Bukan Hamba Biasa

Bukan Hamba Biasa

“Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu”. (Galatia 2 : 5)

 

Pada pertemuan Paulus dengan rasul-rasul Kristus yang disebut sokoguru jemaat di Yerusalem, yakni: Yakobus, Petrus (Kefas) dan Yohanes, maka akhirnya disetujui bahwa pelayanan Paulus sendiri adalah kepada orang-orang kafir (non Yahudi) atau bangsa-bangsa lain.  Sedangkan pelayanan mereka ditujukan kepada orang-orang Yahudi saja.  Namun perlu dicatat bahwa tidak berarti bahwa terdapat dua macam Injil yang diberitakan.  Masalahnya hanya terletak pada Injil yang sama yang harus diberitakan kepada dua lingkungan yang berbeda oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus untuk tugas itu.  Dari gambaran tersebut, maka muncul beberapa sifat Paulus sebagai hamba Tuhan :

  • Ia adalah orang yang menempatkan wewenang sesuai dengan martabatnya.  Ia tidak bertindak sembarangan. Sekalipun ada kemungkinan perbedaan pendapat, tetapi ia memilih untuk berbicara lebih dahulu dengan pemimpin-pemimpin gereja.  Suatu hal dalam hidup manusia yang harus dapat dicegah dan diatasi ialah kecenderungan untuk memaksakan kehendak sendiri dengan tidak sopan, walaupun mungkin orang tersebut pada pihak yang benar.
  • Ia taat kepada suara Allah.  Ia memang seorang yang terkenal taat. Sampai-sampai ia pun taat melakukan mandat dari pemimpinnya untuk menganiaya orang percaya.  Tetapi itu masa lalunya, ketika ia belum mengenal Tuhan.  Ketaatan yang sesungguhnya diawali sejak ia dijamah oleh tangan Tuhan di jalan menuju Damsyik dan sejak itu, ia menjadi seorang rasul Kristus yang sangat diandalkan.  Betapa pentingnya ketaatan itu dalam kehidupan kita. Yang terutama adalah ketaatan kepada firman Tuhan.  Berapa banyak orang yang jatuh dalam dosa karena tidak taat kepada Tuhan dan firman-Nya.  Itu adalah suatu kenyataan yang menyedihkan!
  • Ia adalah orang yang sabar dalam tugas-tugas yang khusus. Ia yakin bahwa Allahlah yang memberikan tugas itu kepadanya.  Maka dengan sabar dan gigih ia berjaga-jaga terhadap perlawanan dari pihak luar, maupun usaha mematahkan semangat yang datang dari pihak dalam.  Saudara, ketika kita tahu bahwa tugas ilahi ada pada kita, maka bersikaplah sabar menghadapi segala rintangan yang datang dengan tetap percaya dan yakin akan kuasa dan pertolongan Tuhan.

 

Milikilah tiga karakteristik rohani seperti Paulus: sopan dan menghargai sesama; taat dan setia terhadap Tuhan; sabar dan ulet dalam tugas

 

Artikel oleh: May 2, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Galatians (Renungan Alkitab dari Kitab Galatia)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda