Sepenuh Hati

Bacaan Alkitab: Yosua 14

“Itulah sebabnya Hebron menjadi milik pusaka Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, sampai sekarang ini, karena ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati”. (Yosua 14 : 14)

Banyak tokoh pemimpin, termasuk tokoh Alkitab, yang mengawali karier dan iman mereka dengan baik, tetapi mengakhiri dengan kegagalan dan kehancuran. Bacaan hari ini memaparkan tokoh Alkitab yang tetap setia beriman kepada Allah dan berkarakter baik meskipun sudah berusia lanjut, yaitu Kaleb.

Melalui perkataan Kaleb kepada Yosua dan klaimnya terhadap janji Tuhan, kita bisa meneladani Kaleb dalam tiga hal. Pertama, berkaitan dengan Tuhan. Kaleb selalu beriman dan setia mengikut Tuhan sepenuh hati (8, 9, 14), meskipun sudah berlalu empat puluh lima tahun dan saat itu ia berusia delapan puluh lima tahun. Ini terjadi karena Tuhan memelihara dan menopang hidupnya.

Kedua, berkaitan dengan diri sendiri. Kaleb adalah seorang yang bertanggung jawab dalam menjaga kesehatannya. Ia tetap kuat dan bersemangat untuk menaklukkan musuh, sekalipun ia sudah berusia lanjut.В  Ketiga, berkaitan dengan orang lain. Ini terlihat ketika ia menagih apa yang Tuhan janjikan kepadanya melalui Yosua. Mungkin saja Yosua melupakan janji itu, tetapi dengan sikap lemah lembut Kaleb datang untuk mengingatkan Yosua supaya Kaleb dan keturunannya mendapatkan tanah warisan. Itu memang layak, karena Kaleb telah berjuang menghadapi musuh bangsanya dengan tidak takut dan gentar (15), padahal musuhnya adalah orang Enak, yang adalah raksasa (Bil. 13:3). Dalam kesemuanya itu, Kaleb menyadari bahwa Tuhan menyertai dia.

Dari Kaleb, kita belajar untuk taat dan beriman kepada Allah dengan setia di sepanjang hidupnya. Pertambahan usia tidak melemahkan imannya kepada Tuhan, juga tidak melemahkan semangatnya untuk menjalankan perintah Tuhan sehingga janji Tuhan digenapi didalam hidupnya. Adakah semangat kita tetap menyala-nyala dalam perjalanan hidup kita mengiring Tuhan? Adakah kita tetap berhasrat untuk maju di dalam iman meski kita tahu bahwa jalan di depan kita terjal dan berbatu-batu?

Berusahalah memelihara kesetiaan dan semangat kita untuk hidup bagi Tuhan.

Artikel oleh: October 26, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Joshua (Renungan Alkitabiah dari Kitab Yosua)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda