Bagikan Kasih
āBahkan, aku mau terkutuk dan terpisahĀ dari Kristus demi saudara-saudaraku,Ā kaum sebangsaku secara jasmaniāĀ (Roma 9 : 3)
Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Felipe Garza berusia 15 tahun ketika mendonorkan jantungnya. Kekasihnya Donna Ashlock sakit keras dan perlu transplantasi jantung. Suatu hari Felipe mengatakan hal yang aneh kepada ibunya, āAku akan mati, dan akan memberikan jantungku kepada kekasihku.ā Tiga minggu kemudian, ia meninggal secara tiba-tiba karena pembuluh darah di otaknya pecah. Dokter mengambil jantung Felipe dan mencangkokkannya pada tubuh Donna, untuk menyelamatkan nyawanya
Cinta pemuda itu kepada kekasihnya menggambarkan harapan Paulus terhadap saudara-saudara sebangsanya kaum Yahudi. Ia pun mengatakan akan memberikan hidupnya agar orang lain memperoleh hidup. Yang dimaksudkan Paulus adalah kehidupan kekal. Ia mengatakan bahwa jika mungkin (walau ia tahu itu tidak mungkin), ia rela kehilangan keselamatan kekalnya jika itu dapat menyelamatkan orang-orang yang sangat ia kasihi (Roma 9:3).
Sekalipun Paulus ingin menyelamatkan orang-orang yang dikasihinya dari keterpisahan kekal dengan Kristus, ia tak dapat menanggung maut bagi orang-orang sebangsanya. Namun, ungkapan kasihnya mengingatkan kita akan tindakan Yesus Kristus. Dia benar-benar menanggung maut bagi kita. Dia bahkan mengurbankan hidup-Nya agar kita beroleh hidup.
Memang kita tahu, bahwa kita tidak bisa mengorbankan nyawa untuk menyelamatkan orang lain. Namun dengan kekuatan Roh Tuhan, biarlah kita kepada-Nya supaya kita diberi kasih untuk lebih mempedulikan keselamatan dan kesejahteraan kekal orang lain daripada hanya mempedulikan kesenangan sementara bagi hidup kita sendiri.Ā Kita seharusnya memberikan hati kita untuk Tuhan danĀ membagikan kasih kita untuk sesama.
Mereka yang mengasihi Kristus memberikan hatiĀ untuk orang-orang yang terhilang.
Artikel oleh: Antonius Mulyanto
August 10, 2013
Kategori : Umum Sebarkan
Tulis Komentar Anda