Yang Allah Menghukum

Yang Allah

“Celakalah kota penumpah darah itu! Seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman!”

(Nahum 3 : 7)

 

Kota Niniwe  pernah mengalami kebangunan rohani saat Nabi Yunus datang ke sana dan menyampaikan firman Tuhan.   Pemandangan ini bisa dilihat saat kebangunan rohani terjadi: orang-orang bertekuk lutut, yang muda memuji Tuhan, yang tua bersaksi di mana-mana tentang kasih Tuhan, pendeknya pemandangan indah ini menggetarkan setiap pelancong yang mengunjungi Niniwe.  Seratus tahun kemudian, di kota yang sama, begitu masuk dari pintu gerbang sepuluh meter saja, telinga kita akan gerah mendengar suara orang-orang mengumpat dan berkata-kata jorok. Masuk sedikit lagi, kita akan melihat rumah-rumah dengan hiasan gemerlapan dan beberapa gadis dengan busana super minim yang menggoda.  Rumah-rumah ibadah telah dijual dan dijadikan tempat perjudian dan tempat dugem.  Kira-kira seperti itulah keadaan yang terjadi dengan Niniwe.

Kota itu, 100 tahun lalu, mengalami zaman keemasan dalam kehidupan moral dan kerohanian. Sayang, generasi berikutnya sepertinya tidak mengenal arti kebangunan rohani, karena firman Tuhan datang kembali melalui Nabi Nahum bahwa Allah akan menghukum Niniwe.  Ya, Niniwe telah kembali menjadi kota yang jahat, penuh dengan dosa.  Kejahatan penduduk kota Niniwe yang luar biasa (3:1, 4, 19) membuat rencana hukuman Allah kali ini tidak ditunda lagi. Keadilan Allah membuat Allah tidak ragu-ragu untuk menjatuhkan hukuman. Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang Ia janjikan (baik berkat maupun hukuman) dan Dia setia memegang janji-Nya.

Saudara masih  ingat dengan “zaman keemasan” yang pernah terjadi dalam kehidupan Saudara? Ketika cinta kasih Anda menggebu-gebu kepada Allah?  Saat itu terjadi kebangunan rohani yang dahsyat dalam kehidupan Anda. Lalu, bagaimana sekarang? Bersamaan dengan berlalunya sang waktu, apakah Anda masih mengalami zaman keemasan itu ataukah telah berubah bahkan tidak bergairah lagi dengan perkara-perkara rohani? Bila itu terjadi, Allah akan berurusan dengan Anda!  Bila hati kita mulai terpaut dengan perkara-perkara dunia, sulit bagi kita untuk menjaga kehidupan kerohanian kita.

 

Jangan biarkan perkara-perkara lain lebih menarik perhatian kita daripada perkara-perkara rohani!

Artikel oleh: November 13, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Nahum (Renungan Akitabiah dari Kitab Nahum)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda