Jangan Berfoya-Foya!

“Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan” (2 Petrus 2 : 13b)

 Jangan Berfoya-foya

          Banyak orang-orang yang hari minggu menghadiri kebaktian di gereja, tetapi pada hari-hari tertentu orang-orang yang mengaku Kristen ini juga pergi ke diskotik, pub, dan pesta-pesta liar lainnya.  Dan juga bukan hal aneh di zaman ini bahwa gereja-gereja sendiri menawarkan jenis musik, tarian, dan pesta yang duniawi.  Para pembawa acara Kristen juga tampil dan bertindak seperti orang di dalam acara duniawi. Mereka “mengkristenkan” hal-hal baru di dunia hiburan dengan tujuan supaya orang banyak yang ingin berpesta pora tidak akan menjauh dari gereja!

Pesan Petrus paling relevan dengan gereja zaman kita sekarang. Secara tegas Petrus berkata bahwa para pengunjung gereja yang senang berpesta pora dan tidak bertobat “akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka.”  Seperti apakah orang-orang yang senang pesta pora ini? “Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan” (ay. 13b). Kata Yunani untuk “foya-foya” artinya mereka menikmati berpesta pora di dalam kesenangan yang bersifat kedagingan dan sensual.  Kalimat “berfoya-foya pada siang hari” artinya mereka bahkan menjalankan gaya hidup yang sensual dan mewah itu secara terbuka di hadapan setiap orang. Mereka senang dikenal karena kedagingan mereka.

Dalam rasa muaknya Petrus berseru: “Mereka adalah kotoran dan noda!” Istilah “kotoran” menggambarkan orang-orang ini memiliki “karakter-karakter yang tercela”, dan istilah lainnya, “noda,” mendeskripsikan mereka sebagai orang-orang yang tidak layak untuk menjadi hamba Allah. Kehidupan mereka di dalam hawa nafsu adalah hal yang menjijikkan bagi Allah, sebab mereka “mabuk dalam hawa nafsu mereka.”  Mereka bukan hanya terlihat penuh nafsu, tetapi juga melihat dengan pandangan penuh nafsu. Sehingga mereka “tidak pernah jemu berbuat dosa”. Orang-orang murtad yang amoral ini berkeliaran untuk “memikat orang-orang yang lemah.” Mereka mengancam jiwa orang lain dan juga uang mereka. Petrus menyebut mereka “orang-orang yang terkutuk”.

 

     Kekristenan harus lebih waspada dengan pengaruh Keduniawian yang hanya mematikan iman dan menodai kesucian Firman.

Artikel oleh: November 14, 2013   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah), Biblical Devotion from Peter (Renungan Alkitab dari Surat Petrus)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda