Setia Dalam Perkara Yang Kecil

Setia Dalam Perkara Kecil

”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar….”  (Lukas 16 :10)

 

Apa yang membuat seseorang bisa menjadi pemimpin besar?  Ia mau mengerjakan hal-hal kecil yang bahkan seringkali dianggap  tidak berarti oleh orang lain. Meskipun demikian, ia melakukan hal-hal yang kecil, sepele, atau remeh itu dengan impian masa depan yang besar.  Ada kata-kata bijak dalam bahasa Inggris: Leadership is action, not position. Kata-kata bijak ini bermakna bahwa pemimpin sejati tidak dinilai dari posisinya, tetapi dinilai dari karya yang ia wujudkan.

Yesus menceritakan perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur dan tidak setia dalam melaksanakan tugasnya. Ia seorang bendahara,  kata yang dipakai dalam bahasa Yunani adalah: oikonomos, sebenarnya berarti seorang manajer kepemilikan. Sebagai manajer kepemilikan, ia diberi kekuasaan dan kepercayaan dari tuannya untuk mengatur dan mengelola segala milik tuannya. Namun demikian, ia gagal mempertanggungjawabkan posisinya tersebut. Ia telah menghamburkan harta milik tuannya. Ia diminta mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut dan dipecat oleh tuannya. Perumpamaan ini sengaja diceritakan Yesus  untuk mengajarkan pentingnya berlaku setia dan bertanggungjawab dalam setiap pekerjaan dan berkat yang diberikan Tuhan betapa pun pekerjaaan atau berkat tersebut tampaknya kecil, sepele atau remeh dibandingkan dengan lainnya.

Sesungguhnya, tidak ada sesuatu bisa menjadi besar tanpa diawali dari yang kecil. Yang besar itu awalnya dari yang kecil juga. Oleh sebab itu, posisi apa pun yang sekarang kita punyai dalam hidup ini, tidak perlu menjadi halangan untuk bertumbuh dalam iman dan kesetiaan kepada Tuhan. Seorang pejabat tinggi  yang  tindakannya amoral justru tidak berharga di tengah kehidupan masyarakat, sebaliknya seorang yang dianggap tidak punya jabatan justru berharga bagi masyarakat jika karyanya bermanfaat bagi masyarakat.

 

Jadi, sekali lagi bahwa : Sesungguhnya, tidak ada sesuatu yang bisa menjadi besar tanpa diawali dari yang kecil.

 

Artikel oleh: March 15, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Luke (Renungan Alkitabiah dari Kitab Lukas)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda