Selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013

Ada seorang ibu yang memiliki beberapa sahabat. Dia ingin memberikan hadiah Natal untuk mereka.  Waktu berlalu tanpa terasa dan ia begitu sibuk bekerja, sehingga tidak sempat membeli hadiah-hadiah tersebut.  Hari Natal mendekat dengan begitu cepat.  Beberapa hari sebelum Natal, Ia membatalkan rencananya untuk membeli hadiah dan hanya akan mengirimkan kartu Natal yang sama untuk semua orang.  Ia pergi ke toko hadiah, lalu cepat-cepat menuju rak berisi tumpukan kartu.  Matanya langsung tertuju kepada satu kotak berisi 50 kartu kembar seperti yang diinginkannya.  Tanpa membaca kata-katanya, dia langsung memborong kartu-kartu tersebut karena sampulnya indah dengan warna emas di sekelilingnya dan gambar bunga-bunga yg menarik di depannya.  Ia menandatangani semua kartu tersebut, membubuhinya dengan kata-kata, “Dengan segenap kasih” dan langsung mengirimkannya.

Sehari setelah Natal, ibu ini bangun dengan nanar melihat rumah berantakan.  Dia mencoba baju baru hadiah suami tapi ternyata tidak sesuai di badannya.  Anak-anak bangun dan bersungut-sunggut karena ternyata petunjuk untuk merangkai perangkat mainan mereka ditulis dalam bahasa Cina yg sama sekali tidak mereka fahami.  Suami bangun mengeluh sakit kepala, mungkin karena sadar tagihan kartu kreditnya membengkak.  Lagu Natal tak lagi bergema, tapi sang ibu seakan mendengar Setan berbisik, sambil menyeringai, “selamat natal . . . he he he,”

Dalam kondisi hati yang sebenarnya terganggu, Ibu ini perlahan-lahan merapikan rumahnya.  Tanpa sengaja dia melihat beberapa kartu yang tersisa.  Alangkah terkejutnya ketika Ia membaca kata-kata yang tertulis di dalamnya.  Di situ teruntai sajak yang berbunyi,

Kartu Natal ini hanya simbol kasih
tapi seperti Kristus datang ke bumi ini
saya juga akan datang menjumpaimu
bukan untuk membawa kado, tapi membawa segenap kasih
baiklah kasih Kristus membaharui kembali hubungan kita
baiklah kasih Kristus membaharui kembali keintiman kita dengan Allah

Dengan bercucuran air mata, dia kumpulkan keluarganya dan membagikan sajak tersebut dengan mereka.  Mereka semua tersentuh dan kasih Kristus pun memulihkan hati mereka.  Mereka pun berkomitmen untuk membaharui hubungan kasih dengan Tuhan dan sesama.

Kisah di atas mengingatkan kita semua agar memaknai Natal dengan fokus yang benar, yaitu Kristus dan kasih Allah.

Selamat Natal untuk rekan-rekan sekerja dan segenap jemaat yang dikasihi dan mengasihi Allah.  Selamat menyongsong tahun yang baru dengan kasih yang baru kepada Tuhan dan sesama.

Artikel oleh: December 5, 2012   Kategori : Umum  Sebarkan 

Satu komentar

  1. Yusuf Eko Widiarto - December 22, 2012

    Kami sekeluarga mengucapkan ‘SELAMAT NATAL 2012 dan MENYAMBUT TAHUN BARU 2013’ —Kiranya Segenap keluarga Pelayan Injil dan Jemaat GSJA di Indonesia menikmati berkat Natal yang sesungguhnya–Tuhan memberkati

Tulis Komentar Anda