Perayaan Sukacita

Bacaan Alkitab: Ester 9 – 10

“Demikianlah perintah Ester menetapkan perihal Purim itu, kemudian dituliskan di dalam kitab”.В  (Ester 9 : 32)

Kita pasti tahu bahwa Mordekhai pasti tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang pahlawan bagi bangsa Yahudi, tetapi prinsip hidup yang dijalaninya menjadi jembatan penghubung yang mengantarkan Mordekhai sebagai pahlawan. Kerinduan hati Mordekhai diringkaskan dalam kitab ini, yaitu Ester 10:3.В  Mordekhai mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya.В  Dari kisah dramatis yang dialami oleh Mordekhai dan Ester lah kemudian muncul perayaan Purim.В  Apakah arti kata Purim? Mengapa ratu Ester dan Mordekhai mewajibkan semua orang Yahudi di seluruh kerajaaan Persia untuk merayakannya?В  Kata Purim adalah gabungan dari kata Persia untuk “undi” (pur, 9:24) dengan akhiran bentuk jamak dalam bahasa Ibrani (im). Semula, Haman menentukan hari tersebut berdasarkan undian untuk melaksanakan rencana jahatnya (3:7). Namun, secara dramatis hari tersebut berubah – dari dukacita menjadi sukacita dan dari perkabungan menjadi perayaan – karena Allah melepaskan umat-Nya dari niat jahat musuh.

Hari raya Purim harus diperingati juga oleh generasi yang akan datang (dan semua orang yang menjadi warga Yahudi) sampai selama-lamanya (9:27-28), supaya mereka selalu mengingat pembebasan yang luar biasa atas rencana pembinasaan seluruh bangsa Yahudi tersebut.

Dalam perkembangannya, pada hari ke-13 bulan Adar, orang Yahudi berpuasa untuk mengingat Ester yang berdoa dan berpuasa sebelum menghadap raja. Malam harinya, yaitu awal hari ke-14, kitab Ester dibacakan di sinagoge. Umat berseru geram dan menghentakkan kaki ketika nama Haman dibacakan. Sedangkan nama Mordekhai dan Ester dipuji-puji.В  Pada pagi hari ke-14, ibadah dilakukan dan sedekah dibagikan. Sisa hari itu dan hari ke-15 dilalui dengan perjamuan sukacita.

Adalah baik bila kita mencatat kasih Allah yang kita alami untuk kita ingat dan bahkan untuk kita bersukacita dan merayakannya (dengan cara yang sesuai dengan keadaan kita)!В  Mengingat kasih Allah akan sangat menguatkan saat kita sedang berada dalam masa-masa yang sulit, serta akan membuat kita menjadi seorang Kristen yang konsisten, yang teguh dalam iman!

Di dalam Tuhan, dukacita dapat berganti menjadi sukacita asal kita percaya pada-Nya.

Artikel oleh: July 4, 2012   Kategori : Biblical Devotion from Esther (Renungan Alkitabiah dari Kitab Ester)  Sebarkan 

Tulis Komentar Anda