Bermurah Hati

Murah Hati

” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” ( Lukas 19 : 8 )

 

          Zakheus adalah orang yang mau berubah menjadi murah hati.  Murah hati bukan berarti “murahan.” Banyak orang menyangka bahwa seseorang yang murah hati, seperti orang yang murahan (tidak memiliki harga diri). Padahal, murah hati itu sulit, karena memerlukan “komitmen” dan “kerelaan” untuk berubah.

Dibutuhkan komitmen dan kerelaan yang besar untuk murah hati, sebab kemungkinan untuk “disakiti” oleh orang lain itu selalu ada, sehingga dapat merubah komitmen dan kerelaan itu.  Orang-orang tidak suka terhadap Zakheus yang mau berubah. Hal ini, sering terjadi pada masyarakat pada saat itu. Mereka menganggap orang yang mau berubah adalah orang yang “munafik”. Apa yang mereka katakan seolah-olah itu yang paling benar. Sehingga, sering mematikan karakter orang lain. Bermurah hati, juga berarti memberi “kebebasan” kepada orang lain untuk berubah.  Bukan malah mengatakan orang lain munafik.

Orang-orang Farisi, penguasa-penguasa Romawi dan orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang tidak suka terhadap “tindakan” Yesus yang murah hati, karena mereka telah “kalah” dari Yesus. Mereka tidak dapat melakukan yang dilakukan Yesus (murah hati). Mereka iri terhadap Yesus, yang sudah lebih “maju.” Tetapi, Yesus yakin bahwa apa yang dilakukan-Nya (murah hati) adalah kehendak Bapa-Nya. Tidak ada yang dapat menghalangi-Nya untuk murah hati.

Murah hati itu tidak mudah. Setiap orang membutuhkan usaha untuk melakukannya.

 

Dalam proses memiliki kemurahan hati itu, marilah kita bersama-sama berpengharapan bahwa kita semua akan dimampukan Tuhan.

 

Artikel oleh: March 21, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Luke (Renungan Alkitabiah dari Kitab Lukas)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda