Kesaksian dari Jerman
Berbicara soal pelayanan, kami hanya walking by faith, do something sesuai dorongan hati. Selain aktif melayani di gereja lokal dalam bidang pemuridan dikota Aachen Jerman, kami juga kerjakan hal-hal lain yg bermanfaat dan bernilai kekekalan.
Seperti minggu ini, karena Rika sedang liburan Sekolah Bahasa Jerman, maka kami isi kegiatan pagi hari dengan “Spying” other cities di luar Aachen. Kali ini kami menggunakan fasilitas ticket kereta api murah, kami pergi ke kota Köln. Di situ kami keliling “hop on n hop off” transportasi umum sambil berdoa keliling. Doanya pun biasa-biasa saja kagak heboh-heboh. Karena Köln adalah kota besar ke empat di Jerman kami ketemu dengan ribuan orang yg beraktifitas dengan fasilitas transportasi umum.
Bersama dengan Roh Kudus kami berdoa syafaat untuk orang-orang di setiap transportasi umum tersebut. Inilah satu cara yg kami kerjakan, just praying, tanpa melihat hasil. Setelah 3 jam doa keliling sambil berpindah-pindah kereta dan bus kami lalu lanjutkan bertemu dengan satu gadis pelajar dari Indo yg sedang studi di Köln. Sambil makan siang, kami sharing banyak hal untuk mendorong anak ini untuk mulai “do something” di kota Köln, yaitu untuk mulai aktif berdoa buat kota dan aktif mulai kumpul dengan satu dua teman untuk serius pemuridan. Setelah meneguhkan dan mendoakan student ini kami saling berpamitan pulang. Hari ini cuma sampai di situ kegiatan pelayan keluar kami.
Hari Kamis kemarin kami isi kegiatan pagi hari dengan “Spying” other cities di luar Aachen. Kali ini kami menggunakan fasilitas ticket kereta api murah, kami pergi ke kota DORTMUND (kota besar ke 8 di Jerman, 3 jam perjalanan by train dari Aachen). Bagi foot ball fans, pasti pernah dengar Club BORRUSIA DORTMUND, ya club ini asli asal kota Dortmund. Kegiatan “hop on n hop off” tidak jauh berbeda dg yg di kota Köln. Kami hanya berdoa keliling biasa saja (kami bukan type orang yg suka heboh), berpapasan dg banyak orang yg sibuk, yg menurut statistik kebanyakan mereka sudah meninggalkan Tuhan. Kami hanya berdoa syafaat buat mereka, tanpa melihat hasil.
Banyak kegiatan pelayanan kami yg semuanya dalam kesenyapan, artinya tidak bisa dilihat hasil yg spektakuler dalam waktu singkat, tapi butuh ketekunan dan kesetiaan untuk hasil jangka panjang. Setelah doa keliling selesai, kami makan BRUNCH di KFC di stasiun pusat Dortmund. Waktu mau pulang, kami nunggu kereta di tengah orang yg berjejalan, multi etnis yg sedang antri nunggu kereta. Di tengah hiruk pikuk stasiun ini, kami berpapasan dengan gadis dg kostum yg “khas” dan saya yakin dia orang Indo. Biasanya, karena sibuk, kami cuek saja kalo berpapasan dg siapapun juga, tapi kali ini lain, dorongan hati yg kuat yg menyebabkan kami menyapa gadis ini. Terlihat raut mukanya yang penuh dengan beban pikiran, maka kami mulai pembicaraan dg hal2 yg ringan, dengan memakai kosa kata yg bisa dimengerti oleh dia. Kami tidak memakai kosa kata2 kristiani yg asing bagi gadis ini, karena tujuan kami hanya ingin membuat gadis ini keluar dari beban pikirannya. Setelah bergantian dg istri saya berbicara dg gadis ini, tibalah kami masuk dalam inti permasalahannya yg membuat gadis ini tertekan. Dengan kata2 penghiburan bahwa dalam TUHAN ada pertolongan dan ada pengharapan, kami masuk ke dalam pembicaraan yg makin dalam. Nampak bulir air mata mulai membasahi kelopak matanya, lama2 makin deras, lalu istri saya peluk gadis ini sambil terus menguatkan dia. Terasa sekali urapan Roh Kudus, makin kami bicara soal pengharapan makin mengalir deras itu air mata, dan perubahan rona wajahpun terlihat nyata. Gadis ini tidak bisa membendung rasa sukacitanya saat istri saya peluk dia. Kami masuk ke kereta yg sama, duduk sama2, bercanda, bertukar nomer WA.
So, it begins with FRIENDSHIP…and ENCOURAGING
PEOPLE….and we know HOLY SPIRIT will do the rest in
HIS TIME…
Artikel oleh: Arif Multi
June 6, 2018
Kategori : Umum Sebarkan
Tulis Komentar Anda