Jangan Diperbudak Hawa Nafsu!

Jangan diperbudak hawa nafsu

ā€œTetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya dan membawanya kepada merekaĀ keluar, kemudian mereka bersetubuh dengan perempuan ituĀ dan semalam-malaman itu mereka mempermainkannya,Ā sampai pagi. Barulah pada waktu fajar menyingsingĀ mereka melepaskan perempuan ituā€Ā (Hakim-Hakim 19:25).

 

Menurut sebuah laporan dari kantor berita ā€œReutersā€ di Stockholm, Swedia sudah lama mendeklarasikan seks yang ā€œbebasā€ dan ā€œtanpa ikatan.ā€Ā  Apa yang dulu ditempatkan sebagai perzinahan, sekarang sudah dianggap prilaku yang wajar dan lumrah di antara para remaja.Ā  Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa hanya 5% wanita dan 2% pria yang memasuki pernikahan sebagai perawan atau perjaka.

Ya, jika tidak dikendalikan secara ketat dengan pertolongan Roh Kudus, hawa nafsu memang dapat memperbudak tuannya sendiri.Ā  Bukan hanya zaman sekarang, tetapi pada zaman Hakim-hakim pun, sudah ada orang-orang dursila dari suku Benyamin yang tega untuk ā€œmemperkosa dan mempermainkan gundik seorang Lewi semalam-malamanā€Ā  bahkan sampai wanita tersebut mati keesokan harinya (ay. 25-26).Ā  Bukan hanya di kalangan orang dunia, seorang mantan uskup Anglican dari Woolwich dan penulis buku kontroversial berjudul ā€œJujur kepada Allahā€ (Honest to God), mengajarkan bahwa setiap pemuda-pemudi Kristen seharusnya diberi kebebasan untuk berhubungan seks kalau sudah berusia 14 tahun.Ā  Syukurlah, Uskup Ronald Williams dari Leicester bangkit dan menyuarakan hardikannya menentang ajaran yang ā€œbaruā€ tapi ā€œsesatā€ itu.

Mengapa umat Kristen dan para pemimpinnya berdiam diri saja melihat eksploitasi seks melalui berbagai media?Ā  Tidak kah seharusnya kita menyuarakan keberatan yang serius terhadap ā€œporno-grafiā€ maupun ā€œporno-aksiā€ yang semakin marak dipertontonkan dan diperjualbelikan?!

 

Waspadalah! Gairah sekasual yang tidak dikendalikan

dapat menjadi gulungan hawa nafsu yang dapat menyeret

dan menenggelamkan siapa saja.

 

Artikel oleh: April 24, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Judges (Renungan Alkitab dari Kitab Hakim-Hakim)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda