Jangan Suam-Suam Kuku!

Jangan Suam-Suam Kuku

ā€œJadi karena engkau suam-suam kuku,Ā dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Kuā€Ā (Wahyu 3:16).

 

Kalau Anda melakukan sesuatu dengan setengah-setengah ataupun asal-asalan, pastilah hasilnya tidak maksimal. Menjadi orang Kristen yang asal-asalan juga tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik. Bahkan orang Kristen yang asal-asalan atau suam-suam kuku pasti hanya akan menjadi persoalan dalam gereja Tuhan. Tuhan Yesus menegur jemaat Laodikia sebab mereka tidak dingin dan tidak panas. Dengan kata lain mereka itu suam-suam kuku.

Dalam gereja kita kesulitan menemukan jemaat yang radikal, dalam arti yang jiwanya benar-benar terbakar bagi Allah. Semangat yang membara untuk membawa Injil ke ladang misi tidak ada lagi di dalam gereja Tuhan. Kursi-kursi gereja menjadi dingin sebab jemaatnya dingin dan pendetanya juga dingin. Yang ada hanyalah ritual yang mati.Ā  Sama sekali tidak ada denyut nadi kehidupan di dalamnya.Ā  Kita harus bertobat dari dosa kesuaman. Di mana semangat Anda untuk bekerja bagi Allah, atau yang Anda sebut dengan pelayanan. Jangan bermegah pada masa lalu. Tuhan ingin melihat kehidupan rohani Anda semakin menyala dari hari ke hari. Kalau tidak, Tuhan akan berurusan dengan Anda.

Selama ini kita mengira bahwa membunuh, mencuri, berzinah, dan lain sebagainya adalah dosa yang harus dikikis habis dari hidup orang benar. Tetapi kita lupa bahwa dosa yang tidak kalah besarnya adalah dosa kesuaman ini. Sebab dengan menjadi orang Kristen yang suam-suam kuku apa yang dilakukannya hanyalah menghasilkan pekerjaan yang ā€˜setengah jadiā€™. Padahal Tuhan mau kita menyelesaikan pekerjaan-Nya dengan sempurna dan baik.

Marilah kita bertekad untuk hidup lebih giat lagi dalam mengiring Tuhan Yesus. Jangan tanggung-tanggung menjadi orang Kristen. Yesus sudah mati untuk Anda, tidakkah Anda juga rindu memberikan yang terbaik buat Dia?

 

Orang Kristen yang suam-suam kukuĀ tidak akan menghasilkan sesuatu yang ā€˜the bestā€™ bagi Allah.

 

Artikel oleh: February 5, 2014   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Revelation (Renungan Alkitab dari Kitab Wahyu)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda