Allah Yang Cemburu

Allah Yang Cemburu

“TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. (Nahum 1 : 3)

 

Israel adalah bangsa pilihan Allah. Lalu mengapa Allah berurusan dengan kota Niniwe? Dari sini kita belajar bahwa segala ciptaan tidak pernah luput dari pemantauan Allah. Segala ciptaan bergantung pada Allah.В  Mengapa Allah ingin menghancurkan Niniwe? Asyur melawan dan hendak menghancurkan Israel, dan bukan hanya itu saja, tetapi juga melawan Allah (1:9,11). Asyur mencemooh hukum dan tatanan moral yang Allah tetapkan (2:13, 3:4). Asyur adalah bangsa yang kaya, tetapi tidak puas akan apa yang mereka miliki; Asyur serakah dan rakus (Yes. 14:24-25).

Dalam ayat 2 disebutkan bahwa Allah adalah Allah yang cemburu dan pembalas dan penuh kehangatan amarah. Allah yang mempunyai sifat cemburu menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang berpribadi, tetapi kecemburuan Allah berbeda dengan kecemburuan manusia. Kecemburuan Allah menunjukkan kehormatan dan kemuliaan-Nya. Kecemburuan Allah itu muncul untuk mempertahankan nama-Nya yang kudus (Yeh. 39:25). Sifat cemburu kudus ini adalah salah satu atribut Allah. Kita jangan pernah menggeser kekudusan dan kehormatan Allah dengan yang lainnya. Biarlah kita selalu mengevaluasi diri kita apakah kita telah membuat Allah cemburu.

Allah yang cemburu juga adalah Allah yang baik (ay. 7). Allah adalah pribadi yang baik. Kebaikan adalah atribut moral Allah.В  Untuk memahami kebaikan Allah, kita perlu mengertinya dari sisi kebenaran, kesucian, keadilan, dan kemurahan Allah. Yang jelas, tujuan semua karya-Nya bagi kita adalah mendatangkan damai sejahtera.

Nahum menulis bahwa Allah adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan (ay. 7). Allah mengenal orang-orang yang berlindung pada-Nya dan Allah juga memberi diri-Nya dikenal. Karena itu, kita harus menghargai hubungan kita dengan Allah. Kita harus menjadikan Allah sebagai kekasih yang utama, lebih dari segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini.

 

Apabila kita telah membuat Allah cemburu, marilah kita segera bertobat, karena tidak ada seorang pun yang tahan terhadap geram-Nya.

 

Artikel oleh: November 11, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Nahum (Renungan Akitabiah dari Kitab Nahum)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda