Jangan Berambisi!

Jangan Berambisi

“Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu … Ia akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya” (1 Tawarikh 22:9)

 

Di dalam 1 Tawarikh 17, kita diberitahu bahwa Daud tidak diizinkan untuk membangun bait Allah.  Sekalipun demikian, sebelum wafat, Daud mempersiapkan pembangunan bait Allah selengkap-lengkapnya. Dia melakukan hal itu dalam rangka menyiapkan Salomo agar sanggup melaksanakan tugas membangun bait Allah.

Daud mewariskan kerinduan dan tugas mulia itu kepada anaknya, Salomo. Meski tugas sudah diwariskan, Daud tidak tinggal diam. Ia ikut mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pembangunan. Daud menyediakan keperluan bahan bangunan yang mahal sebanyak-banyaknya dan juga menyediakan pekerja-pekerja yang trampil, serta mempersiapkan para pembesar Israel untuk mendukung pekerjaan itu.  Meskipun Salomo yang akan mendapat pujian, Daud tak peduli. Baginya, mendapat nama bukanlah tujuannya dan bukan juga ambisinya.

Apakah Anda sedang “bekerja di belakang layar”? Mungkin hanya sedikit orang yang tahu kiprah Saudara; mungkin pekerjaan Saudara terlihat bernilai kecil sehingga Anda tidak dikenal oleh siapapun. Namun sangat mungkin, pekerjaan Saudara yang di balik layar justru mempersiapkan sebuah pekerjaan yang berdampak besar di kemudian hari. Meski tak terlihat, sangat penting pekerja di balik layar melaksanakan bagiannya dengan sungguh-sungguh. Walau tak menerima penghargaan langsung, tetapi pekerjaan itu tak akan terlaksana tanpa campur tangan pekerja di balik layar. Sebab itu, mari lakukan sungguh-sungguh setiap kepercayaan yang kita emban, dengan hati mengasihi Dia.

Tirulah teladan Daud. Jangan hanya berambisi ingin mendapat ‘nama’ di dalam melakukan sesuatu dan membuat perhitungan untung rugi dengan Tuhan. Orang yang berambisi untuk mendapatkan kehormatan dan kemuliaan untuk diri sendiri, dapat di katakan bahwa orang tersebut ‘gila hormat’.

 

Jangan terlalu berambisi untuk mendapatkan penghormatan dari orang lain karena akan berujung pada kesia-siaan.

 

Artikel oleh: June 6, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Chronicles (Renungan Alkitab dari Kitab Tawarikh)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda