Sahabat Yang Tahu Berterimakasih

Berani Berbuat Baik

“Demikianlah Allah membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas ketujuh puluh saudaranya”. (Hakim-Hakim 9 : 56)

 

Pada pasal ini, kita diperhadapkan kepada satu tragedi yang lebih besar.  Abimelekh, anak gundiknya Gideon, berkonspirasi dengan penduduk kota Sikhem dan membantai ke-70 anak Yerubaal.  Hanya satu yang luput, yaitu Yotam, si bungsu, karena dia menyembunyikan diri. Mengapa? Karena hati mereka dikuasai oleh ketamakan akan harta dan kekuasaan.  Untuk sesaat, sepertinya mereka mendapatkan apa yg mereka mimpikan.  Akan tetapi, akhir hidup mereka lebih buruk dari mimpi mereka yang terburuk.

Abimelekh lah yang juga membantai seluruh penduduk Sikhem dan membakar yang tersisa hidup-hidup di liang persembunyian mereka (ay 49).  Abimelekh sendiri, dalam gelegak ketamakannya untuk merebut kota Tebes, kepalanya pecah karena dilempar batu kilangan oleh seorang perempuan.  Untuk menutupi rasa malunya, dia meminta bujangnya sendiri untuk menikam dia sampai mati (ay 54).

Ya, dari sekian banyak pelajaran lain, inilah pelajaran yang terpenting mengenai persahabatan.  Setiap kali seseorang berbuat baik kepada kita, kita harus mencatatnya baik-baik, sehingga hati kita semakin dipenuhi ungkapan syukur dan terima kasih.  Kepada siapa?

1. Kepada Tuhan yang menggerakkannya untuk berbuat baik,

2. Kepada yang bersangkutan dan setiap orang lain yang kita jumpai.

Konsep kekristenan berbeda dengan falsafah Melayu yang mengajarkan, “Hutang uang dapat dibayar, tetapi budi baik adalah hutang seumur hidup.”  Konsep kekristenan lebih selaras dengan pribahasa Inggris, “Budi baik bukanlah untuk dibalas, tetapi untuk terus menerus disalurkan lagi” (Never return a kindness.  Pass it on).  Orang Kristen memang seharusnya berbuat baik kepada semua orang, bukan hanya kepada orang yang berbuat baik kepadanya.

 

Orang Kristen memiliki kesadaran yang sangat tinggi

bahwa dia hidup karena kebaikan Tuhan dan banyak orang lain.

Itu sebabnya, dia pun tidak pernah jemu berbuat baik.

Artikel oleh: April 11, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Judges (Renungan Alkitab dari Kitab Hakim-Hakim)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda