Yesus Air Kehidupan

Yesus

               Bacaan ini tentang sebuah kisah perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria di pinggir sumur. Tepat tengah hari di saat terik-teriknya, Yesus duduk melepas lelah di pinggir sebuah sumur. Pada saat itu datanglah seorang perempuan Samaria. Ada beberapa hal yang menarik untuk kita simak lewat sosok perempuan Samaria ini.  Pertama, ia jelas berasal dari bangsa Samaria. Menyandang status sebagai orang Samaria pada masa itu tidaklah terpandang di mata orang Yahudi.   Sejarah mencatat bahwa orang Samaria dan Yahudi memiliki catatan perseteruan yang panjang.   Kedua, ia adalah seorang perempuan. Dalam status budaya saat itu perempuan bukanlah ditempatkan diposisi utama. Pria memiliki status yang lebih tinggi dari perempuan pada saat itu.   Ketiga, kita bisa melihat bahwa perempuan Samaria ini adalah orang yang sudah gagal dalam urusan cinta.  Lima kali menikah, dan setelahnya tinggal bersama pria yang bukan suaminya. Ini menunjukkan bahwa ia telah kenyang mengalami kegagalan dalam percintaan.

Hal-hal diatas cukup menjadi alasan bagi bangsa Yahudi untuk tidak mempedulikannya. Tapi Yesus tidaklah demikian. Yesus memilih masuk ke dalam kehidupannya. Yesus bersikap pro-aktif dan mengambil inisiatif untuk membuka percakapan terlebih dahulu kepada perempuan itu.  Hal itu tidaklah lazim pada masa itu sehingga si perempuan itu pun sempat terkejut. Apalagi bukan hanya sekedar berbicara, Yesus juga meminta minum kepadanya.  Yesus bukan saja menjangkau seorang perempuan Samaria yang terbuang, tetapi Yesus pun menawarkan air hidup kepadanya, (ay 10).  Yesus mengulurkan tangan terlebih dahulu dan menawarkan air hidup, air yang akan mampu memuaskan kekosongan dan kerinduan jiwanya, air yang mampu menyegarkan kembali jiwa yang sedang haus, (ay 14).

Dengan cara yang sama Yesus akan selalu melakukannya kepada kita. Dia akan selalu menjangkau kita terlebih dahulu sebelum kita menjangkauNya.   Tuhan mengasihi kita dan tidak ingin satupun dari kita dibiarkan begitu saja untuk masuk ke dalam kebinasaan.  Tuhan bersikap pro-aktif untuk itu.  Yesus tidak menunggu kita untuk mengundangnya masuk terlebih dahulu, tetapi Dia mau mengetok pintu hati kita agar kita menerimaNya; dan dengan demikian, ketika kita membuka hati dengan sungguh, maka kita diselamatkan.

 

Terimalah air hidup dariNya yang akan mampu memuaskan dahaga dan mengisi kekosongan relung-relung jiwa anda.

Artikel oleh: September 23, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from John (Renungan Alkitabiah dari Injil Yohanes)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda