Hati Yang Tetap Tulus

Bacaan Alkitab: Matius 1

“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan Engkau akan menamakan Dia Yesus…” (Matius 1 : 21a)

Joseph_and_Mary_76-15

Margareth Fielty, direktur departemen pendidikan di Fitchburg, Mass., menceritakan.  Di antara banyak kasus yang dia tangani, ada seorang pria yang bahkan istrinya sendiri tidak tahu bahwa dia tidak dapat menulis.  Selama 11 tahun, dia memegang dan membolak-balik surat kabar selama satu jam setiap malam, berpura-pura sedang membacanya.  Sampai akhirnya, dia tidak tahan lagi untuk berpura-pura terus.

Sejarah Cina mencatat adanya seorang pria yang menjadi anggota oskestra kerajaan, walaupun dia tidak tahu musik sama sekali.  Setiap kali grup oskestra itu tampil, dia tempelken flute di bibirnya, tanpa berani meniupnya walau sepelan apa pun karena takut menimbulkan suara yang mengganggu harmoni.  Dia mendapatkan gaji yang cukup besar dan hidup dengan nyaman.

Sampai suatu masa, kaisar berhasrat untuk mendengarkan setiap pemusik bermain solo bagi dia.  Sang pemain flute ini ketakutan.  Dia mencoba membuat alasan sakit, tetapi tentu saja tabib-tabib kerajaan tahu lebih baik tentang kesehatannya.   Pada hari ketika dia harus tampil di hadapan kaisar.  Ternyata, dia lebih memilih untuk meminum racun.  Dari kisah itulah muncul sebuah pribahasa Cina kuno yang berbunyi, “Dia tidak berani menghadapi musik!”

Lihatlah dunia sekeliling kita!  Bukankah semakin dipenuhi dengan kepura-puraan bahkan akal bulus?  Ingatlah Yusuf, suami Maria, yang penuh dengan ketulusan hati (ayat 19).  Jauhilah kepura-puraan dan kembangkan kesungguhan.

  • Kasihilah Allahmu dengan sungguh-sungguh!
  • Cintailah keluargamu dengan sungguh-sungguh!
  • Kembangkanlah pekerjaanmu dengan sungguh-sungguh!
  • Tunaikanlah  pelayananmu dengan sungguh-sungguh!

Dengan demikian, kita tidak perlu ‘takut menghadapi musik’! Jangankan musik, malaikat pun dapat kita jumpai tanpa ragu.

Kepura-puraan akan menimbulkan kekecewaan tetapi kesungguhan akan menghasilkan kenyataan yang indah.

Artikel oleh: December 6, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Matthew (Renungan Alkitabiah dari Injil Matius)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda