Kesempatan Dalam Kesempitan

Kesempatan Dalam Kesempitan
“Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu” (Lukas 3:14).

 

Kesempatan dalam kesempitan – sebuah peluang yang tidak disia-siakan banyak orang. Dalam sebuah kebakaran rumah, para “penolong” yang ringan tangan tidak hanya membantu mengangkuti barang-barang tetapi juga memungutinya untuk dimasukkan ke dalam sakunya. Dalam sebuah kecelakaan, para “penolong” tidak hanya mengangkut korban ke rumah sakit tetapi juga melucuti dompet dan jam tangan untuk dirinya sendiri.

Orang-orang yang datang kepada Yohanes mengajukan pertanyaan tentang “kesempatan dalam kesempitan”. Kepada para pemungut cukai Yohanes memberi nasihat agar tidak menggunakan peluang untuk memungut pajak lebih banyak dari yang sudah ditentukan. Kepada para prajurit Yohanes menasihati agar tidak merampas dan memeras. Apa yang Yohanes maksudkan adalah: jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk keuntungan diri sendiri serta merugikan orang lain.

Standar moral yang Allah tetapkan bagi anak-anak-Nya adalah jelas. Kita dilarang mengikuti cara-cara orang dunia. Apalagi di Indonesia budaya “setia kawan” masih begitu lengket. Kalau ada temannya yang korupsi, kita ikut-ikut korupsi. Kalau temannya berbuat curang untuk meraih keuntungan, kita juga ikut-ikutan. Ini yang harus kita waspadai. Firman Tuhan jelas berkata bahwa kita harus menunjukkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan.

Setiap dari Anda mempunyai kedudukan yang berbeda-beda dalam segi sosial maupun jabatan. Janganlah menggunakan jurus “aji mumpung” atau menggunakan kesempatan dalam kesempitan untuk berbuat dosa, tetapi akailah kesempatan dalam kesempitan untuk memuliakan  Tuhan.

Menempatkan norma-norma hukum Allah dalam hidup kita akan membebaskan kita dari peluang untuk berbuat kesalahan. Bila peluang itu baik, lakukan! Namun, bila itu dosa, tolaklah dengan tegas! 

 

Artikel oleh: February 28, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Luke (Renungan Alkitabiah dari Kitab Lukas)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda