Bertobatlah!

Bertobatlah

“Maka seorang yang tahir haruslah mengumpulkan abu lembu itu dan menaruhnya pada suatu tempat yang tahir di luar tempat perkemahan, supaya semuanya itu tinggal tersimpan bagi umat Israel untuk membuat air pentahiran; itulah penghapus dosa” (Bilangan 19 : 9) 

Di samping berbagai korban penghapus dosa, Tuhan memberi lagi jalan keluar bagi dosa, yaitu penyembelihan lembu betina
merah (Bil.19:1-10) dan air pentahiran (19 : 11-13). Aturan tambahan ini ditujukan untuk dosa atau kenajisan karena menyentuh mayat
(19 : 13-22). Dicampur dengan air, abu lembu itu siap dipercikkan dengan hisop kepada orang yang najis karena bersentuhan dengan mayat (17-18). Kematian dalam Alkitab dikaitkan dengan dosa. Sarana penyucian dosa yang ditetapkan Allah adalah pencurahan darah yang suci atas diri orang berdosa. Karena di tengah-tengah Israel tak ada seorang pun yang suci, maka tak satu pun dari mereka dapat
menjadi sarana penyucian dosa bagi yang lain. Yang berdosa tidak dapat menyucikan yang berdosa. Maka lembu yang muda dan sempurna digunakan sebagai lambang dari sarana tersebut. Ibrani 9:13-14 menyatakan bahwa pemenuhan dari sarana tersebut kita
jumpai dalam diri Kristus. Darah-Nya yang suci, yang dicurahkan di Kalvari adalah sarana penghapus dosa yang efektif bagi setiap
orang yang mau mengakui dosa-dosanya (1Yoh. 1:7-9).

Setiap orang percaya pastilah sepakat bahwa keselamatan itu tidak bisa diperoleh dengan usaha sendiri sebagai manusia. Keselamatan hanya bisa diperoleh oleh karena iman percaya kita kepada Kristus, sebab Kristus telah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa setiap kita. Allah telah memberikan Anak-Nya yang Tunggal sebagai korban yang sempurna dan menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Dan kita sebagai manusia tinggal meresponi dengan menerima keselamatan itu. Keselamatan itu dapat kita terima, jika kita mau mengakui pengorbanan Kristus, mau bertobat dan memberi diri untuk dibaptis.

 

Pertobatan itu bersifat rohani dan berhubungan dengan hati nurani, sedangkan baptisan merupakan langkah nyata secara lahiriah dari pertobatan tersebut.

 

Artikel oleh: January 30, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Number (Renungan Alkitab dari Kitab Bilangan)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda