Seorang Gembala Sidang (12)

a-12

Menghadapi Orang Berbakat

Jika saya berhadapan dengan orang berbakat dalam pelayanan, secara alamiah saya tergoda untuk mulai memikirkan beberapa hal. Pertama adalah akan terlintas dalam pikiran saya, apa yang ada pada dia yang saya tidak punya. Saya akan memperhatikan dan menimbang, serta mengukur. Kadang-kadang timbul perasaan iri dan bertanya-tanya mengapa saya tidak memiliki kelebihan yang dimilikinya. Saya bisa tergoda untuk menyempitkan kesempatannya jika saya punya kuasa untuk melakukannya, terutama jika orang yang berbakat itu adalah anak buah kita.

Saya memiliki lebih dari 10 orang berbakat di sekitar saya. Mereka mendukung pelayanan saya dengan cara yang mengherankan hati saya. Mereka sangat ‘kaya’ dalam pengalaman dan kebijaksanaan. Dan dengan senang hati saya membuka berbagai kesempatan untuk mereka. Jika mereka kelihatan hebat di mata orang saya gembira sekali.

Keadaannya mungkin sedikit menantang jika orang-orang berbakat adalah anak buah kita. Kejengkelan kita makin bertambah setelah orang-orang terdekat kita membisikan tanda bahaya kepada kita. Mereka menangkap kegusaran hati kita melihat kelebihan orang-orang lain, dan memancing kita dengan umpan terbaik mereka. Mereka akan membela kita, menyampaikan berita-berita negatif tentang orang berbakat itu, tentang apa kata orang yang tidak setuju dengan orang-orang berbakat itu, tentang penilaian mereka atas tindakan-tindakan orang-orang yang berbakat itu. Mereka akan menjadi juru bicara pikiran dan hati anda yang sedang kesal dan iri. Suara terkuat dari mereka yang kelihatan ‘mendukung’ anda akan datang dari pasangan anda sendiri, istri atau suami. Jika mereka membuka suara, anda akan mudah terganggu. Anda mungkin akan melakukan tindakan-tindaan tertentu yang bakal merusak diri sendiri hanya karena anda sedang memperjuangkan ‘keamanan’ anda.

Jika saja saya dapat membayangkan apa yang bakal terjadi jika anda tergoda melakukan sebuah tindakan ‘menyelamatkan’ harga diri anda, gambaran itu pasti pahit. Saya pastikan itu pasti pahit.

Saya katakan pahit karena anda akan melukai diri anda sendiri. Anda melukai nurani dan kata hati terdalam anda. Kata hati anda akan melarang anda melakkan ‘pembelaan’ diri atau ‘menyerang’ balik untuk mengokohkan kedudukan dan posisi anda. Selalu ada suara hati kecil yang menjadi penyelamat orang yang ‘menyebalkan’ kita. Itulah suara hati yang selalu terpelihara kudus sekalipun hati terluas kita telah dikuasai oleh iri hati dan kejengkelan. Kata hati anda akan mengatakan bahwa segala sesuatu memiliki maksud Tuhan, bahwa anda memasuki masa pengujian bukan pembuktian, bahwa anda hanya perlu menguatkan hubungan anda dengan Tuhan bukan dengan posisi anda, bahwa anda akan ‘selamat’ dengan berdiam diri bukan dengan bersuara lantang. Ya, semua yang saya bisa sebutkan ini berlawanan dengan semua keinginan anda sesaat. Keinginan anda sesaat hanya akan memuaskan kedagingan anda tetapi harga yang harus anda bayar setelah itu tak terbayangkan.

Harga yang harus anda bayar adalah barangkali kewibawaan anda di mata orang-orang yang mulanya mengasihi anda. Mereka akan melihat sebuah celah dalam hidup anda yang selama ini ‘terselamatkan’ karena kotbah atau pribadi anda. Sekali mereka melihatnya, mereka akan kecewa sebab ternyata anda tidak seperti yang mereka bayangkan, orang yang patut diteladani, yang dapat menahan diri dalam menghadapi cobaan. Kekecewaan mereka terutama adalah anda tak seperti yang anda katakan. Mereka melihat cara anda mengatasi iri hati dengan cara yang salah, menanggapi kelebihan orang lain dengan cara yang mungkin mereka sendiri tak akan mau melakukannya.

Bolehkah seorang hamba Tuhan kelihatan iri hati? Itu pilihan kita! Mempertontonkan ketidak dewasaan kita adalah pilihan kita sendiri. Pilihan kita berdampak pada masa depan kita sendiri bukan? Pilihan kita akan mengarah pada kehancuran atau kemuliaan, keduanya adalah akibat pilihan kita sendiri. Kalau begitu pilihan apa yang harus kita buat sebagai pemimpin atau sebagai gembala menghadapi orang berbakat?

Saya akan memberikan beberapa tips ringan untuk mengatasi keadaan ini. Saya telah menguji cara ini berkali-kali dan terbukti efektif menolong saya terhindar dari langkah yang salah.

Pertama, anda harus mengakui kelebihan orang lain tanpa mengutuki kekurangan anda. Berfokuslah pada kelebihan, di manapun tempatnya. Apakah kelebihan itu di dalam orang lain atau di dalam dirimu, berfokuslah pada kelebihan dan syukurilah! Milikilah semangat untuk menggabungkan kelebihan-kelebihan itu. Artinya, demi kepentingan kerajaan Allah dan umatNya, maka semua kelebihan itu, dari manapun asalnya, akan digabungkan untuk membawa kebaikan. Orang yang berbakat akan setia kepada anda sebagai pemimpin waktu mereka melihat ketulusan anda dalam menerima mereka untuk bergabung mendatangkan kebaikan bersama. Anda adalah orang besar jika anda dapat memanfaatkan kelebihan orang lain bagi kepentingan bersama.

Percayalah bahwa waktu anda menanggapi orang berbakat secara positif, ternyata dukungan terhadap anda membuat anda merasakan kepuasan kerja dan pelayanan dua kali lipat. Orang berbakat biasanya memiliki karunia memuaskan harapan anda. Walaupun saya tak memungkiri ada mereka yang berbakat yang berpikir hanya bagaimana caranya menggantikan kedudukan anda, biasanya orang seperti ini tidak akan lama bersama-sama kita. Saya sedang membicarakan tentang orang berbakat yang tak terhindarkan ada bersama-sama kita dan akan lama bersama-sama kita, itulah mereka yang disediakan Tuhan untuk kita.

Kedua, latihlah diri anda untuk meletakkan kehormatan pada orang lain atau institusi, bukan pada diri anda. Belalah institusi bukan diri anda. Pertahankan nama baik institusi, bukan diri anda. Saya memiliki banyak pengalaman yang baik ketika meletakkan pujian dan kemenangan pada orang lain. Saya memuji mereka sebagai penyebab keberhasilan. Saya lihat semua yang kita berikan kepada orang lain, kemudian kembali kepada kita lagi.

Orang membenci sikap mementingkan diri sendiri. Mereka juga membenci usaha terselubung untuk mengangkat diri sendiri. Mereka menyenangi keterbukaan anda dalam mengangkat orang lain, dan membiarkan orang lain yang mengangkat diri anda, bukan anda sendiri! Tugas anda dalam soal pujian kepada orang lain adalah berikan hak mereka sepantasnya, maka mereka akan mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milik anda! Saya telah menjalaninya, itu sebabnya saya dapat menyarankan hal ini kepada anda.

Saya melatih diri saya sejak lama untuk menambahkan lebih banyak faktor bagi penyebab pertumbuhan sebuah gereja, lebih dari satu atau dua sebab. Saya telah mengutarakannya di halaman sebelumnya. Memang jika pusat perkembangan itu adalah anda sendiri maka betapa menyenangkannya hidup sebagai pusat satu-satunya mengapa orang datang berbakti di gereja anda. Tetapi apa yang kelihatannya enak di awalnya akan membawa kepedihan tertetu dalam diri anda.

Ketiga, peganglah prinsip bahwa anda masih ada di pertengahan perjalanan, bukan di akhir perjalanan. Maksud saya adalah bahwa anda harus percaya bahwa pelayanan yang anda miliki sekarang bukanlah terminal akhir dari perjalanan rencana Allah bagi anda, sehingga anda akan dibatasi untuk ‘mempertahankan’ sesuatu hanya karena anda melihat potensi sesuatu akan terlepas dari anda. Anda harus percaya bahwa jika Allah ingin memperluas kapasitas anda maka anda akan ‘dipaksa’ mengalah kepada rencanaNya. Anda akan ‘dipaksa’ oleh keadaan untuk menyerahkan sebagian dari kekuasaan anda demi menerima sesuatu yang lebih besar.

Perlakukan pelayanan anda selalu sebagai masa interim. Di sini pada hari ini, di tempat ini saya berada di antara dua pelayanan. Yang satu adalah yang telah saya lewati dan yang satunya adalah yang masih dalam rencana Tuhan. Mengapa mesti interim? Supaya anda tidak terpikat dan terpaku pada tempat anda sekarang. Apa bedanya duduk di kursi tanpa paku di celana panjang anda pada bangku? Bedanya adalah ketika anda berdiri meninggalkannya, anda tidak mengalami perlawanan dan tidak robek pada kain celana panjang anda. Anda tak perlu mengalami luka yang merepotkan jika ada orang yang berniat mengambil jabatan anda. Anda tak akan dikuasai oleh kegusaran jika ada orang yang hendak menggeser anda dari kedudukan sekarang. Karena anda tidak ‘terpaku’ pada kursi jabatan.

Yang ditakutkan oleh para pengganggu kedudukan anda adalah penyerahan diri anda kepada Tuhan. Orang takut jika anda sangat bergantung kepada Tuhan. Mereka takut melukai hati Tuhan. Jika mereka melihat anda tidak ber’politik’ untuk mempertahankan jabatan anda, mereka kuatir bahwa di belakang keyakinan anda ada Tuhan.

Jika anda benar-benar percaya bahwa Tuhan selalu memiliki rencana, maka perubahan yang drastispun tidak akan mengejutkan anda. Saya meyakini apa yang dikatakan Yesus bahwa jika seseorang mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Mat. 10:39.

Jika anda berani melepaskan posisi anda hanya karena anda yakin tentang Tuhan, anda tidak akan pernah dibiarkan oleh Tuhan sengsara dan menderita terlalu lama. Keadaan yang anda pikir kerugian bagi anda akan dibaliknya menjadi keadaan yang sangat menguntungkan anda. Sayangnya kebenaran ini biasanya datang dalam hati orang setelah pengalaman itu sendiri terjadi.

Waktu badai pelayanan itu datang, bertindaklah tenang! Percayakan segalanya kepada Tuhan dalam doa anda. Bersikaplah tenang dan berdiam diri! Tanggapilah segala sesuatu dengan kepala dingin! Perlambat respons anda, jangan reaktif. Kendalikan pikiran anda agar tidak dikuasai emosi. Percayakan pikiran anda pada prinsip bahwa anda hanya melihat yang di depan mata anda, bukan mendengar yang di belakang anda. Anda tak akan menjadi lelah karena berita-berita negatif yang menguatirkan anda. Tak usah gentar dengan berbagai ‘ancaman’. Asal anda yakin anda telah melangkah dengan benar, telah memutuskan untuk kepentingan orang banyak, anda tak punya maksud menguntungkan diri anda sendiri atau memakai cara-cara terselubung yang terkesan licik dan penuh tipu daya, maka anda dapat tidur dengan tenang di malam hari karena segala urusan tinggal Tuhan yang campur tangan.

Bagian tersulit kita adalah melihat dalam hal apa saja kita harus berubah. Dalam kenyataannya kita memang harus berubah! Selalu ada pesan Tuhan di balik semua peristiwa yang diijinkan Tuhan melewati diri kita. Pesan Tuhan biasanya berbentuk ‘perintah’ agar kita mengubah sesuatu dalam diri kita. Jika kita berhasil mengubah sedikit saja posisi kita, biasanya itu sudah cukup memuaskan banyak pihak yang ‘berseberangan’ dengan kita. Seringkali di belakang berbagai kejadian yang dimotori oleh orang-orang tertentu di dalam gereja adalah untuk menggoyangkan anda agar bersedia bergeser sedikit dari posisi anda sekarang ini. Waktu anda bersedia bergeser sedikit, mereka lega dan sudah cukup puas.

Nah, ‘melunakkan’ hati lawan kita dengan memberikan kepada mereka apa yang mereka minta biasanya akan membuat ‘lawan’ kita melemah. Mereka berhenti ‘melawan’ kita hanya karena kita bersedia melakukan beberapa perubahan. Dan, kebenaran lainnya yang menyakitkan kita adalah, bahwa sebagian dari perubahan itu memang diperlukan. Dan itu lolos dari pengamatan kita selama ini.

Sebagai seorang pemimpin, anda sebaiknya mengambil sikap bergembira atas kehebatan staf atau anak buah anda. Memiliki orang berbakat di sekeliling kita sesungguhnya sangat menyenangkan. Anda memiliki keuntungan besar jika memiliki orang-orang berbakat di sekitar anda yang mendukung anda. Mereka akan sangat berguna bagi perkembangan pelayanan anda. Jangan singkirkan mereka, sebab mereka disediakan Tuhan untuk banyak alasan. Mereka disediakan Tuhan untuk membuat pelayanan anda lebih besar. Tetapi juga terutama mereka disediakan untuk memperbesar kapasitas anda sendiri. Mereka disediakan untuk menguji karakter kepemimpinan anda. Orang besar dapat bergembira atas kehebatan orang lain.

(Bersambung …)

Artikel oleh: September 4, 2009  Tags:   Kategori : Artikel, Artikel Gembala Sidang  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda