Membangun Gereja-Nya

“Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?”

(Hagai 1:4)

hagai

 

Nubuat Hagai di dalam Kitab Suci acap kali dilewatkan. Padahal di dalamnya terkandung banyak hal penting bagi kita. Kitab yang singkat ini berisi empat pesan Allah kepada orang-orang buangan Yahudi yang telah kembali dari Babel. Misi mereka adalah membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.В  Mereka mengawalinya dengan baik. Namun kemudian semangat mereka menyusut dan justru membangun rumah bagi mereka sendiri. Dalam pesan pertamanya, Hagai bertanya, “Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?” (1:4).

Di dalam pesan keduanya (2:2-10), Hagai bertanya apakah ada orang yang mengingat bait Allah yang dibangun oleh Salomo dan dihancurkan oleh Raja Nebukadnezar. Ternyata tidak banyak orang tua yang pernah mengalami pembuangan itu, yang dapat mengingat kejayaan masa silam. Jika dibandingkan, proyek pembangunan yang diabaikan tersebut tampak menyedihkan.

Marilah kita renungkan selama beberapa saat tentang pekerjaan membangun gereja. Bagi kita, gereja merupakan tubuh Kristus, yaitu orang-orang percaya itu sendiri (1 Korintus 12:27). Misi kita sebagai pengikut Yesus adalah menjadi kuat, mengabdi, bertumbuh, dan bersaksi serta membawa jiwa bagi Tuhan.

Bagaimanakah keadaan jemaat yang kita hadiri? Apakah jemaat itu sibuk mengerjakan pekerjaan Allah? Apakah kita juga terlibat dalam hal yang mulia itu? Ataukah pikiran kita telah terganggu dengan pekerjaan membangun kehidupan kita sendiri sehingga tidak lagi peduli dengan pekerjaan Tuhan?

 

“Komitmen kepada Tuhan itu seharusnya berjalan seiringdengan komitmen kepada gereja-Nya.”

 

 

 

Artikel oleh: June 7, 2013   Kategori : Biblical Devotion (Renungan Alkitabiah)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda