Ketidakmengertian

Ketidakmengertian

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya”. (Pengkhotbah 3 : 1)

 

Kita harus menyadari bahwa kita tidak mempunyai kontrol atas waktu. Waktu mempunyai suatu pengaruh yang mengherankan terhadap kita. Ia terselubung misteri.  Apakah sebenarnya waktu itu? Mengapa kita tidak dapat berjalan mundur ke waktu silam atau memperhitungkan keadaan kita di masa yang akan datang?  Waktu penuh dengan potensi dan kita semua memiliki waktu yang sama. Presiden ataupun para pemimpin dunia tidak mendapat waktu lebih banyak dari kita.  Seorang cendikiawan yang sibuk tidak mempunyai waktu lebih banyak dari si penganggur. Seorang pengusaha yang sukses tidak mempunyai lebih banyak waktu dari seorang yang gagal.  Semua mendapatkan jumlah waktu yang sama dalam satu hari, setiap hari.

Dengan demikian, tergantung pada diri kita masing-masing untuk mengelola waktu kita sedemikian rupa supaya bermanfaat bagi kehidupan kita.  Untuk itulah dengan sangat indah dan yakin, Musa berdoa, supaya Tuhan memberinya hati yang bijaksana untuk dapat mengelola waktu dengan baik seturut dengan kehendak Tuhan, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur 90 : 12)

Waktu itu merupakan berkat Tuhan. Semua yang terjadi sepanjang waktu kita adalah variasi hidup, yang semuanya terjadi dibawah pemeliharaan Tuhan.  Syukur kepada Allah untuk variasi hidup ini. Kalau hidup ini tidak berubah-ubah, betapa monotonnya hidup kita.  Kita tentunya tidak akan suka bila terus menerus hidup dalam musim panas—ada saatnya kita merindukan musim hujan.  Dan segala sesuatu ada waktunya.  Ini menandakan betapa kreatifnya Allah sehingga Ia dapat memikirkan akan segala perubahan yang begitu sempurna dan begitu indah untuk makhluk ciptaan-Nya. Untuk itulah, diperlukan hati yang bijaksana untuk kita dapat mengenal waktu yang tepat dan bertindak dengan semestinya. Seringkali yang membuat kita menderita karena ketidakmengertian kita dan tidak peka terhadap waktu Tuhan bagi kita.

‘Waktu’ akan menjadi baik atau buruk, ‘penuh berkat’ atau ‘penuh kutuk’, tergantung dari cara kita menggunakannya. 

Artikel oleh: May 2, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Ecclesiastes (Renungan Alkitabiah dari Kitab Pengkhotbah)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda