Jangan Menjadi Umat Pemberontak!

Jangan Memberontak1

“Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan Tuhan” (Bilangan 16 : 11a)

 

Alasan pemberontakan Korah dan 250 pemimpin umat terdengar begitu rohani. Mereka menilai Musa telah “meninggikan diri di atas jemaat Tuhan” (Ay 3). Padahal mereka sebenarnya iri hati. Korah tergolong bani Kehat, yang merupakan golongan tersendiri diantara bani Lewi. Ia memegang jabatan pengurus perabot Kemah Pertemuan (Bil. 4:1-20). Namun, ia tidak puas dengan kedudukan itu. Ia ingin menduduki jabatan imam seperti Harun (Bil. 16:10).В  Padahal baik Musa maupun Harun menjadi pemimpin umat bukan atas kemauan mereka sendiri, sebaliknya karena dipilih Tuhan (5, 7).

Sedangkan pemberontakan Datan dan Abiram disebabkan kecewa terhadap kepemimpinan Musa. Mereka menilai Musa telah menipu mereka, karena ia tidak membawa mereka ke “negeri yang berlimpah susu dan madu” dan tidak memberikan “ladang dan kebun anggur sebagai milik pusaka” kepada mereka. Musa membawa mereka keluar dari “negeri yang berlimpah susu dan madu” supaya mereka binasa di padang gurun (13-14). Jelas ini tidak benar! Bukan Musa yang menyebabkan mereka sengsara di padang gurun. Itu karena dosa mereka sendiri.В  Lagi pula dengan menganggap Mesir sebagai “negeri yang berlimpah susu dan madu”, berarti mereka menghina Allah! Karena dari sanalah Tuhan memerdekakan mereka dan menjadikan mereka umat-Nya.

Memandang segala sesuatu berdasarkan kepentingan diri sendiri, seperti yang dilakukan Korah, Datan dan Abiram, terbukti tidak selalu benar. Sebab iri hati, kesombongan dan membenarkan diri bisa menjadi produk sampingannya.В  Begitu juga, sungutan dan ketidakpuasan hanya akan menimbulkan sikap yang salah dan prasangka yang buruk; dan hal itu adalah pemberontakan terhadap Tuhan.В  Marilah kita belajar untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang Allah. Untuk itu kita perlu mempelajari firman-Nya.

 

Sesungguhnya Allah sangat membenci pemberontakan. Dan yang Allah sukai yakni ketaatan kita kepadaNya!

 

Artikel oleh: January 28, 2015   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Number (Renungan Alkitab dari Kitab Bilangan)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda