidak bisa dibuka.  Bangunan itu baru berfungsi dengan baik bila semua bagiannya cocok satu dengan yang lain.

Supaya aman dan stabil di dalam bangunan manapun, segala sesuatu harus terhubung dengan baik.  Ketika mengamati mereka membangun gedung Refinery ini, sambil berjalan berkeliling saya juga melihat ada banyak benda berserakan dalam bangunan itu – kayu, batu bata, batu, pipa, kabel listrik dan barang-barang lain sejenis itu.  Saya menyadari sesuatu.   Sebatang pipa bisa saja berada di dalam bangunan dan tidak terhubung dengan bangunan itu.

Ini benar-benar merupakan gambaran kehidupan.  Ada orang-orang yang datang dan mereka berada di dalam keluarga Gereja kita.  Mereka datang setiap minggu dan mereka berada di dalamnya.  Tetapi mereka tidak benar-benar terhubung dengan keluarga gereja ini.  Jadi ada elemen yang hilang di sana.

Intinya adalah bahwa bila Anda tidak tertanam dalam suatu bangunan, sebuah rangka yang tidak tertanam tidak mendapatkan dukungan apa-apa.  Bila tiang di sini tidak terhubung dengan apa-apa, ia pasti akan runtuh.  Saya ingat memperhatikan mereka memasang tembok di sini karena tembok-tembok ini terbuat dari semen.  Mereka meratakannya lalu menaikkannya.  Tembok itu goyah sampai mereka menghubungkannya dengan rangkanya.

Hal ini berlaku dalam setiap bidang kehidupan.  Hidup Anda berada dalam posisi yang goyah sampai Anda terhubung.  Karena kalau Anda tidak terhubung, angin kencang akan menumbangkan Anda dan gempa emosional dan finansial akan meruntuhkan Anda.  Angin akan merobohkan atap tempat Anda bernaung dan banyak hal seperti ini akan terjadi.  Anda harus terhubung.

Perhatikan Alkitab berkata begini:

“… kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.  Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun [perhatikan ini], menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.  Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Efesus 2:19-22.

Anda sering mendengar orang berbicara bahwa tubuh Anda adalah bait Allah.  Selama bertahun-tahun saya selalu berkata bahwa kalau tubuh saya adalah bait Allah maka saya akan memberikan Allah bait yang besar. Tetapi ini bukan teologi yang baik.  Sebenarnyalah kita bersama-sama adalah bait Allah.

Jadi analogi pertama adalah bahwa kita seperti bait.  Allah sedang membangun sebuah bait rohani dan bedanya adalah bahwa bait ini merupakan bait yang hidup dan kekal dan Anda harus tertanam di dalamnya.

Mengapa Allah memilih menggunakan bangunan untuk menggambarkan bagaimana seharusnya bentuk hubungan kita?  Karena prinsip yang baru saja saya bagikan dengan Anda.  Bahwa dalam satu bangunan semua bagian harus saling tepat terhubung.  Mereka harus terhubung karena kalau tidak, tidak akan ada dukungan.  Bagian yang satu menopang bagian yang lain.

Bila Anda tidak terhubung secara rohani, tidak ada orang yang menopang Anda.  Tidak ada orang yang berjalan dengan Anda ketika Anda kehilangan pekerjaan, ketika Anda menderita kanker, ketika ada mendengar bahwa ada orang yang meninggalkan Anda, ketika Anda menerima telpon yang mengabarkan berita yang Anda takutkan bahwa orang tua Anda meninggal atau cucu Anda sakit keras atau apa saja.  Anda memerlukan dukungan itu.  Anda tidak dimaksudkan untuk menjalani hidup tanpa dukungan.   Itulah gagasan tentang bangunan.  Anda membutuhkan dukungan jasmani.  Anda membutuhkan dukungan emosional.  Dan Anda membutuhkan dukungan rohani.

Dan itulah sebabnya mengapa kita akan mempelajari seri tentang mengapa terhubung adalah sesuatu yang sangat penting.

Jadi apa artinya terhubung secara rohani?  Ada empat pengertian.  Pertama, itu seperti menjadi bagian dari suatu bangunan, kita saling menyandarkan diri, kita saling menolong, kita saling mendukung ketika pencobaan datang.  Bila Anda tidak terhubung, bila Anda tidak tertanam dengan benar, bila Anda tidak melekat, bila Anda tidak terkait, Anda pasti jatuh.  Anda tidak akan mendapatkan dukungan yang Anda perlukan untuk hidup.  Seperti pada bangunan, rangka yang tidak tertanam akan runtuh.

2.  Hal kedua yang dipakai Alkitab sebagai pembanding adalah seperti menyatu dengan tubuh.

Salah satu gambaran yang paling umum tentang gereja dalam Alkitab adalah tubuh Kristus.  Kita adalah tubuh Kristus.  Apa yang dilakukan Yesus Kristus ketika ia berada dalam tubuh jasmaninya – berjalan dan melakukan banyak kegiatan – itu juga yang ingin terus dilakukanNya sekarang.  Kita adalah tubuh Kristus di dalam dunia.

Kita adalah tangan Kristus.  Kita adalah kaki, telinga, mata, mulut, hidung, tangan Kristus.  Kita adalah hati Kristus bagi dunia dewasa ini.  Gereja adalah tubuh Kristus.

Semua orang tahu bahwa memiliki tubuh yang lengkap berarti semua bagian tubuh harus menempel.  Tidak mungkin Anda memiliki tangan yang terlepas, jempol yang terlepas, telinga yang terlepas atau yang sejenisnya.  Alkitab berkata “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Perhatikan bahwa tidak dikatakan terhubung dengan Allah tetapi terhubung satu dengan yang lain.   Ia berkata bahwa ketika Anda membohongi seseorang, maka akhirnya Anda akan membohongi diri sendiri juga.  Mengapa?  Karena kita terhubung satu dengan yang lain.  Kita adalah bagian dari tubuh.  Kita adalah bagian dari satu tubuh Kristus.

Perhatikan Roma 12

“Tubuh kita mempunyai banyak anggota.  Setiap anggota ada tugasnya sendiri-sendiri.  Begitu juga dengan kita.  Meskipun kita semuanya banyak, namun kita merupakan satu tubuh karena kita bersatu pada Kristus.  Dan kita masing-masing berhubungan satu dengan yang lain sebagai anggota-anggota dari satu tubuh.”(ADBIS)

Ini ayat yang sangat penting.  Saya ingin berhenti sejenak disini.  Dalam satu ayat ini terdapat lima hal tentang keterhubungan rohani.

Pertama ayat ini berkata bahwa dalam gereja kita adalah berbagai bagian yang berbeda.  Memang demikian Allah merancangkannya.  Ada yang menjadi tangan, ada yang menjadi telinga, ada yang menjadi mulut, ada yang menjadi kaki, dan ada yang menjadi jantung.  Kita semua adalah bagian tubuh yang berbeda.  Semua bagian unik dan memang dimaksudkan demikian oleh Allah.  Allah tidak menganggap kita semua harus sama.  Kesatuan dapat tercapai tanpa kesamaan.  Alah tidak menyukai keseragaman.

Sungguh Allah menyukai keragaman.  Pernahkah Anda menyadarinya?  Lihat barisan tempat Anda duduk.  Allah benar-benar menyukai keragaman.  Pasti!  Bisa saja Ia menciptakan seseorang yang tampak seperti Anda, berpikir dan bertindak persis seperti Anda di bagian dunia yang lain dan Anda bahkan tidak mengetahuinya.  Tetapi sepanjang sejarah, dari milyaran orang, tidak pernah ada satu orangpun yang sama persis dengan Anda.  Dengan raut wajah yang sama.  Bahkan saudara kembarpun tidak persis sama. Ada perbedaan emosi, perbedaan pengalaman, perbedaan latar belakang, perbedaan kesukaan dan persepsi, dan banyak lagi.  Allah menyukai keragaman.

Saya pernah mengatakan ini pada Anda.  Ketika Allah menciptakan kumbang, Ia menciptakan lebih dari delapan ribu varitas kumbang.  Anda mungkin akan berpendapat bahwa seratus atau dua ratus varitas sudah cukup.  Tapi kesukaan Allah pada keragaman benar-benar luar biasa.  Jadi Allah tidak menghendaki kita sama satu dengan yang lain.  Anda dengar itu?  Allah tidak menghendaki Anda menjadi sama seperti orang lain.  Ia mencintai keragaman.  Ia berkata bahwa kita adalah banyak bagian dan kita semua berbeda.

Kemudian Ia mengemukakan hal kedua, yaitu bahwa semua orang dibutuhkan.  Jadi demikianlah tubuh Kristus.  Kita semua adalah bagian dari tubuh itu dan Ia berkata bahwa semua bagian diperlukan supaya tubuh itu menjadi lengkap.

Ia seperti jigsaw puzzle.  Anda sedang menyusun jigsaw puzzle lalu satu bagian hilang.  Apa yang akan terperhatikan?  Bagian yang hilang itu.

Ia berkata bahwa kita semua penting.  Semua orang diperlukan.  Anda berkata, “Saya cuma kuku kaki di tubuh Kristus.”  Pernahkah Anda kehilangan kuku kaki Anda?  Anda pasti menyadarinya.  Tahun lalu ada beban seberat dua belas pon jatuh di atas kuku kaki saya.  Kuku kaki cuma bagian kecil tetapi selama enam bulan saya melihatnya terus.  Seperti gurauan Tom kepada saya.  Saya selalu berkata bahwa lampu yang paling penting dalam rumah saya adalah lampu kecil di kamar mandi.  Bukan lampu gantung yang keindahannya selalu dipuji banyak orang. Lampu kecil di kamar mandi.  Lampu itulah yang paling penting bagi saya supaya saya tidak bangun lalu tersandung.  Tom berkata, Bukan, bukan itu.  Lampu yang paling penting untuk Rick adalah lampu yang menyala ketika ia membuka kulkas.   Itulah lampu yang paling penting buat dia di rumahnya.

Hal kecil.  Jangan pernah mengacaukan hal yang tampak dan hal yang penting.  Ada hal yang tampak tetapi tidak penting.  Kecil.  Jangan pernah mengacaukan hal-hal yang tampak dan hal-hal yang penting.  Ada hal yang tampak jelas tetapi tidak penting.    Hidung saya tampak jelas, menonjol pada wajah saya.  Tetapi ia tidak penting.  Saya bisa saja kehilangan hidung saya dan tetap hidup bahagia sepanjang sisa umur saya.  Hidung tampak jelas tetapi tidak penting.

Tetapi ada bagian-bagian dalam tubuh saya seperti hati, jantung, paru-paru.  Mereka tidak terlihat tetapi bila saya kehilangan bagian-bagian itu, saya pasti mati.

Kadang-kadang orang berkata, “Saya orang percaya.”  Sesungguhnya yang harus Anda katakan adalah “Saya punya tempat.”  Itulah yang dimaksudkan menjadi bagian dari tubuh Kritus.  Anda tidak hanya sekedar percaya kepada Kritus.  Anda milik Yesus.  Bukan saja Anda milik Yesus, Anda juga milik semua orang yang menjadi milik Yesus.  Kita saling memiliki dan Ia berkata bahwa kita saling membutuhkan.  Setiap kita membutuhkan orang lain.

Apa gunanya tangan apabila saya memotong tangan ini dan ia tergeletak di sana.  Apa gunanya?  Tidak ada.  Terlepas menjadikannya tidak berharga.  Retina mata yang terlepas, kita tahu apa yang dilakukan retina.  Tanpa retina Anda tidak dapat melihat.  Telinga yang terlepas.  Apapun yang terlepas, apabila ia tidak terhubung dengan tubuh tidak ada nilainya.  Ia akan menciut.

Paulus memberikan peringatan tentang orang-orang yang secara rohani tidak terhubung.  Ia berkata,

“… (mereka) tidak lagi berpegang pada Kristus yang menjadi kepala.  Di bawah pimpinan Kristus, seluruh tubuh diperlihara dan disatukan oleh sendiri-sendinya, serta bertumbuh menurut kemauan Allah.” Kolose2:19 (ADBIS).

Lingkari kata “bertumbuh”.  Kita baru akan bertumbuh apabila kita terhubung dengan tubuh Kritus.

Apa yang akan saya katakan pada Anda sekarang benar-benar radikal.  Anda tidak akan pernah mendengarnya di radio.  Anda tidak dapat bertumbuh secara rohani tanpa gereja.  Banyak orang berpendapat hal itu mungkin. “Saya tinggal mendengarkan radio Kristen.  Saya menghadiri konser-konser Kristen.  Saya membaca buku-buku Kristen.”  Mungkin Anda memperoleh pengetahuan dalam kepala Anda tetapi Anda tidak dapat bertumbuh tanpa terhubung dengan gereja.  Mengapa?  Karena Allah berkata bahwa pertumbuhan menyangkut kasih.  Dan Anda tidak dapat mengasihi hanya melalui radio atau melalui buku.  Anda mutlak memerlukan orang-orang dalam hidup Anda.

Itulah sebabnya mengapa saya selalu berbicara tentang perlunya Anda berada dalam suatu kelompok kecil.  Banyak orang mengasihi sesama secara abstrak tetapi mereka tidak menyukai orang-orang itu.  Mereka menyukai hal yang ideal tetapi bukan hal yang nyata.  “Tinggal bersama orang-orang terkasih di surga adalah kisah kemuliaan.  Tetapi tinggal bersama orang-orang yang kita kenal di bumi adalah kisah lain.”  Saya suka orang-orang Kristen.  Saya hanya tidak berkeinginan untuk mengenal mereka.

Apa yang terjadi di sini adalah diskoneksi – hubungan yang terputus.  Perhatikanlah bahwa tangan yang terputus dari tubuhnya bukan saja tidak akan bertumbuh, yang terjadi akan jauh lebih buruk.  Tangan itu akan mati.

Inilah intinya, bukan hanya tak akan bertumbuh, bagian tubuh yang terlepas akan mati.  Bagian itu akan mati.  Dan dikatakan bahwa Anda tidak akan menerima sari makanan.

Jadi yang saya katakan pada Anda sekarang sangat penting.  Bukan saja Anda membutuhkan tubuh Kristus untuk menopang Anda, seperti pada sebuah bangunan.  Tetapi Anda membutuhkan tubuh Kristus untuk menerima pertumbuhan dan sari makanan dan kehidupan.  Dalam satu tubuh, bagian yang tidak terhubung tidak akan bertumbuh. Bahkan secara rohani Anda akan menciut.  Itulah sebabnya kita akan mempelajari seri ini.

3.  Gambaran ketiga adalah gambaran tanaman atau pohon.  Terhubung berarti seperti melekat pada ranting.

Yesus berkata bahwa terhubung secara rohani seperti melekat pada ranting, seperti ranting anggur atau ranting tomat, atau ranting apa saja.

Menarik sekali bahwa Yesus, tepat sebelum ia disalibkan, Anda pasti mengerti bahwa apapun yang akan dikatakanNya kepada orang-orang yang mengikutiNya, sebelum Ia disalibkan, pasti merupakan hal yang terpenting.  Ia mengatakan semua ini dalam Yohanes 14, 15, 16.  Di sini Ia memberikan instruksi-instruksi terakhirnya kepada para pengikutNya.  Dari semua hal yang bisa saja dikatakanNya, inilah pilihanNya.

“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.  Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”

Ia berkata bahwa ini sangat penting, bukan saja Anda membutuhkan penopang seperti dalam sebuah bangunan, bukan saja Anda membutuhkan darah kehidupan seperti dalam sebuah tubuh, ia berkata bahwa Anda tidak akan berbuah, hidup Anda tidak akan produktif kalau Anda berdiri sendiri.  Anda harus terus terhubung.  Anda harus terus terhubung.

“Roh Allah bersama-sama dengan roh kita [inilah hubungannya.  Ia bersama-sama dengan roh kita] menyatakan bahwa kita adalah anak-anak Allah.” Roma 8-16 (ADBIS)

Saya ingin Anda memiliki hubungan seperti itu dengan Allah pada tahun 2010.   Doa saya adalah supaya Anda memiliki hubungan itu sehingga Anda dapat berkata, “Tidak mungkin saya tidak percaya kepada Allah.  Saya terhubung dengan Dia sepanjang waktu.  Saya berbicara dengan Dia dan Dia berbicara kepada saya dan saya mendengarnya.  Saya mendengar suaraNya. Bukan secara jasmani.  Allah tidak harus berbuat demikian.  Kita menerima signal radio dan signal TV melalui udara dan tidak mengerti cara kerjanya.  Allah tidak harus menaruh papan pengumuman yang terlihat jelas.  Ia berkata, “Aku ingin kamu terhubung dan Aku mau kamu dipersatukan dengan Aku.”  Ia berkata bahwa ranting yang tidak menempel pada pohon tidak dapat menghasilkan buah.

Untuk menghasilkan buah, ranting-ranting itu harus terhubung. Buah apa?

“… buah Roh ialah [ada sembilan macam] kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”

Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda tetapi saya ingin memiliki kesembilan buah itu dalam hidup saya di tahun 2010.  Saya ingin lebih penuh kasih, saya ingin memiliki lebih banyak sukacita, saya ingin mengalami damai sejahtera apapun yang terjadi dengan perekonomian kita.  Saya ingin lebih sabar menghadapi orang-orang yang berbuat jahat terhadap saya.  Saya ingin menjadi orang yang baik, bukan orang yang jahat. Saya ingin setia, bukan sebaliknya.  Saya ingin selalu menepati janji saya.  Saya ingin bersikap lemah lembut pada orang-orang yang tidak terlalu lemah lembut ketika mereka kasar, galak, dan membentak-bentak.  Dan saya ingin dapat lebih menguasai diri saya.

Ia berkata bahwa semua itu disebut buah Roh.

4.  Terhubung secara rohani itu seperti dilahirkan dalam sebuah keluarga.

Itulah gambaran keempat.  Allah berkata, “Aku ingin kamu mengerti betapa pentingnya untuk terhubung secara rohani dengan satu tubuh, dengan satu gedung, dengan satu pohon, seperti bayi yang dilahirkan pada satu keluarga.”

Tentu saja ini adalah gambaran tentang gereja yang paling saya sukai karena gambaran ini tidak memerlukan penjelasan.  Kita adalah keluarga Allah.

Hanya ada dua cara untuk masuk ke dalam satu keluarga.  Anda terlahir dalam keluarga itu atau Anda diadopsi.  Cuma dua cara itu yang tersedia untuk masuk ke dalam satu keluarga.  Dalam Alkitab Allah melakukan keduanya untuk Anda.  Hal itu disebut dilahirkan kembali dan disebut diangkat menjadi keluarga Allah.  Allah melakukan keduanya.

Yang hebat tentang hal itu adalah karena dalam hukum Romawi pada masa Perjanjian Baru, Anda dimungkinkan untuk tidak mengakui bayi yang Anda lahirkan.  Tetapi kalau Anda mengadopsi seorang anak, Anda dilarang untuk tidak mengakui dia.  Allah berkata bahwa Anda bukan saja dilahirkan kembali ke dalam keluargaNya tetapi Ia juga telah mengadopsi kamu dan tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk tidak mengakui kamu.  Luar biasa!  Itulah kabar terbaik bagi kita!

Anak-anak kita tidak selalu melakukan apa yang kita inginkan.  Kadang-kadang mereka malah melakukan kebalikannya.  Tetapi apapun yang mereka lakukan, bahkan kalau mereka tumbuh menjadi teroris, mereka akan selalu menjadi anak kita.  Apapun yang mereka lakukan.

Sekali Anda terlahir, kelahiran Anda tidak dapat dibatalkan.  Alkitab berkata bahwa Ia setia sekalipun kita tidak setia. Anda mungkin saja mendukakan Bapa, seperti ketika saya bertumbuh saya sering kali mendukakan orang tua saya.  Persekutuan terputus.  Tetapi tidak ada satupun kelakuan saya yang akan menyebabkan mereka tidak mengakui saya sebagai anak, bahkan sekalipun mereka berkata, “Mulai sekarang kamu bukan anak kami lagi”, hal yang mustahil mereka lakukan, semua orang tahu saya masih anak mereka.  Sekali Anda menjadi anak dalam keluarga Allah, Anda akan tetap menjadi anak.

Perhatikan ayat ini 1 Timotius 3:15

“Jadi … engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, [Kemudian ia memberitahu kita apa itu keluarga Allah] yakni jemaat dari Allah yang hidup.”

Kita adalah keluarga Allah.  Gereja bukanlah tempat yang Anda datangi.  Gereja adalah sesuatu yang memiliki Anda.  Anda ditanam ke dalam bangunan bait Allah.  Anda dicangkok ke dalam ranting dan pohon kehidupan.  Anda dilahirkan kembali dan diadopsi ke dalam keluarga Allah.  Allah yang mengatakan semua ini.  Anda dipersatukan ke dalam tubuh Kristus.  Semua ini merupakan model hubungan.

Ia berkata bahwa Kekristenan itu seperti dilahirkan ke dalam satu keluarga.

Roma 15 “Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. [Terhubung secara rohani merupakan cara untuk memuliakan Allah.  Anda semua akan menjadi satu dan Anda akan memuliakan Allah.]

Saya tidak diijinkan untuk membenci siapapun karena apapun yang mereka lakukan atau siapapun mereka.  Tetapi itu tidak berarti bahwa saya harus menyetujui segala sesuatu yang mereka atau saya lakukan.  Seperti dalam keluarga.  Anda tidak menyetujui semua yang dilakukan adik anda, tapi Anda mengasihi dia.  Atau kakak Anda.  Atau ibu Anda, atau anak Anda, atau siapapun.

Seperti dilahirkan ke dalam satu keluarga.

Ia berkata bahwa Allah dimuliakan ketika kita saling mengasihi.  Kata “saling” digunakan lima puluh delapan kali dalam Perjanjian Baru.  Dan Alkitab berkata lima puluh delapan kali bahwa kita harus mengasihi satu sama lain.  Alkitab berkata kita harus saling mendoakan.  Saling memperhatikan.  Saling melayani.  Saling memberi salam.  Saling menolong.  Saling mendorong.  Bila Anda dapat mempelajari seluruh kitab-kitab dalam Perjanjian Baru dan menemukan ke lima puluh delapan “saling” itu, itulah kewajiban kekeluargaan Anda.  Apakah Anda melakukannya?  Itulah sebabnya Anda tidak akan memenuhi apa yang Allah rancangkan bagi Anda apabila Anda tidak berada dalam keluarga Allah.

Saya tidak dapat memenuhi tujuan Allah sendirian.  Saya tidak dapat memenuhi tujuan Alah bagi hidup saya bila saya sendiri.  Itu sesuatu yang mustahil karena yang nomor satu Allah inginkan dalam hidup Anda adalah Anda belajar mengasihi.  Kasihi Dia dan kasihi sesama.  Ini berarti Anda harus berada bersama orang lain.  Anda tidak dapat melakukannya sendiri.  Anda tidak dapat menjadi menjadi biarawan petapa atau guru yang tinggal di puncak gunung.  Anda harus berada bersama orang lain.  Karena yang paling penting adalah belajar mengasihi.  Semua ini menyangkut hubungan.

Untuk bergabung dalam gereja ini kita harus memiliki komitmen, “Saya berjanji akan mengasihi orang lain dalam keluarga gereja saya.”  Anda tidak harus menyukai mereka.  Tetapi Anda harus mengasihi mereka.

Ada orang-orang yang sulit sekali untuk disukai.  Tapi Anda harus mengasihi mereka.  Apa itu kasih?  Memberikan kepada mereka apa yang mereka perlukan, bukan apa yang mereka pantas dapatkan.

Kalau orang menyakiti Anda, itu hanya berarti bahwa mereka terluka.  Mereka sedang menyakiti diri mereka sendiri dengan hebat.  Jadi berikanlah kepada mereka apa yang mereka butuhkan dan bukan apa yang mereka pantas dapatkan.

Persaingan Gereja ini bukanlah dengan gereja-gereja lain.  Saingan kita adalah dunia, kedagingan, dan iblis.

Selama berabad-abad, karena kita adalah keluarga, orang-orang Kristen saling menyebut saudara.  Mereka berbicara tentang Sus Anu dan Anu.  Dan Brur Anu dan Anu.  Mereka melakukannya selama berabad-abad.

Inilah pokoknya, seorang anggota yang tidak terhubung merasa tidak dikasihi.

Apa yang diinginkan Allah dari kita dan mengapa kita melakukan pembelajaran seri tentang terhubung secara rohani ini?

Karena ayat berikut ini.

“Saudara-saudara!  Dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, saya minta supaya kalian semuanya seia sekata” [Ini berarti terhubung.  Bukan hanya dengan Allah tetapi juga satu dengan yang lain]

Kata yang digunakan untuk ini adalah koinoniaKoinonia adalah kata untuk persekutuan (fellowship).  Kata ini berarti kita menyerahkan diri kita satu kepada yang lain seperti kita menyerahkan diri kita kepada Yesus Kristus.  Kebanyakan orang tahu Yohanes 3:16.  Mereka tidak tahu 1 Yohanes 3:16.  Yohanes 3:16 berkata,

“Karena begitu besar kasih Alah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal.”

Anda tahu ayat itu.  1 Yohanes 3:16  berkata

“Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita, jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.”

Kita melupakan bagian itu.  Yaitu bahwa kita terhubung dengan saudara-saudara kita dalam keluarga Allah.

“Saudara-saudara!  Dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, saya minta supaya kalian semuanya seia sekata.” Lingkari kata “semuanya seia sekata.”

Dalam sebuah keluarga, anggota keluarga yang tidak terhubung tidak dapat menjalankan rencana Allah.

Berdasarkan ayat itu kami telah menyusun sebuah bahan yang saya sebut Purpose Driven Connection.  Dalam ayat itu Allah berkata Aku ingin kamu dengan sadar saling terhubung satu dengan yang lain dengan pikiran yang sama dan tujuan yang sama.  Kami menyebutnya Purpose Driven Connection.

Kata-kata itu diambil dari Alkitab.  “Saudara-saudara!  .. saya minta.” (Dalam bahasa Inggris saya mohon).  Ia tidak hanya meminta.  Ia berkata saya mohon.  Bersatulah.  Saling terhubunglah dengan pola pikir dan tujuan yang sama.

Karena itulah saya menamai tahun 2010 sebagai Tahun Hubungan.  Kita akan menginvestasikan sepanjang tahun ini untuk mengembangkan pertumbuhan rohani Anda seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kami telah bekerja berdasarkan sebuah rencana yang belum pernah ada sebelumnya, yang kita sebut Purpose Driven Connection.    Menghubungkan orang dengan Allah dan dengan sesama.  Kami mencari cara untuk menyampaikan lebih banyak makna dengan cara yang paling sederhana dan paling murah dan paling mudah setiap saat, dua puluh empat jam sehari.  Pada skema yang telah dibagikan pada Anda, Anda melihat bahwa Purpose Driven Connection mencakup tiga hal.  Lima hubungan yang berbeda, sepuluh jenis pengalaman dan alat yang berbeda, dan dua belas bulan penekanan.

Pertama-tama: Mengenal Allah, berhubungan dengan Allah, bertumbuh di dalam Allah, melayani Allah, dan membagikan Allah.  Selama tahun-tahun ini kita telah menggunakan banyak istilah yang berbeda.  Keanggotaan, kedewasaan, pelayanan, misi, mengembangkan, memperlengkapi, mengajar, mendorong.  Kita telah menggunakan semua istilah ini.  Pemuridan, penyembahan, persekutuan ….. tidak jadi soal istilah apa yang kita gunakan.

DOA:

Bapa, saya sangat berterima kasih bahwa kami tidak perlu menjalani hidup ini sendirian.  Tak tehubung, sendiri, kesepian, tanpa teman, tanpa Engkau, tanpa hubungan, tanpa kasih.  Terima kasih Engkau membuat kami terhubung bukan saja dengan Engkau tetapi juga satu dengan yang lain.  Dan hari ini kami ingin menjadi seperti bangunan dimana kami saling menopang, bait Allah.  Kami ingin seperti tubuh di mana kami menyerap kekuatan, dan makanan, dan pertumbuhan satu dari yang lain.  Kami ingin seperti ranting yang berbuah banyak karena kami saling menolong.  Kami ingin seperti keluarga Allah di mana sebagai saudara dan saudari kami saling mengasihi pada masa sulit dan bergembira bersama pada saat-saat suka.  Terima kasih Engkau berkata bahwa tidak baik bahwa manusia itu seorang diri saja.  Saya berdoa supaya apa yang telah Engkau mulai di gereja ini ketika kami memulai tahun ketiga puluh kami bersama-sama akan membuat tiga puluh tahun yang telah lalu menjadi seperti sebuah kata pengantar.

Bila Anda belum pernah mengundang Yesus Kristus ke dalam hidup Anda, maukah Anda mengucapkan doa ini:

“Yesus, saya ingin mengenal Engkau.  Saya ingin terhubung denganMu secara rohani, terhubung dengan rencana dan tujuanMu bagi hidup saya dan terhubung dengan keluargaMu.  Jadi malam ini saya mengambil langkah iman pertama menuju Engkau.  Dalam namaMu saya berdoa.  Amin”

Artikel oleh: May 3, 2010  Tags:   Kategori : Artikel  Sebarkan 

2 Komentar

  1. heri widagdo - June 2, 2010

    tks pak budi atas khotbah yg bpk muat ini, khotbah yg luar biasa dan tentunya sangat memberkati, amin

  2. Santje Mey Tangkulung,S.pd - April 2, 2013

    kotbah ini sangat memberkati aku
    tx n GBU

Tulis Komentar Anda