Berkat dari Konferensi Misi Se-Dunia Ke-4 Di Bangkok (2)

WORLD MISSIONS LEADERS FORUM

BANGKOK, THAILAND

brad walz

Wednesday, Feb 4th, 2015

So all can hear: Spirit Empowered Missions Today

By Brad Walz

Chairman WAGF Missions Commission

(Diterjemahkan oleh: Pdt. Stefano Indra Bramono –

Direktur Dep. Misi Luar Negeri GSJA di Indonesia)

 indra bramono

Agar Semua Mendengar: Misi yang diberi kuasa Roh Kudus Hari Ini.

 

Pendahuluan

 

Kegerakan Aseemblies of God dimulai secara spontan sebagai hasil dari kegerakan Roh Kudus. Kegerakan tersebut bermula hampir 110 tahun yang lalu. Dan secara organisasi kegerakan ini ditanggapi pada 100 tahun yang lalu. Kisah Pentakosta di abad ke 20 sangat menakjubkan. Tidak perlu diragukan bahwa gereja Pentakosta adalah sebuah kekuatan spiritual. AOG juga dikenal sebagai badan kerohanian ke-5 terbesar di dunia. Kalau anda tidak mengikut sertakan umat Katolik dan Ortodoks, dan hanya menghitung umat Protestan saja maka akan menjadi ke-3 terbesar. Dan akan menjadi terbesar kalau disempitkan menjadi golongan Evangelical saja.

 

Badan keagamaan menurut sumber sekular:

  • Gereja Katolik Roma: 1,2 Milyar.
  • Ortodoks Timur: 200 – 300 juta.
  • Anglikan: 80 juta (secara realistik akan lebih rendah karena status “State Church – Gereja Negara” di Inggris).
  • Lutheran: 70 juta (secara realistik akan lebih rendah karena status “State Church – Gereja Negara” di Jerman).
  • WAGF dan Persekutuan yang terkait: 67 juta.

 

AOG dan pergerakan pentakosta hari ini adalah hasil dari pencurahan modern dari Roh Kudus. Meskipun demikian, kita harus selalu mengingkatkan diri sendiri bahwa tujuan kuasa Roh Kudus dicurahkan adalah: Agar Semua Bisa Mendengar!

 

  1. Peran Roh Kudus dalam Amanat Agung.

 

Bukan saja Yesus berjanji akan memberi kuasa Roh Kudus, pada waktu yang   bersamaan saat Ia memberi Amanat Agung, tetepi ada prinsipnya juga: Yesus dalam bentuk daging  memiliki keterbatasan waktu dan tempat. Ia hanya bisa berada di suatu tempat pada suatu saat. Bersama Roh Kudus tidak ada batasannya. Ia bisa berada dimana saja dan bekerja melalui kita. Satu-satunya batasannya, adalah gereja sendiri (karena sebenarnya Roh Kudus tidak dapat dibatasi oleh kita). Kita adalah alatnya untuk mengabarkan Injil. Kalau kita memilih untuk pergi keseluruh dunia, maka Ia akan disana. Kalau kita memilih untuk tidak melakukannya, keberadaannya untuk gerejaNya akan terbatasi. Ia masih dapat menampakan diriNya pada orang-orang tak terjangkau melalui mimpi-mimpi dan penglihatan-penglihatan. Ia masih dapat melakukan tanda-tanda heran. Tetapi tujuan untuk menjadi bagian dari penyampaian Injil tidak tercapai kalau gereja tidak taat dan pergi (menjangkau jiwa-jiwa).

 

  • Yohanes 16: 5 -15.
  • Yohanes 17: 6 – 11.

 

Yesus terbatasi dengan badaniahnya, tetapi Roh Kudus tidak terbatasi. Ia dapat berada dimana saja. Dan Ia bekerja melalui kita. Oleh karenanya startegi dari Tuhan untuk mengabarkan InjilNya, adalah dengan mencurahkan Roh Kudus.

 

  1. Peran Roh Kudus untuk mengkoreksi pengabaian Amanat Agung.

 

Gereja harus mengerti bahwa ketaatannya adalah dalam bentuk menanggapi Amanat Agung. Adalah gereja Antiokia (bukan Yahudi) yang menjadi gereja yang diutus, bukan mereka yang di Yerusalem. Kita seringkali mengalami romantisme pada gereja mula-mula dan mengatakan: “Kita mau menjadi Gereja Perjanjian Baru.” Dan mengabaikan beberapa kegagalan yang mereka miliki. Meskipun Yerusalem adalah tempat dimana pertama terjadinya kegerakan Roh Kudus, tetapi Antiokia menjadi ibu kota kegerakan misi pertama. Bukan saja gereja Yahudi tidak memiliki keyakinan untuk membawa Injil keseluruh dunia, bahkan mereka memiliki potensi untuk menentangnya.

 

Beberapa kali juga gereja masa kini, dan orang-orang besar di dalam Tuhan kurang memiliki keyakinan untuk memberitakan Injil untuk segala bangsa, kebudayaan, dan orang-orang yang belum terjangkau. Pertanyaan yang sering kita tanyakan di Argentina dan berbagai negara-negara lain adalah: bagaimana orang besarnya Tuhan, tertutup dari hati Tuhan, dan mengabaikan hati Tuhan?”

 

Contoh yang terbaik dapat dilihat pada Petrus:

Petrus adalah orangnya Tuhan, dipenuhi Roh Kudus, dan dipakai oleh Tuhan.

Hasil Evangelisasi (KPR 2:14, 41) Sebuah tanggapan yang menakjubkan yang hanya beberapa orang saja memilikinya dewasa ini. Sangat sedikit hari ini dapat melihat 3000 orang diselamatkan dalam satu hari.

 

Keajaiban dan Tanda-tanda heran:

  • KPR 3:6.
  • KPR 5:15 – 16.
  • KPR 9: 40 – 41.

 

Kuasa:

  • KPR 4:13.

 

Komitmen sekalipun dalam aniaya:

  • KPR 4: 29 – 31.
  • KPR 5: 41.

 

Pada saat kita tiba di KPR 10, bukan saja Petrus belum pergi ke orang “bukan Yahudi”, bahkan hal tersebut belum masuk dalam layar “radar” nya. Ia memiliki 100% visi untuk orang-orang Yahudi, untuk Yerusalem dan Yudea, tetapi memiliki 0% visi untuk Samaria dan seluruh ujung dunia.

 

Tuhan harus mengkoreksi visinya di KPR 10.

  • KPR 10: 9 – 23.
  • KPR 10: 44 – 48.

 

Reaksi dari gereja orang-orang Yahudi:

  • KPR 11: 1 – 3. Bagaimana anda menyukainya saat orang berkata-kata seperti itu kepadamu dan kepada kebudayaannu?
  • KPR 11: 18. Pemakaian kata-kata: “Jadi juga…. (dan) bahkan.”

 

Penglihatan (visi) Paulus dan Panggilannya:

  • KPR 9:15.
  • Roma 15:16.

 

Seberapa banyak dari kita disini adalah orang Yahudi? Seberapa banyak dari kita disini adalah buah dari pelayanan Petrus? Seberapa banyak adalah hasil buah pelayanan Paulus?

 

  • Reflesi Pertama: Tuhan tidak mengkoreksi visi dari Petrus di KPR 10 untuk membawa dia ke orang bukan Yahudi, tetapi Ia mengkoreksinya, supaya Petrus tidak lebih menghambat Paulus untuk menjangkau orang-orang bukan Yahudi dan untuk pergi ke ujung dunia.

 

Apakah kita memiliki visi untuk menjalankan misi? Atau kita malah menjadi penghambat bagi mereka yang menjalankannya. Kita telah melihat di Amerika Latin banyak orang-orangnya Tuhan, Peter-Peter lain yang menjadi penghambat orang yang Tuhan telah panggil di gereja untuk pergi ke Samaria dan sampai ke ujung dunia. Mereka adalah orang besarnya Tuhan, tetapi dengan visi hanya sampai “Yahudi”, dan bukan kepada orang bukan Yahudi (atau orang bukan percaya).

 

  • Refleksi kedua: Kita mengerti lebih baik sekarang kenapa Antiokia adalah sebuah ibu kota gerakan misi, dan bukan Yerusalem.

 

  • Refleksi ketiga: Roh Kudus tidak dapat memaksa kita untuk taat. Kalau fokus pada Roh Kudus dan mengabaikan tujuan dari kedatangannya, maka kita akan mentrasformasikan diri kita ke sebuah kelompok “terasa baik, dan berkati saya” (Feel good, bless me) dan bukan agen Amanat Agung.

 

  1. Kuasa Roh Kudus dan Kegerakan Misi pada Kebangunan Pentakosta.

 

Roh Kudus dicurahkan pada awal 1900-an dan kegerakannya secara otomatis adalah menjadikan kegerakan misonari. Karena tujuan dari pencurahanNya juga mendapat tanggapan. Kenapa banyak dari gereja AOG merayakan hari jadinya ke 100-nya sebelum merayakan hari jadi Amerika Serikat? Karena para misionaris  telah melakukan misinya sebelum AOG resmi didirikan. AOG didirikan secari resmi tujuan terbesarnya adalah untuk mefasilitasi pengutusan para misionaris. Pergerakannya adalah PENGUTUSAN (misionari).

 

Kebangunan dan kegerakan misi juga secara internasional. Tidak terbatas hanya pada satu negara. Tetapi beberapa negara, dan tidak lain bersifat internasional. Swedia pada satu sisi adalah negara kecil tetapi pada satu masa bisa mengutus 1000 misionaris. Beberapa ahli sejarah merasa bahwa setengah dari dunia Pentakosta dapat dirunut balik dan merupakan pengaruh dari tiga negara Norwegia, Swedia dan Finlandia. Australia dan Selandia Baru mempengaruhi Asia. Gerakan misi adalah gerakan internasional.

 

Kesalahan gerakan misi: Para perintis misionari menantang gereja-gereja baru untuk pergi dan menjangkau Yerusalem dan Yudea mereka, tetapi tidak mempersiapkan dengan perencanaan yang benar untuk menanam “Samaria dan ujung dunia.”

 

Bukti sejarah yang terungkap. Pada 1984 hanya ditemukan 1 buku di rak dari Fuller Theological Seminary yang terlibat dengan konsep “bukan misi dunia barat” (non western missions). Pada saat hal itu dibicarakan, hampir selalu terbatas pada Asia, sebagai sang “Macan Asia” yang bangkit mempengaruhi ekonomi dunia. Misi tersebut menjadi misi yang diasosiasikan dengan harta.

 

Kebangkitan gereja-gereja diasosiasikan dengan salah menjadi misi yang berkaitan dengan harta; mereka tidak menyadari bahwa beberapa negara-negara yang sekarang menjadi kaya dalam beberapa abad sebenarnya mengikuti kebangkitan Pentakosta, sebagian merasakan  karena sebenarnya mereka yang menjadi taat dan berkomitmen terhadap Injil, sedikit banyak memiliki pemikiran “misi hanya untuk mereka yang memiliki uang.” Ini bukan konsep Alkitabiah; misi tidak dimulai dengan uang, tapi dimulai dengan orang. Dan juga mereka tidak sadar terhadap observasi evangelis dari Argentina Carlos Annacondia, yang mengatakan:

 

“Meskipun dewasa ini  gereja dari 3 raksasa Norwegia, Swedia dan Finlandia sedikit banyak mengalami kemandegan dan bahkan mungkin juga menurun, tidak ragu dalam benak saya bahwa keadaan kecukupan dan kekayaan dari negara-negara ini telah membawa hasil peninggalan spiritual dari apa yang mereka telah lakukan dengan membawa Injil keseluruh dunia. Kita seringkali berfikir negara-negara kaya melakukan misi karena kekayaan mereka; tetapi pendapat saya negara-negara ini menjadi kaya karena mereka negara misionari. Argentina tidak akan menjadi negara yang diberkati sampai pertama kali menjadi negara misionari.”

 

Jadi bisa dikatakan, dengan berjalannya jaman, gereja-gereja dunia barat, tidak menanamkan visi: “Mereka juga bisa melakukannya,” akhirnya mereka merampas berkat yang mereka perlukan sendiri. Pertama, untuk mentaati Amanat Agung. Kedua, kemiskinan tidak akan pernah terputuskan dengan hanya menerima Roh Kudus dan mentalitas menerima, tetapi harus dengan memberi dan menuai.

 

Sekitar tahun 1968 samapai 1973 David Kinsinger, seorang misionari DFM (Department of Foreign Misssion, sekarang bernama AGWM – Assemblies of God World Mission) dari Costa Rica, melakukan observasi sebagai berikut:

 

“Saya sangat terkesima dan juga seperti merasa sedih dengan kenyataan pada saat masa cuti ke negara asal di Amerika Serikat (Furloughs: cuti untuk presentasi ke gereja donor dan mengumpulkan dana), pada saat saya berkhotbah ratusan kali tentang misi dan mendorong mereka untuk memberi untuk misi, mereka kurang menanggapi, sampai hampir mendekati masa akhir saya melayani dan berkhotbah tentang misi yang sama kepada orang-orang Costa Rica. Bahkan selama 28 tahun saya melayani di tanah asing, saya belum mendengar para misonary lainnya berkhotbah tentang tujuan dan dorongan untuk orang-orang Kristen memberi untuk para pelayan di tanah asing. Dan saya bertanya pada diri sendiri: “Mengapa?”

 

“Kami percaya pada pekerjaan misi. Merupakan bagian dari pengajaran dan peninggalan kami di AOG. Kami sebagai misionaris adalah produk dari pekerjaan misi. Kami juga memiliki kesempatan berharga untuk memberikan persembahan kepada para misionaris, dengan kepuasan bahwa dengan demikian kami turut terlibat pada penjangkauan jiwa-jiwa yang kami tidak dapat jangkau sendiri. Jadi mengapa kami harus menahan kesempatan yang sama untuk memberkati orang-orang Kristen di luar negeri; dengan menjadi gagal mengajarkan dan mengkhotbahkan mereka dan mendorong mereka untuk memberi dalam pemberian misi untuk dunia yang terhilang?”

 

“Adalah merupakan keyakinan saya, bahwa dengan gagalnya melakukan hal tersebut kita telah memisahkan diri dan terus memisahkan diri dari kesempatan usaha penginjilan. Bayangkanlah, apa artinya kalau kita dapat membangunkan 2,5 juta orang Kristen (32 juta pada tahun 2000) dalam pelayanan dari pemberian dana misi untuk mengutus para misionarisnya pada mereka yang terhilang. Dapat berarti sebuah usaha multiplikasi dari penginjilan yang belum pernah kita lakukan dalam generasi kita. Saya tidak percaya waktu Yesus mengatakan untuk pergi keseluruh dunia itu hanya ditujukan untuk sebagian orang Kristen di Amerika Serikat. Ini adalah usaha seluruh dunia dan setiap umat Kristen harus terlibat. Hanya dengan keterlibatan total dari seluruh dunia, maka penginjilan total dunia dapat berdampak.”

 

Tidak ada ungkapkan lebih baik lagi dari apa yang diungkapkan oleh Carlos Annacondia di atas.

 

  1. Roh Kudus mulai membangkitan “Pengutus-pengutus Baru.”

 

Adalah seorang profesor dari gereja Anglikan di sebuah universitas sekular di Amerika Serikat bernama Philip Jenkins, yang pertama membantu mengartikulasikan sebutan “Gerakan Global dari Selatan – The Global South,” dan mendokumentasikan kebangkitan kekuatan orang-orang Kristen dari banyak bangsa bukan dunia barat. Dan Tuhan mulai membangunkan para pengutus-pengutus ini di tahun ’80-an dan ’90-an, dan bahkan dalam beberapa kasus masih terjadi sampai saat ini. Bagaimana mereka melakukan hal ini?: Dengan memanggil anak-anak muda.

Lukas 10:2.

 

Menggunakan Argentina sebagai ilustrasi, sewaktu mereka bangkrut di tahun 1984, Tuhan juga mulai memanggil anak-anak muda untuk pergi. Banyak yang tidak mengerti mereka, dan berfikir mereka gila. Argentina mengalami hyper-inflasi 10.000% di tahun 1989. Hanya sebagian kecil orang saja yang berfikir mereka dapat mengirimkan misionari-misionari. Tuhan bahkan memanggil anak kecil! Tercatat ada seorang anak perempuan berumur 5 tahun yang dipanggil pada tahun 1990 atau 1991. Tuhan memanggil anak-anak muda sewaktu gereja belum mengerti bagaimana cara mengutus. Tekanan terjadi dalam beberapa tahun bahkan sampai saat ini, karena hanya 25% dari gereja-gereja yang memberi dukungan dalam artian pemberian yang tetap, dan 50% memberi bukan untuk pekerjaan misi, tapi Tuhan tetap memanggil anak-anak muda dari gereja-gereja tersebut yang tentu saja membuat gembala sidangnya kurang merasa nyaman, karena merasa bahwa mereka adalah hamba Tuhan, tetapi masih sering memiliki visi “Petrus,” bukan visi “Paulus.” Bagaimana kita tahu bahwa Roh Kudus sedang memanggil “Pengutus-pengutus baru?” Saat Ia memanggil anak-anak mudaNya untuk pergi (merintis). Lukas 10:2.

 

Hari ini banyak misionaris yang diutus oleh “Pengutus-pengutus Baru” sebanyak mereka yang diutus oleh “Pengutus-pengutus tradisonal.” Kami mengadakan sensus, dan gambaran singkatnya adalah: Pengutus Tradisional mengutus 3.985 misionaris dibandingkan dengan Pengutus Baru mengutus 3.610 misionaris. (Ini hanya Misionaris Luar Negeri saja).

 

Buah Roh Kudus dari kebangunan para pengutus baru: Dimana 30 tahun lalu sebagian besar kekuatan misionari datang dari kurang 10 negara, tapi hari ini ada 96 struktur organisasi misi di 90 negara! (Target dari komisi misi WAGF: 100 negara akan memiliki Departemen Misi Luar Negeri dan semacamnya, dengan Pemimpin-pemimpinnya).

 

  1. Potensi untuk impact di dunia jika para pengutus baru menggunakan kuasa Roh Kudus pada Amanat Agung diluar “Yerusalem” dan “Yudea” mereka.

 

Dengan kata lain, menggunakan visi dari Paulus, bukan visi-nya Petrus. Tidak diragukan bahwa saat ini Afrika, Asia, Eropa Timur dan Amerika Latin tengah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menjangkau Yerusalem dan Yudea-nya mereka. Puji Tuhan! Tapi apakah mereka akan seperti Yerusalem dan menghentikan visi mereka untuk “Orang-orang Yahudi-nya?” Atau mereka akan menjadi seperti Antiokia dan menjadi sebuah “Ibu kota pekerjaan Misi?” Apakah mereka akan menjadi Petrus? Atau seperti Paulus? Apakah mereka memenuhi tujuan mereka untuk pencurahan Roh Kudus? Atau mereka akan mentransformasikan Roh Kudus kedalam sebuah “Kelompok saya merasa enak diberkati – Feel good bless me club?”

 

Mari luangkan waktu 3 menit lagi untuk  melihat statistik saat ini, dan potensi yang kita miliki apabila kita memiliki sebuah komitmen yang berbeda!

 

Statistik berikut ini datang dari sebuah tanggapan di tahun 2013, dari data nyata, bukan sekedar teori.

 

  1. Hari ini:

 

76,40% dari usaha misi (pribadi, bukan keuangan) masih datang dari 13 negara dan itu adalah kurang dari 10% gereja-gereja di dunia.

 

9,2% dari gereja-gereja dunia bertanggung-jawab untuk 76,40% usaha misi.

91,8% dari gereja-gereja dunia bertanggung-jawab hanya pada 23,60% usaha misi.

 

Ini adalah statistik pemberian/dukungan dana:

 

Pemberian dari gereja pengutus tradisional:

Per-tahun $ 12.849 ($ 1.070,75 per-bulan), atau $ 69,12 per-pengutus per-tahun ($ 5.76 per-pengutus per-tahun).

 

Pemberian per-kapita dari pengutus tradisional (kira-kira):

Per-tahun $ 64,73 ($ 5.39 per-bulan), atau $ 0,24 per-kapita pemberian dari pengutus tradisional (kira-kira), atau $. 0,02 per-bulan.

 

Pengamatan: Secara sekilas, ini sebuah kontras yang mencolok karena ada jurang kekayaan. Tetapi sesungguhnya lebih pada jurang visi secara realitas: Pemberian dari pengutus baru hanya $ 5.76 per-bulan per-gereja! Jurang ini tidak merefleksikan jurang ekonomi antara negara-negara barat dengan non-barat, atau negara berkembang dengan negara sedang berkembang. Itu menunjukkan refleksi dari misi visi pada waktu pengutus-pengutus baru menyadari akan panggilan dan mandat Tuhan untuk mereka.

 

 

B. Potensi yang ada:

 

Kita memiliki banyak negara-negara yang memilik 1 juta oran percaya didalam konteks negara termiskin. Kalau orang hanya akan memberi 10 sen dolar per-bulan, mereka akan memiliki 1 juta dolar per-tahun. Namun demikian situasi pemberian kepada misionaris ke negara lain hanya 20.000 dolar per-tahun, atau bahkan tidak ada sama sekali.

 

Per kapita pemberian dari pengutus-pengutus baru adalah $ 0,02 per bulan! Kalau pengutus-pengutus baru mau memberi hanya 20% dari nilai pengutus-pengutus tradisional ($ 1 per-bulan), maka penndapat akan menjadi $ 727.272.000 per-tahun, ditambah $ 284.426.000 dari pengutus-pengutus tradisional, untuk total keseluruhan lebih dari $ 1 miliard!

 

Mari tidak melihat dari perspektif uang. Itu menunjukan bahwa ide “Kita tidak bisa karena kita tidak memiliki sumber adalah kebohongan dari si musuh dan tidak benar, sekaligus tidak Alkitabiah. Mari kita lihat dari sudut pandang Manusia-nya. Ingat Lukas 10:2, tidak mengatakan “Ladangnya luas dan uangnya sedikit.” Kebanyakan negara-negara Barat memiliki sekitar 1-5 gereja-gereja yang akan mengirim misionari. Argentina telah menyentuh angka 10 gereja per misionari. Costa Rica berada di angka mendekati 7 gereja.

 

Angka Potensi Misionaris kalau setiap 10 gereja mengirim 1:

  • Afrika: 5.277
  • Asia-Pasifik dan Oceania: 3.225.
  • Asia bagian Selatan: 768.
  • Eropa: 2.081.
  • Amerika Latin: 14.886.
  • Amerika Utara (Aktual): 3.030.

 

Dari 90 pengutus, angka potensialnya bila setiap 10 gereja-gereja mengirim 1 misionari: 29.267 misionari. Dari seluruh World Assemblies of God Fellowship (WAGF) gereja-gereja dan titik-titik pekabaran Injil, bila 10 gereja-gereja mengirim 1 misionari: 36.345 misionari. Untuk mencapai angka 100.000 misionaris, maka 3.6 gereja-gereja seharusnya perlu mengirim 1 misionari.

 

Untuk mengingatkan kita lagi: hari ini kita memiliki 7.595 misionaris yang diutus oleh jejaring gereja-gereja WAGF. Kita memiliki potensi  unutk mengutus 36.345 dari mereka! Itu hampi 5 kali lipat dari apa yang kita kerjakan! Dan itu dengan rata-rata 1 misionari untuk setiap 10 gereja-gereja. Ada juga negara-negara yang melakukan dengan ratio 1 misonari untuk setiap 5 gereja-gereja.

 

 

 

 

 

Artikel oleh: March 18, 2015   Kategori : Umum  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda