Janji Tuhan

Janji Tuhan

“Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN; aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel”

(2 Tawarikh 6 : 10)

 

             Betapa sukacitanya bangsa Isarel saat itu karena Bait Allah telah selesai dibangun. Apalagi Allah berkenan memenuhi bait itu dengan kemuliaan-Nya (2Taw. 5:13-14). Bagi Salomo, Allah sendirilah yang telah membangun Bait-Nya. Maka Salomo memberikan kesaksian dan memuji Tuhan karena ia melihat bahwa selesainya pembangunan Bait Suci merupakan wujud pemenuhan janji Tuhan, secara khusus pada Daud, ayahnya (4, 10). Dari ungkapan syukur yang Salomo ungkapkan, kita bisa melihat bagaimana ia berpegang pada janji Tuhan. Ia mengingat betul janji Allah dan meyakininya sampai pada akhirnya ia sendiri bisa melihat bagaimana Tuhan menggenapi janji-Nya. Selain itu Salomo juga konsisten pada cara berpikir dan sikap hidup yang menghayati bahwa keberhasilan adalah wujud pemenuhan janji Tuhan. Salomo menyadari bahwa keberhasilannya membangun Bait Suci bukan karena kemampuan atau kehebatannya sebagai seorang raja.

Memercayai janji Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan tidak akan ingkar janji adalah sikap yang perlu kita pelihara sebagai seorang pengikut Kristus. Ini memang tidak mudah sebab yang sering terjadi adalah kita melihat persoalan lebih besar kuasanya dari kuasa Tuhan. Tidak jarang kita merasa Tuhan begitu lama menepati janji-Nya, ada juga yang merasa bahwa Allah lupa akan janji-Nya, atau merasa tidak sabar menantikan jawaban Tuhan. Seharusnya kita menantikan penggenapan janji Tuhan dengan tetap sabar, setia, dan tekun melakukan tugas kita, bukan menuntut Allah agar segera memenuhi keinginan kita. Ini adalah persoalan yang serius. Seharusnya kita bisa melihat bahwa apa yang kita terima saat ini, baik itu keberhasilan atau kesuksesan dalam pekerjaan, pelayanan, dan keluarga adalah wujud pemenuhan janji Tuhan bagi kita. Maka sudah seharusnya kita memuji Tuhan.

Segala yang Tuhan ucapkan pasti akan Ia tepati. Satu hal yang perlu kita lakukan adalah tetap setia, taat, dan bertekun dalam pelayanan sampai Ia memenuhi janji-Nya.

 

               Ingatlah bahwa Allah kita setia, Dia tidak pernah ingkar janji. 

Artikel oleh: June 30, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Chronicles (Renungan Alkitab dari Kitab Tawarikh)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda