Nama Baik

Nama Baik

“Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran”. (Pengkhotbah 7 : 1)

 

Jika kita berbicara soal harta benda, kekayaan, tidak ada orang yang mengaku cukup kaya. Hal itu berarti pula bahwa manusia cenderung merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya.

Pengkhotbah mengajarkan sebuah hikmat yang tak terduga yaitu tingginya nilai rumah duka. Di sana ia mengatakan bahwa rumah duka adalah kesudahan semua manusia. Pada ayat ke 2—3 dikatakan bahwa “…dirumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya….” Apa yang harus diperhatikan?  Tentu saja sifat dari kematian yang sering tidak terduga dan mengejutkan orang lain. Kerap orang berpikir “hidup adalah anugerah…. nikmati sajalah!” Memang betul demikian, tetapi Pengkhotbah dalam ayat ke 8 berkata juga: “Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya….” Jadi, ada baiknya waktu kita hidup seperti sekarang, kita juga memikirkan menyelesaikan garis akhir hidup kita dengan baik.

Simak juga Pengkhotbah 7:1, yang mengatakan bahwa “nama yang harum lebih baik dari pada minyak”. Kalimat ini tepat dengan peribahasa yang kita pahami bersama yaitu “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama baik.” Nama baik lebih berharga daripada minyak yang merupakan simbol dari kelimpahan atau kepemilikan terhadap harta benda. Apakah minyak (harta) merupakan sebuah hal yang tidak kita perlukan?  Semua orang perlu harta, tetapi Pengkhotbah mengatakan nama harum adalah lebih baik.  Artinya, nama baik harusnya lebih diutamakan daripada pengejaran akan harta.

Seringkali kita memilih menggenggam tangan kita erat-erat untuk mempertahankan harta kita, dan mengabaikan hal yang lebih penting daripada harta itu, yaitu hidup kita sendiri dan sesama kita. Akhirnya kita kehilangan kebebasan, kehilangan sahabat dan saudara hanya karena kita mempertahankan harta secara membabi buta.

 

Hidup ini fana, harta juga fana tapi nama baik dikenang orang sepanjang masa!

 

Artikel oleh: May 24, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Ecclesiastes (Renungan Alkitabiah dari Kitab Pengkhotbah)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda