Kemuliaan Tuhan Terbit untuk Memulihkan Kepatuhan

Kita baru saja merayakan hari Natal 2011 dengan berbagai acara yang menarik dan menyentuh hati, bahkan ada pula yang melakukannya dengan kegiatan social ke panti asuhan. Tujuan dari  semua kegiatan-kegiatan tersebut bermacam-macam, yang jelas untuk memuliakan Tuhan.  Namun yang menjadi pertanyaan, apakah perayaan natal dan kegiatan social diatas sungguh mempunyai dampak yang dapat di rasakan jemaat kita atau biasa-biasa saja seperti tahun-tahun sebelumnya. Jika benar, kira-kira apakah yang menjadi masalah, apakah kita melakukan semua kegiatan di atas sebagai show saja atau karena sudah menjadi tradisi. Oleh karena itu, penulis didorong menulis artikel ini agar menjadi bahan renungan bagi kita dalam memasuki dan menjalani tahun 2012.

Tema berikut ini, begitu berbicara kepada penulis ketika di undang khotbah pada kebaktian Natal GSJA Filipi Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 25 Desember 2011, bahwa”Kemuliaan Tuhan Terbit Atas Kita Untuk Memulihkan Ke Patuhan kita kepada-Nya. Yang terambil dari kitab Yes.60:1c dengan mengimplementasi dalam perjalanan orang-orang majus (Mat. 2:1-12) sebagai berikut;

Pertama, Kemuliaan Tuhan Terbit atas kita untuk Memulihkan Kepatuhan Dalam Mencari Sang Raja Yang Baru Lahir atau Yang Akan Datang. Mat.2:1-2. Orang-orang majus ini bukan orang percaya pada saat itu, mereka adalah orang-orang pandai, ahli-ahli perbintangan. Tetapi ketika mereka melihat bintang yang menjadi pertanda lahirnya seorang raja Yahudi.  Saat itulah mereka memutuskan Mencari Raja Yahudi yang baru lahir. Sikap inilah yang perlu kita ambil yaitu dalam tahun 2012 ini yaitu memohon kepada Tuhan agar memulihkan ketaatan kita dalam mencari Yesus setiap saat melalui ibadah pribadi, rumah tangga, dan gereja kita masing-masing. Untuk mencari Tuhan dengan kekuatan, semangat, dan disiplin kita, tidaklah cukup kuat kecuali memohon pemulihan dari Roh Kudus ke atas hidup kita, sebagaimana Yeh.36:26 mengatakan bahwa” Kamu akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru didalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu yang hati keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.” Zakharia 4:6 juga mengatakan bahwa “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku.”

Dengan kata lain, sebagaimana Amos mengatakan bahwa “Carilah Aku maka kamu akan hidup”5:4.  Artinya Mencari Tuhan dengan sesungguhnya itu hanya bisa terjadi apabila Kepatuhan kita sudah di pulihkan oleh Roh Kudus.

Kedua, Kemudian Kemulian Tuhan Terbit atas mu untuk memulihkan kepatuhan kita dalam Penyembahan ay.2c. Orang majus memiliki sikap hati yang sangat jelas dalam mencari raja Yahudi yang baru lahir untuk di Sembah. Dalam Perjanjian Lama kita menemukan berbagai pola atau bentuk dalam penyembahan seperti sikap hamba Abraham yang terdapat dalam Kej.24:48; “Kemudian berlututlah aku dan sujud menyembah Tuhan serta memuji Tuhan ….sikap semacam ini selalu di pakai dalam PL khusus dalam menyembah kepada Tuhan, atau dewa, atau seorang raja. Rupanya sikap ini juga di pakai oleh orang majus ketika berjumpa dengan Raja Yahudi yang baru lahir dengan berlutut dan sujud menyembah. Tetapi dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus dengan tegas mau memulihkan sikap penyembahan tersebut sebagaimana Ia katakan dalam Yoh.4;23-24 bahwa “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang bahwa penyembah-penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian.” Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, haruslah menyembah dalam roh dan kebenaran.” 

Jadi, jelas disini bahwa penyembah-penyembah yang dipulihkan adalah penyembah-penyembah yang hati atau rohnya di kuasai oleh Roh Kudus. Alasannya sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian, maka dengan demikian dampaknya pasti kita semua akan diberkati, baik dalam ibadah pribadi, rumah tangga, maupun di gereja. Oleh karena itu, ijinkan Roh Kudus berbicara kepada kita melalui karunia-karunia yang telah diberikan kepada kita pada saat kita sedang meyembah Dia. Jangan batasi gerakkan Roh Kudus yang sedang menjamah kita saat  menyembah. Biarkanlah Ia bergerak dengan bebas, apa yang Ia mau biarlah itu terjadi walaupun mungkin bertentangan dengan akal sehat kita. Ia mau kita menyembah Dia dengan bebas tanpa ada tekanan atau keraguan apapun dari kita.Sebab Allah sendiri mau memberi hati yang baru dan roh yang baru didalam batin kita untuk menyembah Dia Yeh.36:26.

Ketiga, Kemulian Tuhan Terbit Atas kita untuk memulihkan ketahanan kita dalam menghadapi masalah hidup 3-8. Ketika orang majus memutuskan untuk mencari dan menyembah sang raja yang baru lahir, maka tantangan awal yang mereka hadapi adalah bagaimana mereka tetap dapat memantau kemunculan bintang itu. Bintang itu nampak pada malam hari, ini berarti mereka tidak akan tidur sepanjang malam untuk memantaunya. Kita tidak tahu kondisi jalan pada saat itu, dan alat pengangkutan apa yang mereka gunakan serta alat penerang yang ada. Belum lagi ancaman yang datang dari perampok dan binatang buas serta stock bekal mereka. Tantangan utama yang mereka hadapi adalah bagaimana menjawab semua pertanyaan yang datang dari pemimpin Agama, Imam-iman, Ahli-ahli Taurat dan seorang raja yang bengis yang sedang merasa takhtanya terusik. Semua tantangan datang tetapi mereka tidak goyah dan bimbang ketika mereka melihat bintang itu mendahului mereka, sangat bersukacitalah mereka (ay.10). Ketahanan dan semangat mereka dipulihkan kembali, saat Kemulian Tuhan Terbit atas mereka. Allah Imanuel berjanji menyertai mereka, bahwa “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Sebab… Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? Ibr.13:5-6,  Puji Tuhan apapun keadaan gelap disekitar kita, situasi yang tidak menentu yang menghantui perjalanan hidup kita di tahun 2012 ini, tidak akan menggoyahkan iman percaya kita, sebab Kemulian Tuhan selalu Terbit Atas kita untuk memberi kekuatan baru senantiasa bagi kita yang berharap dan bergantung sepenuh kepada-Nya.

Keempat, Kemulian Tuhan Terbit Atas kita untuk Memulihkan Pemberian kita ayat 11.c Setelah orang majus melihat bintang itu mendahului mereka dan berhenti di atas tempat di mana anak itu berada (9) sangat bersukacitalah mereka (ay.10) maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia.(ay.11a). mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya yaitu emas, kemenyan dan mur.

Sudah dapat di bayangkan bagaimana gejolak perasaan hati mereka tentang apa yang mereka lihat, tentang keputusannya untuk mencari dan meyembah Dia. Demikian juga berbagai tantangan yang di hadapi sepanjang perjalanan. Dan mungkin saja mereka tidak menyangka bahwa semuanya itu akan menjadi kenyataan. Didepan mata mereka terlihat sang Raja sedang berbaring dengan tenang dan diapit oleh kedua orang tua-Nya. Hal inilah membuat semua kebimbangan, keletihan, ketakutan hilang sekejab, saat mata mereka bertatapan dengan sang Raja yang baru lahir. Bahkan membuat hati mereka luluh, sehingga dengan sukarela mereka membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada sang Raja yang baru lahir.

Sang Raja yang baru lahir itu, datang untuk memulihkan segala sesuatu yang diperlukan oleh kita, termasuk didalamnya pemberian kita. Bagaimana pemberian kita saat ini kepada sang Raja, apakah sama seperti orang majus ini?. Mereka memberi tanpa ada perhitungan untung rugi, dan juga berkualitas disaat mereka berjumpa dengan sang Raja. Disaat kita berjumpa dengan sang Raja maka akan terjadi pemulihan juga dengan pemberian kita. Apakah pemberian itu berupa uang, harta benda, atau talenta kita? Itu bukanlah yang terpenting, tetapi yang terutama disini adalah pemberian hati kita kepada sang Raja yang kita agungkan. Sebab Allah sendiri telah menjadi contoh dengan memberi Anak-Nya yang tunggal itu, lahir, mati dan bangkit bagi kita, untuk menyelamatkan kita dari dosa dan memberi hidup yang kekal bagi kita di Surga. Itulah sebabnya Firman Allah berkata;”Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.”(Kis.20:35c) sedangkan NIV berkata (“It is more blessed to give than receive.”-lebih berkat memberi daripada menerima.)  Itulah tujuan kemulian Tuhan Terbit Atas kita agar memulihkan pemberian kita demi kemajuan kerajaan-Nya.

            Kelima,  Kemulian Tuhan Terbit Atas kita untuk Memulihkan ke Taatan kita, ay.12. Setelah orang majus bertemu sang Raja dan mereka mempersembahkan persembahan kepada-Nya maka pulanglah ke negeri mereka dengan jalan lain (12). Kenapa mereka tidak kembali bertemu raja Herodes? Sedangkan dalam ay.7-8 raja Herodes bertemu mereka dan ia berharap mereka kembali untuk memberitahukan hasil penemuan alamat sang Raja yang baru lahir itu kepadanya. Oleh karena merasa tersaing yang begitu hebat maka ia coba merekayasa pembunuhan atas diri sang Raja yang baru lahir. Tetapi tidak berhasil maka ia sangat marah kepada orang-orang majus itu dan menyuruh membunuh seluruh bayi laki-laki yang berumur 2 tahun kebawah (ay.16). Seandainya orang majus itu tidak di peringatkan dalam mimpi, pasti mereka akan kembali bertemu dengan Herodes dan selanjutnya kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan sang Raja yang baru lahir ini. Namun karena Kemuliaan Tuhan Terbit Atas mereka maka mereka memilih untuk mentaati Tuhan daripada seorang raja manusiawi. Ketaatan kepada Tuhan Yesus merupakan prinsip dasar yang tak bisa di tawar-menawar lagi. Ketaatan kita kepada Tuhan Yesus itu bisa terjadi seratus persen, apabila kita rela setiap saat hati kita di pulihkan oleh Roh Kudus.

Demikianlah doa dan harapan penulis semoga dalam tahun 2012 ini Kemuliaan Tuhan Terbit Atas kita untuk memulihkan seluruh hidup kita dalam Mencari, Menyembah, Meneguhkan, Memberi dan Mentaati Tuhan Yesus sampai akhir hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.

By. Ferry Tabaleku

 

Artikel oleh: January 9, 2012   Kategori : Umum  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda