PINTU TERBUKA BAGI MEREKA YANG SETIA

Wahyu 3: 7-13

Pintu Terbuka Bagi Orang Percaya
(oleh Pdt. Rudy Suwardi)

Sesuai dengan judul kotbah, pagi ini saya ingin memulai dengan mengadakan kuiz kecil-kecilan. Ada beberapa pertanyaan. Bp/Ibu bisa menuliskan jawaban pada halaman catatan kotbah dalam Suara Pengharapan, atau pada kertas apapun yang ada di tangan Bp/Ibu. Jangan melihat ke kanan atau ke kiri. Jangan melihat kertas tetangga, lihatlah kertas Bp/Ibu sendiri. Siap? Inilah pertanyaannya:

Pertanyaan 1: Berapa banyak pintu yang ada di ruang kebaktian ini? Silahkan tuliskan jawabannya.
Pertanyaan 2: Berapa banyak pintu yang ada di Graha Rajawali ini? Silahkan tuliskan juga jawaban anda. Ada hadiah untuk jawaban yang benar. Baiklah, tukarkan kertas Bp/Ibu dengan tetangga.

Inilah jawabannya.
Pintu yang ada di ruang kebaktian ini berjumlah 7 pintu. Selanjutnya, jawaban dari pertanyaan 2, Graha Rajawali mempunyai 44 pintu.

Siapa yang benar? Rupanya tidak ada jawaban yang benar.
Bp/Ibu, gedung ini memang mempunyai banyak pintu. Jangan menyesali jawaban yang salah tadi, karena ada pertanyaan baru yang hadiahnya istimewa.

Berapa banyak diantara Bp/Ibu yang tahu, bahwa ada banyak pintu di dalam Alkitab? Pertanyaannya, Berapa banyak pintu disebut dalam Alkitab? Rupanya tidak ada yang bisa menjawab.

Jawabannya: pintu disebutkan sebanyak 123 kali di dalam Alkitab. Dari jumlah sebanyak itu, pintu-pintu di dalam Alkitab dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis.

Golongan pertama dapat kita temukan dalam Wahyu 3:20. Dalam ayat yang populer ini, Yesus berkata: “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”

Jenis pintu dalam ayat tersebut saya sebut sebagai “PINTU KEAKRABAN” dengan Kristus. Ayat Alkitab dalam Kitab Wahyu 3:20 umumnya dipakai untuk penginjilan, supaya orang membuka hatinya untuk Yesus. Tetapi penggunaan ayat itu untuk keperluan penginjilan sebenarnya salah. Bp/Ibu harus ingat bahwa perkataan Yesus ini ada di dalam Surat yang ditujukan kepada jemaat di Laodikia. Artinya PINTU ini menggambarkan keinginan Yesus untuk mengejar orang-orang Kristen atau orang-orang percaya yang sudah menjauh dari Tuhan Yesus dan sudah menjadi suam-suam kuku terhadap komitmen mereka. Wahyu 3:20 adalah gambaran dari Tuhan Yesus yang sedang mengetuk pintu kehidupan Bp/Ibu dan saya. Yesus menunggu kita membuka pintu supaya perjalanan kita bersama dengan Dia, yaitu perjalanan yang pernah begitu dekat dengan Dia dapat menjadi akrab kembali. Karena itulah pintu ini disebut Pintu Keakraban.

Jenis pintu kedua yang disebutkan dalam Alkitab adalah “PINTU KESELAMATAN”. Contoh yang paling baik dapat ditemukan dalam Yoh 10:9 dimana Yesus berkata, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.”

Dalam ayat tersebut Yesus menyatakan kebenaran bahwa Ia adalah satu-satunya jalan untuk masuk ke dalam hubungan dengan Tuhan, karena Yesus merupakan satu-satunya jalan dimana dosa-dosa kita diampuni. Yesus adalah pintu satu-satunya untuk masuk ke dalam hidup yang kekal.

Masih ada jenis pintu ketiga yang disebut dalam Alkitab yaitu “PINTU KESEMPATAN”. Salah satu contohnya dapat kita temukan dalam Kol 4:3 dimana Paulus berkata, “Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.”

Pintu jenis ini disebutkan berkali-kali di dalam Alkitab dan merujuk pada cara Tuhan mengundang kita untuk bergabung dengan Dia di dalam pekerjaan-Nya.

Contoh yang paling baik dari “Pintu Kesempatan”, kita temukan dalam surat Yesus kepada gereja ke 6 dalam Kitab Wahyu – yaitu jemaat Filadelfia. Why 3:8a mengatakan “Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun.”

Kalau kita melihat sejarah pendirian kota Filadelfia, maka kita akan tahu bahwa kota ini didirikan pada tahun 140 SM dengan suatu tujuan. Kota Filadelfia didirikan berbatasan dengan tiga wilayah yaitu Misia, Lidia dan Firgia. Kota Filadelfia didirikan di lokasi yang sangat strategis pada zaman itu untuk keperluan misi menyebarkan budaya dan bahasa Yunani kepada masyarakat di perbatasan. Gagasannya adalah agar dengan pengaruh dari kota Filadelfia maka suku-suku bangsa barbar di kawasan itu akan menjadi beradab setelah mereka menerapkan gaya hidup bangsa Yunani. Rencana tersebut memang berhasil .

Jadi sejak pendiriannya, kota Filadelfia memiliki Pintu Kesempatan yang terbuka. Penduduknya memiliki kesempatan untuk membawa dampak bagi bangsa-bangsa di sekitarnya melalui sistem kepercayaan dan gaya hidup mereka. Keadaan ini juga dipakai oleh gereja yang ada di Filadelfia untuk menyebarkan Injil. Dalam surat kepada jemaat Filadelfia, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia telah membuka Pintu Kesempatan bagi gereja yang ada di kota Filadelfia itu.

Bp/Ibu, hanya ada dua dari tujuh jemaat dalam Kitab Wahyu yang menerima Pujian tanpa ada celaan atau kritikan dari Tuhan Yesus di dalam Surat-Nya kepada mereka. Mereka adalah jemaat Filadelfia dan jemaat Smirna. Sedangkan lima jemaat lainnya mendapat juga kritikan atau celaan dalam Surat Yesus kepada mereka.

Dalam ayat 8a tadi, Jemaat Filadelfia dibukakan pintu kesempatan untuk melakukan penginjilan, karena jemaat Filadelfia setia menjalankan Amanat Agung, yaitu amanat untuk memberitakan Injil. Dalam ayat tersebut, Yesus mengatakan “Aku tahu segala pekerjaanmu.”

Jemaat Filadelfia setia menjalankan Amanat Agung, meskipun mereka adalah gereja yang kecil, kekuatan mereka tidak seberapa. Dalam ayat 8b, Yesus menyatakan: “Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”

Jemaat Filadelfia memiliki keterbatasan, tetapi mereka setia melakukan Firman Tuhan. Karena itu jemaat Filadelfia mendapat pujian. Bahkan lebih dari itu, mereka menerima penghiburan melalui janji-janji Tuhan Yesus.

Marilah kita simak, ada tiga janji yang diberikan Tuhan Yesus kepada gereja Filadelfia sesuai dengan situasi yang mereka alami.

1. Tuhan akan merendahkan musuh-musuh-nya
Janji pertama yang diberikan yesus kepada jemaat Filadelfia dapat kita baca pada ayat 9: “Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.”

Kota Filadelfia didirikan oleh orang-orang Yunani. Ada banyak kuil berhala didirikan sebagai tempat ibadah orang-orang kafir di kota itu. Karena itu Filadelfia dikenal juga dengan sebutan “Athena Kecil”. Kota ini sangat berat bagi pengikut Kristus.

Yesus memberitahu gereja Filadelfia bahwa Dia akan membuat orang-orang yang mengaku sebagai orang Yahudi yang membenci dan menganiaya jemaat Filadelfia, berlutut di hadapan mereka dan orang-orang itu akan mengakui bahwa orang-orang Kristen yang setia dikasihi oleh Tuhan. Pada suatu hari nanti, semua yang terlibat dalam agama-agama palsu akan mengakui bahwa orang-orang Kristen yang sejati itu benar.

Kadang-kadang beberapa orang Kristen atau beberapa gereja tidak memanfaatkan pintu kesempatan yang sudah dibuka untuk pekabaran Injil karena mereka takut pada ancaman dan penganiayaan dari agama-agama palsu dan penguasa sipil. Yesus memberi jaminan bahwa jika kita mau mengelola pekerjaan Tuhan, maka Ia akan mengelola peperangan kita.

2. Tuhan akan melindungi mereka dari Hari Pencobaan”
Janji Tuhan yang ke dua kepada jemaat Filadelfia dapat dibaca pada ayat 10 “Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.”

Dengan kata lain, Yesus sedang berkata, “Aku tahu, engkau sedang menghadapi masa-masa sulit – dan situasinya akan semakin sulit. Bukan hanya Filadelfia yang akan menderita, tetapi juga seluruh dunia akan menderita. Tetapi tenanglah karena engkau tidak akan mengalami masa-masa penderitaan yang ekstrim.”

Kondisi ini merujuk pada MASA KESUSAHAN BESAR, yaitu suatu masa yang menurut Yesus sifatnya global, karena meliputi seluruh dunia. Bp/Ibu pasti mengamati atau bahkan mengalami tahun-tahun terakhir ini dunia kita yang dipenuhi dengan bencana. Ada topan di Philipina, kebakaran hutan di Australia, Gunung Sinabung yang meletus lagi, gempa bumi dan tsunami di Jepang, dan masih banyak lagi. Tetapi semua itu tidak ada artinya dibandingkan dengan kesulitan dan penderitaan yang akan terjadi pada Masa Kesusahan Besar.

Orang-orang Kristen saat ini terpecah ke dalam tiga golongan pendapat tentang datangnya Masa Kesusahan Besar pada akhir zaman. Golongan pertama berpendapat bahwa orang-orang percaya akan mengalami Masa Kesusahan Besar dan Yesus akan datang untuk kali yang kedua setelah Masa Kesusahan Besar berlalu. Golongan kedua berpendapat bahwa kedatangan Yesus yang ke dua kalinya akan terjadi di tengah-tengah Masa Kesusahan Besar. Golongan ke tiga mengatakan bahwa Yesus akan datang terlebih dahulu untuk mengangkat orang-orang percaya ke Surga sebelum Masa Kesusahan Besar terjadi.

Kita tidak perlu berdebat tentan pendapat mana yang benar. Tetapi seperti jemaat Filadelfia, kita juga menerima janji yang sama bahwa kita akan mendapat perlindungan dari Masa Kesusahan Besar yang akan datang, asalkan kita taat kepada Firman Tuhan dan setia menantikan Dia.

3. Tuhan memberikan kewarganegaraan Surga.
Janji Yesus yang ke tiga kepada jemaat Filadelfia dapat kita lihat pada ayat 12: ” Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.”

Janji dari ayat ini terkait dengan sejarah kota Filadelfia. Kota ini pernah mengalami gempa yang sangat besar pada tahun 17 dan selama bertahun-tahun setelah gempa tersebut, setiap harinya selalu terjadi getaran-getaran gempa. Warga kota hidup dalam ketakutan akan runtuhnya dinding atau bangunan. Mereka seringkali harus lari ke luar kota ke tempat yang terbuka. Banyak juga yang tidak berani masuk ke kota lagi. Mereka mendirikan tenda-tenda di pinggiran kota.

Simbolisme dalam ayat 12a sangat besar artinya bagi mereka yang hidup dalam bahaya gempa yang terus menerus. Yesus memberi janji pilar bangunan atau sokoguru yang kokoh bagi orang yang setia. Mereka tidak perlu lagi lari. Mereka akan mendiami kota surgawi yang tidak dapat dirobohkan.

Kota-kota kuno seringkali menghormati para pemimpin besar dengan mengukir nama mereka pada pilar-pilar. Sokoguru atau pilar Tuhan tidak terbuat dari batu. Pilar-pilar atau sokoguru Tuhan adalah orang-orang yang setia yang membawa nama Tuhan untuk kemuliaan Tuhan. Janji untuk menjadi “sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku” menunjukkan posisi yang sangat penting, posisi yang stabil dan posisi yang tidak tergantikan di tempat kediaman Tuhan. Setiap orang yang namanya digoreskan pada sokoguru Bait Allah adalah milik Surga, ia menjadi warga Negara Surga. Tema pokok dari janji ini adalah bahwa jika seseorang berada di pihak Allah dan setia berada di pihak Allah, ia akan berkemenangan karena ia adalah kepunyaan Allah.

Yesus tidak berhenti pada pujian dan penghiburan. Ia juga mengatakan sesuatu yang sangat istimewa kepada jemaat Filadelfia. Seperti yang sudah saya katakan, Yesus berkata, “Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun karena Aku memegang kunci Daud. Aku sudah membuka pintu di hadapanmu – Pintu Kesempatan yang tidak dapat ditutup oleh siapapun.”

Mengapakah Tuhan memberikan kesempatan itu kepada jemaat Filadelfia? Mengapa Tuhan membuka pintu bagi gereja ini? Jawabannya adalah karena jemaat Filadelfia memiliki tiga kualitas. Kombinasi dari tiga kualitas ini membuat Filadelfia menjadi sebuah gereja yang dapat dipakai oleh Tuhan.

Marilah kita pelajari.

1. Kekuatan yang tidak seberapa
Lihatlah pada ayat 8b Yesus berkata, “Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa …..”

Filadelfia adalah gereja kecil. Filadelfia bukanlah sebuah gereja besar yang memiliki sumber daya yang tidak terbatas. Mereka memiliki kelemahan dalam banyak hal, tetapi pada aspek pintu yang terbuka, mereka bisa memanfaatkannya dengan sangat baik.

Bp/Ibu, untuk menjadi alat yang efektif di tangan Tuhan kita harus menyadari betapa terbatasnya kekuatan kita, sehingga kita tetap bergantung kepada kekuatan Tuhan yang tidak terbatas. Kita tidak perlu memberi kesan sebagai gereja yang kuat, besar atau ternama untuk menjadi efektif di tangan Tuhan. Kita hanya perlu belajar untuk bergantung kepada Tuhan. Untuk gereja seperti itu, atau untuk orang-orang Kristen seperti itulah, Tuhan membuka pintu.

Tuhan memakai orang-orang percaya yang menyadari bahwa diri mereka lemah tanpa kekuatan Tuhan yang bersemayan di dalam diri mereka. Tuhan memakai jemaat dan orang-orang yang kecil dalam pandangan manusia. Tuhan lebih menyukai orang-orang yang rendah hati, bukan yang sombong. Tuhan lebih menyukai yang lemah, bukan yang kuat.

Dalam 2 Kor 12:9, ketika Rasul Paulus meminta agar Tuhan menyingkirkan kelemahannya yang disebutnya sebagai duri di dalam daging, Tuhan menjawab: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Tanggapan Paulus sangat bagus, ia berkata: “Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.”

Hudson Taylor, pendiri sebuah lembaga misi ke China memahami tentang hal ini. Ia berkata: “Ketika Tuhan mencari aku dan memanggil aku untuk melakukan pekerjaan-Nya di China, pastilah Dia pernah berkata: “Orang ini cukup lemah, maka ia cocok.” Hudson Taylor benar. Rahasia dari kekuatan rohani yang luar biasa adalah menyadari kelemahan kita dan menyadari kebutuhan kita akan kekuatan Tuhan. Ketika kita mengakui keterbatasan kita, maka kita sepenuhnya sadar bahwa kita membutuhkan pertolongan Tuhan untuk memberi kekuatan agar kita dapat melaksanakan rencana Tuhan melewati “PINTU KESEMPATAN” yang sudah dibuka.

Pelajaran pertama dari gereja Filadelfia adalah bahwa Tuhan lebih menyukai orang-orang yang LEMAH untuk melakukan rencana-Nya,

2. Taat Pada Firman
Pada ayat 8, Yesus berkata, “…………… namun engkau menuruti firman-Ku.” Jemaat gereja Filadelfia yang lemah ini berpaut pada Firman Tuhan yang tertulis untuk mendapatkan kekuatan dan menjadikannya pedoman. Mereka mempelajari Firman Tuhan bersama-sama dengan penuh semangat.

Kenyataannnya, Tuhan membuka pintu bagi orang-orang percaya yang menghormati otoritas Firman Tuhan ………….. yaitu bagi orang-orang yang hidup sesuai dengan ajaran Kitab di atas segala Kitab. Pintu Kesempatan akan ditutup bagimu kalau engkau membiarkan Alkitab tetap tertutup.

Jadi, gereja Filadelfia lemah dan taat Firman ……. Dan karakteristik ini membuat Pintu Kesempatan terbuka bagi mereka.

3. Setia Sampai Akhir.
Baca lagi ayat 8b, Yesus berkata “Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”

Filadelfia adalah gereja yang jemaatnya menolak untuk berhenti beriman kepada Yesus meskipun mereka di olok-olok oleh orang-orang Yahudi atau mendapat tekanan dari masyarakat yang menyembah berhala dan menghadapi penganiayaan. Tidak ada apapun yang dapat membuat iman mereka goyah. Mereka teguh, tidak goyah, mereka setia sampai akhir. Tidak ada apapun yang dapat menghentikan mereka untuk beriman kepada Yesus!

Perlu diketahui bahwa berabad-abad kemudian ketika orang-orang Muslim masuk ke Asia Kecil, semua kota lainnya jatuh, tetapi Filadelfia berdiri teguh. Selama berabad-abad Filadelfia menjadi kota Kristen Yunani yang bebas di tengah-tengah bangsa kafir. Hingga hari ini ada seorang Uskup Kristen yang melayani orang-orang Kristen di Filadelfia. Dengan satu perkecualian, yaitu Smirna, gereja-gereja dalam Kitab Wahyu lainnya telah menjadi puing-puing, tetapi Filadelfia masih berdiri teguh mempertahankan iman Kristianinya. Mereka tidak goyah.

Illustrasi:
Dalam Olimpiade musim panas tahun 1996, terjadi persaingan ketat untuk memperebutkan medali emas dalam cabang olahraga senam. Tahap akhir adalah pertandingan meja lompat. Rusia sudah lebih unggul. Untuk merebut medali emas, Amerika harus meraih nilai yang mendekati sempurna. Seorang pesenam Amerika, Dominique Dawes melakukan dua kali lompatan, namun ia gagal. Kemudian Amerika Serikat menugaskan seorang pesenam muda yang mata kaki sebelah kirinya sudah dibalut karena cedera pada pertandingan sebelumnya. Dia berjalan di atas landasan sepanjang 25 m, dan berusaha sekuat tenaga. Dia menginjak meja lompatan, berputar di udara dan mendarat dengan buruk sambil meringis kesakitan. Ia tertatih-tatih untuk mencoba lompatan kedua sambil merasakan sakit pada setiap langkahnya. Pelatihnya bertanya apakah ia sanggup melakukannya, dan ia mengangguk. Dengan rasa hancur pada kakinya, ia kembali berjalan pada landasan. Ia menginjak meja lompatan dan bergulung di udara, mendarat di atas papan loncatan, lalu melompat ke atas kuda pelana, berputar, dan mendarat dengan sekuat tenaga di atas kedua kakinya. Sakit dari otot yang bertambah sobek membuatnya agak limbung. Ia lalu meluruskan badannya, bertumpu pada kaki kanannya dan mengangkat kedua tangannya tanda kemenangan. Dengan air mata yang turun di wajahnya, ia memenangkan medali emas. Kemudian ia jatuh ke lantai, oleng karena kesakitan. Ketika ditanya mengapa ia melakukan semua itu, pesenam muda yang bernama Kerri Strug berkata, “Aku tahu, jika aku tidak maju dalam pertandingan meja lompatan, maka Amerika tidak akan memenangkan medali emas dan semua kerja keras yang sudah dikerahkan oleh seluruh tim akan sia-sia.”
Kegigihan seperti itulah yang dibicarakan Yesus pada ayat 11: “………….Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.”

Penutup
Ayat 13: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Bp/Ibu, apakah anda mendengar dan memahami apa yang dikatakan oleh Roh Kudus kepada gereja Filadelfia?
Jika kita, baik secara pribadi ataupun secara keseluruhan sebagai jemaat Rajawali, hanya mempunyai kekuatan yang tidak seberapa, namun taat kepada firman Tuhan dan setia sampai akhir, maka kita mempunyai pintu kesempatan yang terbuka untuk mengabarkan Injil kepada komunitas di mana kita tinggal.
Apakah Bp/Ibu mau menanggapi perintah Yesus “Peganglah apa yang ada padamu?”
Apakah Bp/Ibu mau gigih dan kontinu memanfaatkan kesempatan-kesempatan di hadapan kita untuk mengabarkan Injil?
Kita harus menjadi seperti “Jemaat Filadelfia” jika kita mau menikmati janji-janji Tuhan yang pasti.

(Kotbah tanggal 17 November 2013 di Rajawali, dibawakan oleh Rudy Suwardi)

Artikel oleh: December 1, 2013   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Revelation (Renungan Alkitab dari Kitab Wahyu)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda