Andalkanlah Tuhan!

Bacaan Alkitab: Mazmur 144 – 145

“Terpujilah Tuhan, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur…” (Mazmur 144 : 1a)

Peperangan—Merupakan suatu kata yang tidak menggairahkan bagi manusia. Sekalipun ia adalah seorang prajurit atau seorang yang telah dididik dalam kemiliteran, tetapi dapat dipastikan bahwa ketika ia mendengar tentang kata “perang”, maka dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia tidak akan merasa sukacita.  Setiap orang ataupun setiap negara akan berusaha untuk menghindari perang. Karena perang hanya menimbulkan penderitaan karena kehilangan orang yang dicinta, kehilangan harta benda, dan bahkan menjadi pemicu kelaparan dan kemiskinan.  Lihat saja, bangsa-bangsa yang sedang bertikai atau berperang, apakah keuntungan yang didapatkan dibandingkan ketika dalam keadaan damai dan aman?!

Namun jika perang tak dapat dihindari, seperti yang sering dialami oleh bangsa Israel, maka tidak ada cara lain yang dapat dilakukan oleh umat Tuhan selain meminta bantuan kepada Tuhan untuk menjadi tempat perlindungan, benteng pertahanan, dan penyelamatan.  Itulah yang dilakukan oleh raja Daud selama ia berperang melawan musuh-musuh negerinya dan musuh-musuh Allah.  Walaupun Allah tidak menyukai perang, tetapi jika perang itu harus terjadi karena ketamakan manusia, maka Allah tidak hanya berdiam diri melihat umat-Nya ditindas. Ia akan mendatangkan pembelaan-Nya bagi umat yang dikasihi-Nya.

Jangankan peperangan antar bangsa; sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi peperangan dalam bentuk kecil-kecilan, yaitu pertikaian dalam keluarga, antar teman, ataupun dalam sesama komunitas kerja kita. Bagaimana kita menyelesaikan konfliks “perang” itu? Tidak lain adalah mengandalkan Tuhan yaitu dengan mencari wajah Tuhan didalam doa-doa kita dan memohon hikmat-Nya supaya di dalam konfliks itu, bisa tercapai penyelesaian damai dari Tuhan, yang dapat mengatasi semua ego manusia.

Secara rohani kita pun sedang berada dalam situasi medan peperangan rohani. Bukan karena kita yang mencari gara-gara atau biang kerok perang itu sendiri, tetapi karena kuasa kegelapan atau iblis itulah pemicu peperangan itu. Sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak bisa hanya berdiam diri tetapi kita harus siap terjun dalam peperangan rohani.  Kita harus ikut bertempur melawan iblis, dunia dan tipuan dosa.

Andalkan Tuhan dalam keadaan keadaan apapun,  dan tidak lupa memakai senjata rohani, maka kita pasti berkemenangan!

Artikel oleh: December 3, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Psalm (Renungan Alkitabiah dari Kitab Mazmur)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda