Kasihi Jiwa-Jiwa!

“Sebab itu, ketahuilah, Aku mau memberitahukan kepada mereka, sekali ini Aku akan memberitahukan kepada mereka kekuasaan-Ku dan keperkasaan-Ku, supaya mereka tahu, bahwa nama-Ku TUHAN.” (Yeremia 16 : 21)

 Kasihi Jiwa-Jiwa!

   Pada pasal 16 diceritakan bagaimana Yeremia dilarang untuk menikah atau bahkan sekedar menghadiri pesta pernikahan dan ibadah pemakaman, untuk menggambarkan pesan Tuhan kepada umat-Nya.  Larangan-larangan ini menyerang pusat dari kehidupan sosial Yeremia, menyebabkan kesepian yang tidak terkatakan.  Untuk menjadi seorang bujangan, yang hampir tidak pernah jadi pilihan hidup pada zamannya, akan menjadikan dia obyek celaan dan ejekan.  Kegagalan untuk menjalankan tanggung jawab sosial, seperti menghadiri pernikahan dan pemakaman, adalah satu tindakan yang memalukan.  Kerasnya larangan-larangan tersebut menggambarkan kerasnya berita penghakiman yang dipercayakan kepadanya untuk diproklamasikan.  

Berita penghakiman yang dibawa Yeremia ditekankan lebih lanjut melalui analogi “penjala” dan “pemburu” yang berkeliling di seluruh negeri untuk membawa paksa  mangsanya ke pembuangan (16:16–18). Istilah “penjala’ dipakai Yeremia untuk menangkap sebanyak mungkin orang kepada penghakiman; Istilah ‘penjala’ dipakai Yesus untuk menangkap sebanyak mungkin orang kepada keselamatan.

Pada tanggal 6 April 2000, Ricky dan Tony Sexton disandera oleh sebuah keluarga di rumah mereka sendiri, di Florida.  Toni berencana untuk membawa poodle-nya berjalan-jalan ketika Dennis Lewis, 37, dan Angela Tanner, 20, menodongkan pistol dan membentaknya untuk masuk kembali ke dalam rumah.  Di dalam rumah, keluarga Sexton mengubah drama penyanderaan itu menjadi kesempatan untuk mendemostrasikan kasih Kristus.  Mereka memberi makan, memutarkan video Injil, membacakan Alkitab dan mendoakan pergumulan sang penyandera.  Selama negosiasi dengan polisi, Ricky Sexton menolak pembebasan dirinya sendiri supaya dapat mencegah keluarga penyandera bunuh diri.  Akhirnya, mereka berhasil membujuk Dennis dan Angela Tanner untuk menyerahkan diri.  Sebelumnya, Angela meninggalkan uang sebesar $135 dengan sebuah memo: “Terima kasih untuk keramahan Saudara. Kami sangat menghargainya.  Doakan agar kami dapat mengembangkan masa depan yang lebih baik.  Tolong terima ini.  Kasih, Angela and Dennis.”

 

Salurkan kembali kasih Allah itu kepada semua orang, bagaimanapun keadaannya!

 

Artikel oleh: December 11, 2013   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Jeremiah (Renungan Alkitab dari Kitab Yeremia), Umum  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda