Jangan Berdusta!

Jangan Berdusta

“Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?” (Kisah Para Rasul 5 : 3)

 

Cara hidup jemaat mula-mula yang menonjol yakni mereka dengan rela hati selalu berbagi dengan orang lain sehingga ‘tidak ada seorang pun dari mereka yang berkekurangan’ (4:34).  Di saat semua orang menjual segala kepunyaan mereka dan di bawa kepada para rasul, namun ternyata Ananias dan Safira memiliki pemikiran yang berbeda. “Dengan sepengetahuan istrinya, Ananias menahan sebagian dari hasil penjualan tanah milik mereka” (ayat 2). Mengapa mereka melakukan ini? Kita hanya bisa menebak-nebak. Tapi yang jelas perilaku mereka yang ini kemudian diketahui oleh Petrus. Kita semua tahu bagaimana akhir hidup Safira dan Ananias karena ‘persekongkolan mereka untuk mendustai Allah’.

Melalui peristiwa Ananias dan Safira dapat memberikan kepada kita dua pelajaran berharga yang patut kita perhatikan. Pertama, Jangan mendustai Roh Kudus. Hukuman yang dialami oleh Ananias dan Safira terjadi bukan karena banyak atau sedikitnya persembahan, melainkan karena Ananias telah merencanakan dengan isterinya untuk berdusta mengenai jumlah hasil penjualan sebidang tanah yang mereka miliki. Mereka tidak menyadari bahwa mereka bukan sedang mendustai manusia, melainkan mendustai Roh Kudus yang sedang memanifestasikan kuasa yang luar biasa pada masa-masa itu.  Kedua, Memberi dengan motivasi yang benar. Mengapa Ananias dan Shapira begitu berani mendustai Roh Kudus? Alkitab memang tidak mencatat secara detail, tetapi mungkin saja dalam hati mereka ada perasaan ingin juga mengikuti jejak yang lain dalam hal memberi, tetapi dengan motivasi supaya ‘dilihat’ oleh rasul-rasul, atau mungkin karena malu. Akhirnya mereka menjual sebidang tanah tetapi tidak rela memberikan semua hasil penjualannya, dan bersekongkol mendustai rasul-rasul dan Roh Kudus. Motivasi yang salah dalam memberi akhirnya memicu tindakan yang salah.

Dari tragedi ini kita dapat pelajari bersama, lakukanlah setiap tindakan dengan motivasi yang benar termasuk dalam hal menabur dan memberi bagi pekerjaan Tuhan. Biarlah roh memberi dan pengurapan belas kasihan yang sedang Tuhan curahkan dengan luar biasa hari-hari ini yang mendorong kita untuk memberi yang terbaik bagi pekerjaan Tuhan, bukan dengan terpaksa tapi dengan sukarela.

 

Setiap kebenaran yang dengan sengaja memilih untuk melanggarnya adalah sama dengan dosa mencobai Tuhan

Artikel oleh: July 19, 2016   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Acts (Renungan Alkitabiah dari Kitab Kisah Para Rasul)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda