Hidup Bijaksana

Hidup Bijaksana

HIdup Bijaksana

 “Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri”. (Pengkhotbah 10:12)

 

Berbagai krisis ini terjadi karena manusia tidak mampu lagi untuk dapat membedakan yang baik dan yang jahat. Manusia lebih cenderung untuk memilih dan melakukan yang jahat. Menurut Pengkhotbah, berbagai krisis tersebut disebabkan oleh kebodohan manusia. Pengertian “bodoh’ dalam hal ini adalah tidak bijaksana atau tidak berhikmat.

Pengkhotbah menjelaskan perbedaan antara orang bodoh dan orang berhikmat. Hati orang bodoh cenderung kepada yang salah. sedangkan orang berhikmat kepada yang benar. Orang bodoh adalah pemarah sedang orang berhikmat penuh kesabaran. Orang bodoh cenderung mengandalkan kekuatan dan mengeluarkan banyak perkataan yang tak berarti. Akibat-akibat kebodohan inilah yang akhirnya melahirkan ketidakadilan di segala bidang. Hal ini bukan saja dilakukan oleh orang-orang kecil dan miskin, tetapi juga oleh penguasa, pembesar, kaum cerdik-cendikia dan orang kaya. Jelas, bahwa untuk mengatasi berbagai krisis yang terjadi, khususnya krisis moral, manusia dari golongan bawah sampai golongan elite membutuhkan hikmat dari Tuhan. Tanpa hikmat dan kebijaksanaan maka akan melahirkan krisis yang lain, yakni krisis iman. Sebab hikmat itu bersumber dari Tuhan. Krisis iman membuat manusia bertindak mengikuti keinginan hatinya sendiri yang membawa celaka dan sengsara .

Manusia bisa memiliki hikmat, jika manusia hidup takut akan Tuhan. Hidup takut akan Tuhan berarti memberi diri dan seluruh hidup serta aktifitasnya dikuasai, dilindungi dan diperintah oleh Tuhan sesuai hikmat-Nya. Allah di dalam Kristus telah menyeiamatkan kita dari kebodohan, dan memberi kepada kita hikmat-Nya. Karena itu, kita harus selalu berupaya untuk menempatkan diri dan hidup kita dalam kendali Yesus Kristus melalui Roh dan firman-Nya. Maka la akan memberikan kita perlindungan dari kesalahan-kesalahan; memberikan kita keseimbangan; membantu kita menguasai lidah dan memberikan kita kehidupan dan kemampuan agar terhindar dari berbagai krisis.

 

Hidup takut akan Tuhan berarti berpikir, berkata dan bertindak sesuai dengan firman dan kehendak-Nya.

 

Artikel oleh: June 11, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Ecclesiastes (Renungan Alkitabiah dari Kitab Pengkhotbah)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda