Setia Sampai Mati

Bacaan Alkitab: Ibrani 3: 1 – 6

“Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita”. (Ibrani 3 : 6a)

 
Pasal ini didahului dengan kalimat ajakan sekaligus juga peringatan yang bertujuan agar orang Yahudi yang sudah percaya kepada Kristus pada waktu itu dapat mengikuti teladan Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh, supaya kebinasaan tidak menimpa mereka. “Hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui . . .” Kata “pandanglah” dalam ayat ini sungguh kuat dan mempunyai arti yang dalam.  Artinya, pandang terus kepada Yesus dengan ketabahan sampai akhir. Seorang pelukis memandang seseorang model yang akan dilukisnya dengan cermat dan sungguh-sungguh sampai lukisannya selesai.

Demikian juga kita harus memandang kepada Yesus dengan sungguh-sungguh agar kita  sampai pada “pelabuhan terakhir”. Kata “sungguh-sungguh” inilah yang kurang dimiliki oleh orang percaya sekarang ini.  Padahal sudah seharusnya kita bersungguh-sungguh seperti teladan Kristus kepada kita.  Kesetiaan-Nya adalah bukti dari kesungguhan-Nya terhadap kehendak Bapa-Nya.  Dalam pasal ini memang Musapun dikatakan setia kepada Allah tetapi kesetiaannya tidak sebanding dengan kesetiaan Yesus.  Musa pernah kurang sabar dan marah kepada bangsa Israel dan tidak memuliakan Allah sebagaimana layaknya, namun Yesus tidak pernah berdosa dan tidak ada kesalahan yang dibuat-Nya menentang Bapa-Nya.  Yesus sungguh-sungguh dan setia kepada Bapa-Nya. Bukan saja kepada Bapa-Nya, Yesus setia, tetapi juga Ia setia kepada orang orang percaya, terlebih kepada Anda.

Dengan merenungkan kesetiaan Yesus kepada Bapa-Nya dan juga kepada kita, maka kita akan semakin sadar bahwa Dialah teladan yang sempurna.  Sudah seharusnya kita meneladani kesetiaan Yesus.  Terkadang kita diperhadapkan dengan orang yang tidak setia, tapi ingatlah Dia setia kepadamu!  Terkadang diri kita sering kurang setia, maka ingatlah kepada Yesus yang setia dan contohilah Dia!

Yesus Kristus setia sampai mati di kayu salib. Pertama, karena Ia setia kepada kehendak Bapa-Nya; Kedua, karena Ia setia dan mengasihi kita, yaitu supaya kita selamat!

Artikel oleh: April 17, 2013   Kategori : Biblical Devotion from Hebrew (Renungan Alkitabiah dari Kitab Ibrani)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda