Berbahagia Dalam Penderitaan!

Berbahagia Dalam Penderitaan

“Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat” (Lukas 6:22)

 

Banyak manusia mengukur kebahagiaan dengan mobil baru, istri cantik atau suami yang ganteng, rumah mewah, keluarga rukun, atau telah mencapai pendidikan yang tinggi. Tetapi ini bukanlah ukuran yang sebenarnya. Kebahagiaan yang sejati adalah bila kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, menyenangkan hati Tuhan, dan menjadi berkat bagi semua orang. Dan satu hal lagi yang yang membuat kita bahagia: bila kita dibenci karena nama Tuhan.

Mengapa kita harus berbahagia dan kebahagiaan kita menjadi sempurna bila kita dibenci karena nama Tuhan? Karena hidup kita akan semakin menyerupai Yesus. Paulus berkata, “……. aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya” (Kol. 1:24). Paulus juga berkata, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya  dan persekutuan  dalam penderitaanNya , di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,” (Fil.3:10). Gereja harus menderita penganiayaan, supaya gereja semakin disempurnakan, sebab penderitaan merupakan proses yang harus dialami untuk menuju kesempurnaan.

Gereja mula-mula mengalami penganiayaan. Tetapi apakah jumlah mereka menjadi susut? Tidak, sebaliknya jumlah mereka semakin meningkat. Penganiayaan yang hebat yang menimpa mereka adalah jalan menuju kepada kemuliaan. Semakin digencet, kemuliaan Allah semakin dinyatakan. Mereka adalah orang-orang berbahagia di dalam Tuhan, melebihi konglomerat yang sedang bersantai di vilanya.

Jika Anda rindu disebut berbahagia, jadilah pelaku firman, sebab setiap orang yang melakuan firman tidak akan lepas dari penganiayaan. Mengapa gereja saat ini tenang-tenang saja dan jarang dianiaya, karena mereka enggan bersaksi. Mereka lebih suka kompromi daripada konfrontasi.  Bila kita diolok karena nama Yesus berarti kita disebut orang-orang yang berbahagia. Ada “kenikmatan” tersendiri yang akan kita alami pada saat kita dianiaya, sebab kemuliaan Allah turun atas kita.

 

Kebahagiaan Anda belum sempurna bila belum menderita karena nama Yesus.

 

Artikel oleh: March 4, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Luke (Renungan Alkitabiah dari Kitab Lukas)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda