Hidup Benar Bagi Tuhan

Hidup Benar Bagi Tuhan

“Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu” (Yeremia 6 : 13)

 

Nabi Yeremia menyaksikan pemandangan yang mengerikan yang terjadi pada umat Tuhan. Untuk menyembunyikan dosa, mereka membangun kehidupan di belakang kedamaian dan keamanan yang palsu. Ketamakan dan kerakusan memenuhi hidup mereka yang dikamuflasekan dengan hati yang pura-pura hancur. Seluruh kehidupan mereka penuh dengan kepalsuan – air mata palsu, pertobatan palsu, dan penyembahan palsu.  Dengan demikian maka umat Allah kehilangan “rasa malu” dan kedukaan karena dosa.  Mereka tidak lagi memandang Allah sebagai Allah yang murka terhadap dosa.  Yeremia berteriak, “Seharusnya mereka merasa malu…”.  Tetapi mereka tidak punya malu lagi.

Sekarang ini pun banyak terjadi kemerosotan iman dan ketiadaan hormat terhadap Tuhan. Jemaat dininabobokan dengan ajaran-ajaran yang enak didengar saja. Khotbah yang didengar setiap minggu bertemakan berkat dan kasih Allah yang tak berkesudahan.  Tidak disinggung sedikit pun akan penghukuman Allah dan murka-Nya terhadap orang yang berdosa. Karena hal ini akan membuat telinga pendeta dan jemaatnya memerah, dan orang-orang “penting” atau orang-orang kaya dalam gereja akan kabur.

Firman Tuhan berkata, “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah  dengan segala kesabaran dan pengajaran” (2 Timotius 4:2).  Firman Tuhan harus diberitakan secara keseluruhan. Teguran harus disampaikan bagi mereka yang hidupnya tidak benar.  Memang, tidak ada rasa nyaman saat khotbah disampaikan bila temanya tentang dosa, penghukuman dan pengadilan bagi orang berdosa. Namun, jika kita mau bertumbuh makin sempurna di dalam Kristus, maka kita harus relakan hati kita ditegur dan dibentuk Tuhan; yang salah diperbaiki; yang rusak dibentuk kembali dan menjadi bejana yang indah di mata Tuhan.  Kita sedang berada di penghujung akhir zaman, tanda-tanda dunia semakin nyata bahwa kuantitas dan kualitas dosa semakin meningkat. Apakah kita ikut-ikutan dengan perbuatan yang tidak tahu malu lagi berbuat dosa itu?

 

Katakan “tidak” pada dosa, dan hiduplah yang benar!

Artikel oleh: June 25, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Jeremiah (Renungan Alkitabiah dari Kitab Yeremia)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda