Orang Yang Bahagia
Ā āOrang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahitā. (Pengkhotbah 6 : 2)
Mengapa Allah sepertinya kejam kepada beberapa orang dengan menahan kebahagiaan itu, yaitu dimana mereka tidak diberi-Nya karunia untuk menikmati kekayaan yang adalah karunia-Nya juga (ay 2)?Ā Hal itu menjadi pelajaran untuk kita supaya dengan demikian kita tidak akan bergantung pada uang atau kekayaan maupun kekuasaan.Ā Semua itu hanyalah penopang-penopang sementara dan bukan merupakan jaminan hidup yang sesungguhnya.Ā Jika kita tidak hati-hati, maka uang, kekuasaan dan ketenaran bisa membuat kita terpisah dari Allah dan juga akan membuat kita berpikir untuk tidak membutuhkan Allah, padahal semua yang kita miliki adalah pemberian Allah.
Kenikmatan, kesenangan dan kebahagiaan hidup itulah yang kita cari dalam kehidupan ini. Tetapi jika kita mencarinya melalui uang dan kemewahan, ataupun hawa nafsu duniawi, maka bukan kenikmatan dan kebahagiaan yang kita dapatkan tetapi ketidakpuasan dan keputusasaan.Ā Kesenangan tidak berkaitan dengan posisi ekonomi dan sosial kita. Kesenangan dan kebahagiaan itu berkaitan dengan keinginan-keinginan kita dan sebaliknya keinginan-keinginan itu berkaitan dengan kepercayaan kita kepada Allah.Ā Hanya Allah yang patut kita puja dan hanya kepada-Nya kita harus taat dan menaklukkan diri kita, bukan kepada uang dan kekayaan.Ā Tetapi yang terjadi adalah hal yang menakjubkan!Ā Betapa banyaknya waktu yang kita pergunakan untuk mencari uang, menginvestasikannya ataupun membelanjakannya. Uang terlampau menguasai sebagian besar pemikiran-pemikiran kita.
Ingatlah bahwa kebahagiaan itu tergantung kepada Allah.Ā BilaĀ kita hidup di dalam Yesus, maka pasti menikmati kehahagiaan hidup yang sejati, sekalipun Anda tidak memiliki uang yang banyak. Jangan membangun diri Anda diatas uang, tetapi pada Allah yang hidup.
Uang harus diturunkan dari tahta hati kita supaya Yesus dinaikkan diatas tahta hati kita
Artikel oleh: Antonius Mulyanto
May 23, 2015
Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Ecclesiastes (Renungan Alkitabiah dari Kitab Pengkhotbah) Sebarkan
Tulis Komentar Anda