Berserulah Pada Tuhan!

Berseru pada Tuhan

“Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari Tuhan!” (Yunus 2:9)

 

Biasanya, bila kita belum pernah terjepit, mengalami kesesakan atau dalam keadaan yang menakutkan, kita sulit mengucap syukur kepada Tuhan. Seringkali Tuhan mengijinkan kita mengalami masalah dan masuk dalam kegelapan agar kita mengerti dan menyadari bahwa hanya Tuhan yang sanggup melepaskan. Namun terkadang saat kita mengalami ujian berat kita putus asa, lari meminta pertolongan manusia dan meninggalkan Tuhan.  Ketika Yunus mengalami ujian berat dan berada di ujung maut karena “…tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.” (Yunus 1:17), ia berseru kepada Tuhan dari dalam perut ikan itu dan mengarahkan iman pengharapanannya kepadaNya, “Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.” (Yunus 2:2).

Iman kita perlu diuji kadarnya. Bila tiada kesulitan, tentu semua orang bisa mengucap syukur dan bersorak-sorai, Tetapi saat kita diijinkan mencicipi kesulitan atau penderitaan, bisakah kita mengucap syukur dan tetap fokus pada Tuhan? Jangan sekali-kali berpegang pada kekuatan sendiri atau berharap pada manusia, nanti kita akan kecewa dan terluka. Jalan terbaik adalah berseru kepada Tuhan  dan menanti-nantikanNya saja. Ketuklah pintu hati Yesus dengan seruan yang keluar dari dalam jiwamu yang letih lesu seperti yang dilakukan Yunus, “Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.” (Yun 2:7). Jangan mengeluh dan menggerutu!

Yunus yang seharusnya sudah dicerna dalam perut ikan, sanggup ditolong Tuhan dan dikeluarkanNya hidup-hidup. Dalam Dia selalu ada jalan keluar! Lalu Yunus bersyukur dan berkata, “…yang kunazarkan akan kubayar. ..” (Yunus 2:9).

 

Ucapkanlah syukur walaupun gelap pekat menyelubungi kita dan secercah sinar pun tiada.

 

Artikel oleh: October 24, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Jonah (Renungan Alkitabiah dari Kitab Yunus)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda