Jangan Kuatir!

Jangan Kuatir

“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Matius 6 : 34)

 

Di tengah-tengah situasi dan kondisi kita pada hari-hari ini, baik kondisi alam, ekonomi, sosial politik, maupun dalam berbagai hal yang tidak menguntungkan, Tuhan berpesan kepada kita “Janganlah kamu kuatir akan hidupmu!”  Memang tidak seorang pun yang hidup tanpa kekhawatiran;  tak satu pun kebal dari kekuatiran.  Jika seseorang berkata bahwa dia tidak peduli akan apa pun di dunia ini, maka dia ada dalam penyangkalan.  Namun, kita tidak seharusnya terlalu dihantui dengan perasaan kuatir. Mengapa?  Karena Tuhan, Allah kita sanggup memberkati dan menjaga kita.  Ketika kita kuatir kita sedang berupaya memindahkan beban dari bahu Tuhan yang kuat ke bahu kita yang lemah.  Mampukah kita?  Tuhan bertanya,  “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”  (Ay 27).

kekuatiran membuat kita kehilangan sukacita dan menderita sakit.  Untuk menang terhadap kekuatiran, kita harus mempercayai Tuhan dengan segenap hati.  Ketika dihadapkan pada kelemahan-kelemahan, setiap kita memiliki pilihan:  menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan mempercayaiNya dengan sepenuh hati, atau berusaha mengatasi kekuatiran itu dengan usaha kita sendiri.  Kuatir itu terbalik dengan iman. Kekuatiran dapat melumpuhkan iman kita dalam mengiring Yesus, itu sebabnya kekuatiran adalah dosa.

Seumpama dua tembok yang saling berhadapan, tembok yang satu berbicara tentang kekuatiran, sedangkan tembok yang lain adalah tembok iman. Jika kita berjalan menuju tembok kekuatiran, itu berarti kita membelakangi tembok iman. Demikian pula sebaliknya, jika kita mengarah kepada tembok iman, artinya kekuatiran itu ada di belakang kita. Tuhan menghendaki kita mengarahkan pandangan kepada tembok iman, dan apa yang kita imani itu pasti terjadi. Bagaimana mungkin persoalan kita dapat terselesaikan jika kita kuatir? Kekuatiran kita tidak akan mungkin dapat menyelesaikan persoalan, sakit penyakit dan berbagai permasalahan yang kita hadapi.  Sebab kekuatiran kita justru menyebabkan iman kita menjadi lumpuh.

 

Tidak ada gunanya memelihara kekuatiran karena justru akan berdampak buruk terhadap diri kita sendiri. 

 

Artikel oleh: December 27, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Matthew (Renungan Alkitabiah dari Injil Matius)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda