Sama Dimata Tuhan

“Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi” (Yakobus 1 : 9)

 Sama di Mata Tuhan

             Yakobus memiliki perasaan keadilan yang kuat.  Makanya, ia tidak suka jika diantara orang Kristen ada jurang pemisah antara orang yang rendah (yang miskin) dan orang yang kaya.  Ada kemungkinan beberapa orang kaya pada waktu itu menjadi Kristen, tetapi dari pemantauan Yakobus, orang-orang kaya tersebut terlalu bermegah diri karena kekayaannya. Dimata dunia, orang-orang Kristen yang miskin memang tidak berarti apa-apa dan bahkan dihina dan diremehkan. Tetapi dimata Tuhan, mereka memiliki kedudukan yang tinggi, jika mereka sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus yang setia.

Sebaliknya, dimata dunia, orang kaya itu kedudukannya tinggi, tetapi jika orang kaya itu tidak takut Tuhan ataupun menjadi tinggi hati karena harta dan kekayaan yang ia miliki, maka di mata Tuhan, kedudukannya rendah sekali.  Allah tidak pernah melihat dan menilai orang dari segi materi.  Hanya manusia saja yang sering kali dikelabui oleh harta dan kedudukan seseorang sehingga sering atau banyak kali memandang muka atau membeda-bedakan antara yang kaya dan yang miskin. Tetapi dihadapan Tuhan, manusia tidak bisa membanggakan kekayaannya.  Orang yang berbangga karena kekayaan atau hartanya adalah kekejian dimata Tuhan dan Tuhan sama sekali tidak berkenan dengan orang yang seperti itu.

Segala sesuatu adalah milik Tuhan, dan kalaupun ada orang yang lebih berhasil hidupnya dari pada orang lain, itu bukan berarti orang yang berhasil secara materi yang lebih disayang oleh Tuhan.  Tuhan hanya melihat apa yang ada “di dalam” diri kita, yaitu hati kita!  Pertobatan yang sungguh dan kehidupan yang memuliakan nama Tuhan melalui perkataan dan perbuatannya, itulah yang dihargai oleh Tuhan dan menyenangkan hati-Nya. Sesungguhnya, keadaan hidup yang miskin ataupun kaya merupakan suatu ujian bagi setiap orang Kristen. Dalam keadaan miskin, dapatkah ia tetap bersyukur, tetap setia kepada Tuhan dan mencukupi dirinya dengan apa yang  ada padanya?  Dalam keadaan kaya, dapatkah ia mengutamakan Tuhan dalam hidupnya lebih dari pada apa yang ia miliki?  Ataukah ia terlena oleh harta dan kenikmatan duniawi kemudian melupakan Tuhan?

Janganlah rendah diri karena engkau miskin dan janganlah bermegah diri karena engkau kaya, tetapi andalkanlah Tuhan!

Artikel oleh: April 1, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from James (Renungan Alkitabiah dar Kitab Yakobus)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda